1.5

13.5K 817 40
                                    

Bagian 1.5 ; melupa

Bukan soal melupakan namun soal menjadi biasa saja saat kamu menatap matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukan soal melupakan namun soal menjadi biasa saja saat kamu menatap matanya.

***

Dengan tega Aska menghempas tangan Manda yang melingkar di lehernya. Menatap gadis itu tajam. Tangannya segera menarik pinggang Renjani untuk mendekat ke arahnya setelah merasa Renjani melonggarkan genggaman dan bergerak pelan menjauhi Aska.

"Aku Manda, Askara. Kamu lupa sama aku? Aku kangen banget sama kamu," ucap Manda bingung karna Aska menghempas pelukannya

"Gue ga perduli! Minggir!" ucap Aska tajam mendorong pelan pundak Manda dan berjalan membawa Renjani keluar kelas.

Manda mengejar Aska yang pergi dan mencegat tepat di depan lelaki itu. Membuat Aska mengggeram tertahan.

"Kamu kok gitu? Terus kenapa kamu sama Renjani? Dia siapa?" cerca Manda.

"Ck lo bisa diem dan minggir ga?!" Aska menaikkan nada suaranya terlihat jelas dia sedang memendam amarah.

"Ga bisa!" Manda balik membentak.

"Manda kamu kalo mau bicara sama Aska nanti aja ya," ucap Renjani mencoba menengahi.

"Ck lo siapanya Askara sih Renjani?!" tanya Manda dengan nada tak suka menatap Renjani.

Renjani hendak menjawab Aska sudah menariknya kembali. Mendorong kasar Manda yangmenghalangi jalannya. Dan Manda kembali mengejar mereka, segera menghadang Aska. Aska mencengkeram pinggang Renjani menahan amarah.

"CK LO PUNYA MASALAH APASIH ANJING! GUE GA KENAL SAMA LO BANGSAT! MINGGIR SEBELUM GUE BUAT KEKERASAN!" bentak Aska keras membuat Manda mundur ketakutan.

Aska kembali menarik Renjani setelah mendorong kasar Manda hingga gadis itu tersungkur. Renjani menatap kasihan ke Manda.

Aska membawa Renjani ke taman belakang menghampaskan pungung Renjani hingga membentur tembok. Membuat Renjani meringis pelan menahan perih punggungnya. Aska menghimpit badan Renjani.

"Kenapa lo peluk cowo sialan itu Renjani?" tanya Aska dengan nada rendah.

"JAWAB RENJANI!" Aska berteriak di depan wajah Renjani karna gadis itu tak kunjung menjawab.

"Maaf tadi reflek, dia temen aku dulu waktu aku masih tinggal di rumah nenek aku." Renjani mencoba menjelaskan ke Aska.

"Ga ada yang boleh nyentuh milik gue!! Lo Cuma milik gue! Lo punya gue Renjani!!" Aska mencengkeram pipi Renjani dengan satu tanggannya menatap Renjani dengan tajam. Rahang nya masih mengeras menandakan lelaki itu masih marah.

Dengan gerakan cepat Renjani memeluk Aska. Bergumam memint maaf mencoba menenangkan emosi lelaki itu. Aska membalas pelukan Renjani jauh lebih erat.

RENJANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang