1.9

11.7K 746 13
                                    

bagian 1.9 ;  'cinta' merubah segalanya

manusia itu sama, mereka hanya memperjuangkan kebahagiaan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

manusia itu sama, mereka hanya memperjuangkan kebahagiaan nya. entah jahat atau baik.

***

Renjani berjalan pelan setelah mengembalikan Buku ke Perpustakaan. Beberapa Anak tengah berlari melewati Renjani, terlihat tergesa-gesa. Renjani yang tidak perduli hanya terus melanjutkan langkahnya hingga sampai ke kelasnya.

Saat akan masuk ke kelas, langkahnya terhenti mendengar apa yang baru saja Teman-temannya bicarakan, sambil berlari keluar kelas.

"Eh aska berantem di belakang gudang, mukulin si Rio anak kelas 10"

Renjani segera berlari memutar lagkahnya, tidak jadi masuk ke kelasnya. Mengikuti langkah Teman-temannya yang berniat menonton perkelahian Aska itu. 

Suasana sudah ramai saat Renjani sampai, banyak Siswa yang menonton tanpa punya keinginan memisahkan karna takut terkena Imbas.

Setelah berusaha keras menerobos kerumunan Renjani segera berlari menghampiri Aska, menarik lengan lelaki itu keras "Udah!" ucap Renjani dengan nada sedikit meninggi.

Aska hanya melirik singkat Renjani lalu Menyentak tangan Gadis itu, kembali membabi buta memukuli lawannya. Renjani menghembuskan nafas lelah kembali mencoba menarik Aska "UDAH ASKARA" bentak Renjani.

"Ck! Jangan ikut campur!!" Aska menyentak kasar tangan Renjani membuat Renjani terdorong ke belakang, beruntung tidak sampai jatuh.

"Dia udah sekarat Aska! Stop!" ucap Renjani keras.

Aska sama sekali tidak menggubris ucapan Renjani, terus memukuli lawannya. Seolah tuli dengan segala teriakan Renjani. Padahal Gadis itu sudah berkali-kali mencoba memisahkan Aska.

"Ck! Udahlah Terserah! Berantem aja terus! Sesuka Kamu!" Renjani berbalik meninggalkan kerumunan. Dia jadi ikut emosi karna Aska sama sekali tidak menggubrisnya.

"Anjing!" umpat Aska pelan setelah melihat Renjani meninggalkan kerumunan.

Lelaki itu menendang keras punggung lawannya yang sudah tidak berdaya berlari menyusul Renjani. Segera mencekal lengan Renjani setelah berhasil menyusul langkah Gadis itu. "Ikut gue," ucap Aska.

"Ga." Renjani tetap bertahan di posisinya, Menghiraukan Aska.

"Ikut gue Renjani!" Aska dengan kasar menarik Renjani.

Renjani kembali menghela nafas lelah. Bergerak mengkuti langkah lebar Lelaki itu. Benar-benar menyebalkan, memang sudah sikap Aska yang suka Se-enaknya, namun meskipun Renjani sudah sangat Paham tapi tak bisa dipungkiri Renjani tetap merasa Kesal dengan sikap Lelaki itu.

"Lo marah?" tanya Aska sambil menghimpit Renjani ke Dinding.

Renjani hanya menggelengkan kepalanya pelan. 

RENJANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang