1.6

13.1K 826 17
                                    

Bagian 1.6 ; Manusia

Tuhan itu baik, manusia nya yang tidak tahu diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tuhan itu baik, manusia nya yang tidak tahu diri.

***

"Nanti pulang nya gue jemput," ucap Aska setelah Renjani turun dari Motornya.

Hari ini Gadis itu sudah mulai kembali bekerja. Awalnya Aska bersikeras menyuruh Renjani tidak usah bekerja biar dia yang mengurus semua hal tetang Renjani. Namun Renjani tetap ingin bekerja.

"Udah sembuh kamu Renjani?" tanya Fahmi melihat Renjani masuk ke Cafe.

"Udah," jawab Renjani sambil tersenyum tipis.

Renjani bergegas ke belakang untuk mengganti bajunya dengan seragam kerja nya. Beberapa karyawan lainnya juga menyapa Renjani ramah, bertanya apakah sudah benar-benar sembuh. Renjani menjawab dengan bibir menyunggingkan senyuman tipis.

BRAKK

"KAMU!! BERANINYA KAMU RENJANI! DASAR KURANG AJAR! KAMU PIKIR KAMU SIAPA?! KAMU LUPA SIAPA YANG NAMPUNG KAMU SELAMA INI HAH?! DASAR TIDAK TAHU DIRI!" teriak seorang wanita paruh baya setelah menerobos pintu cafe dengan keras.

Renjani memantung, dirinya masih merasa takut pada Bibinya itu. Kenapa Bibinya tahu tempatnya bekerja? Dan kenapa Bibinya marah-marah? Seluruh tangan Renjani bergetar menahan takut.

Rita bergerak cepat mendekat ke Renjani hendak menarik rambutnya, namun Renjani lebih dulu berlari menjauh mencari perlindungan, hingga Tama datang ketika mendengar keributan.

"Apa-apaan ini!" Tama keluar dari ruang kerja nya.

"Renjani kamu ga papa?" Fahmi menatap Renjani khawatir melihat Gadis itu terlihat ketakutan di belakangnya.

"Kenapa anda membuat keributan di Cafe saya?!" Tama menatap Rita tajam.

"SAYA HARUS KASIH PELAJARAN KE ANAK KURANG AJAR ITU! SAYA MAU RENJANI DI PECAT!" Rita terus berteriak seperti orang kesetanan.

"Anda pikir anda siapa? Tori cepat panggil Satpam suruh bawa Orang Gila ini pergi!" Tama memerintahkan salah satu karyawannya untuk memanggil Satpam

"BERANI NYA KAMU?! SAYA GA MAU PERGI! RENJANI HARUS DIPECAT! ANAK KURANG AJAR!!" Rita terus berontak dan berteriak saat Satpam menyeretnya keluar dari area cafe.

"Renjani," Tama memanggil Renjani pelan.

Namun Renjani masih menundukkan kepalanya dengan tangan bergetar. Ingatan terakhir saat Bibinya menganiaya nya kembali berputar seperti kaset rusak di otaknya. Ingatan saat dia merasa dia akan mati.

Tama segera mentelfon Aska untuk membawa Renjani pulang. Melihat kondisi Gadis itu sekarang membuatnya merasa iba. Tama memang di beritahu Aska soal masalah Renjani. Aska sudah menduga Bibi Renjani akan menemui gadis itu di tempat kerjanya karna itu Aska menceritakan semuanya ke Tama.

RENJANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang