3.9

9.4K 511 15
                                    

Bagian 3.9 ; kemarahan

Jangan pernah bertindak saat kamu marah,  karna kamu pasti akan menyesal setelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan pernah bertindak saat kamu marah,  karna kamu pasti akan menyesal setelahnya.

***

Renjani masuk ke rumahnya pelan, jam menunjukan pukul 8, akhirnya ia bisa keluar dari Apartemen Aska. Renjani benar-benar terlihat kacau.

Renjani masuk di sambut satu keluarganya berkumpul di ruang tamu, menatapnya dengan berbagai tatapan, sang Ayah terlihat begitu marah.

"Renjani duduk!" Ucap Adhinata dengan nada rendah menahan marah.

"Ini apa?!" Adhinata menyodorkan beberapa foto, foto sama yang membuat Aska begitu marah.

"Itu jebakan! Aku berani sumpah aku gatau apa-apa!" Jawab Renjani cepat.

"Renjani mending kamu jujur akan lebih baik" Nadia membuka suara, tatapannya terlihat tidak percaya dengan apa yang dilakukan Renjani.

"Aku udah jujur! Aku...Aku gatau apa-apa, kemarin aku Dijebak orang, disuruh ke rumah-"

"Udahlah! Kamu ga usah ngarang Renjani!" Adhinata memotong ucapan Renjani.

"Papa kurang kasih uang ke kamu hah?! Kamu mau Papa kasih uang berapa?! Kamu bikin malu Renjani!" Adhinata menaikan nada bicaranya, menatap Renjani tajam

"Papa ga nyangka ternyata gini sikap asli kamu?! Kamu buat Papa nyesel udah cari kamu" cerca Adhinata

Renjani tersentil, Ayahnya bilang dia menyesal, "Aku dijebak"

"Apa jangan jangan lo juga udah sering ngelakuin bareng Aska!" Axel menatap Renjani miris. Bahkan lelaki itu mengubah gaya bicaranya sekarang

"Jangan ber ekspekulasi semau kamu!" Renjani tidak terima ia dikatai seperti itu.

"Kamu masuk ke kamar!" Adhinata kembali membuka suara.

Renjani hanya menurut, berlari masuk ke kamarnya, membekap mulutnya sendiri. Segera menutup pintu, menangis kembali.

Ia benar-benar bingung, ia tak ingat apapun kecuali saat ia dicium paksa. Pikiran-pikiran negatif menjalar di otaknya, apakah ia sudah tidak perawan, namun saat ia bangun kala itu bajunya masih lengkap dan tubuhnya juga normal.

Tapi kenapa ada foto tidak senonoh seperti itu, siapa pelakunya. Renjani bahkan tidak ingat wajah lekaki itu. Apa yang harus ia lakukan.

RENJANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang