2.0

13.1K 747 14
                                    

Bagian 2.0 ; Imbalan

Kamu itu manusia ter gila yang udah berhasil buat aku gila juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu itu manusia ter gila yang udah berhasil buat aku gila juga

***

Karna pembahasan soal imbalan siang tadi saat ini Aska terus mengikuti Renjani kemanapun gadis itu melangkah. Dengan senyuman mencurigakan yang terus tersungging di bibir lelaki itu.

"Kamu mau apa sih Aska?" tanya Renjani lembut. Mencoba sabar menghadapi Aska. Ah! Bukankah Renjani sudah terlewat sabar hingga saat ini.

"Mau ini," Aska menunjuk bibir Renjani dengan ekspresi wajah tanpa dosa.

Renjani menegang, kenapa harus bibir. Hingga saat ini Aska sama sekali tidak pernah mencium Renjani di bibir gadis itu, memang terkesan sangat tidak terduga dengan tabiat Aska, mereka belum pernah berciuman.

"Mau ini Renjani!" rengek Aska karna Renjani tidak merespon.

"Ini aja gimana?" Renjani menunjuk pipi kiri nya.

"Gamau! Mau ini! Lo udah janji!" Aska mengguncang lengan Renjani, "Boleh yaa?" lanjut Aska menatap Renjani dengan tatapan memelas.

Renjani menghela nafas pelan, membalas tatapan penuh harap Aska. Bukannya Renjani tidak mau, hanya saja Renjani sedikit takut karna ini adalah ciuman pertamanya. Dengan pelan Renjani menganggukan kepalanya.

Aska segera menyunggingkan senyuman manisnya, menarik Renjani mendekat. Kedua tangannya mengapit pipi Renjani lembut. Renjani sudah memejamkan matanya karna Aska menatapnya intens dengan senyuman menawan lelaki itu.

Aska menempelkan bibirnya ke bibir Renjani pelan, Aska kembali tersenyum saat meraskan tubuh Renjani menegang saat bibir mereka menempel. Aska melumat pelan bibir Renjani.

Renjani merasakan jantungnya berpacu berkali-kali lipat seperti akan meledak. Gadis itu mencengkeram kuat ujung baju Aska saat lelaki itu melumat pelan bibirnya. Renjani merasa ada banyak kupu-kupu di perutnya saat ini.

Setelah beberapa saat Aska menjauhkan wajahnya, masih dengan senyuman lebar tersungging di bibirnya, menatap wajah memerah Renjani. Tangannya masih bertengger di pipi Renjani mengelus pipi gadis itu lembut.

"Udah, ga lama-lama, nanti takut kelepasan" ucap Aska sambil terkekeh menyebalkan.

Renjani mengalihkan wajahnya menghindari tatapan Aska. Masih dengan pipi semerah tomat manahan malu.

"Udah ah sana!" Renjani mendorong pelan Aska agar menjauh, gadis itu berjalan cepat menuju dapur meninggalkan Aska yang tengah tertawa melihat Renjani yang menurutnya menggemaskan.

"Shit! Renjani lo bikin gue gila!" pekik Aska sambil meninju udara, saat Renjani sudah pergi.

"Fuck! Kenapa Bibirnya manis!" Aska mengacak rambutnya kasar sambil terus tertawa seperti orang gila. Berlari menyusul Renjani sambil terus meneriaki nama gadis itu dengan nada riang.

RENJANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang