3.8

9.3K 503 3
                                    

Bagian 3.8 ; api

Kemarahan itu seperti api, semakin besar akan melahap segala hal tanpa sisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemarahan itu seperti api, semakin besar akan melahap segala hal tanpa sisa.

***

Renjani menatap penuh ketakutan ke arah Aska, lelaki itu terlihat berkali-kali lipat lebih menyeramkan sekarang. 

Renjani merangsek mundur menjauhi Aska. Tangannya sudah gemetaran takut. Air matanya semakin deras mengalir, tangannya menutupi tubuh bagian atasnya yang sudah terbuka. "AYO JADI JALANG! JADI JALANG DI DEPAN GUE!!" Bentak Aska meraih lengan Renjani. 

Memangut bibir Renjani kasar, hingga sudut bibir gadis itu terluka, asin darah terasa dengan sedikit perih, membuat gadis itu semakin histeris. Memberontak kasar mendorong Aska menjauh, wajah Renjani terlihat begitu kacau, mulutnya kelu untuk sekedar berbicara.

"KENAPA LO DIEM!! LO JADI JALANG ORANG LAIN SEKARANG COBA LO JADI JALANG DI DEPAN GUE!! GUE KASIH BERAPAPUN HARGA YANG LO MINTA!" teriak lelaki itu, tanganya beralih menjambak rambut Renjani, membuat Renjani mendongak.

Wajah Aska sangat memerah Karna amarahnya, rahangnya mengetat dengan mata yang juga memerah, lelaki itu begitu menyeramkan.

"Aska ampun! Sakit" rintih Renjani pelan.

Seolah tuli dengan segala teriakan serta rintihan Renjani, lelaki itu menggila. Tanganya menghempas jambakan di rambut Renjani membuat gadis itu tersungkur ke samping dengan satu tangan masih berusaha menutupi tubuh bagian atasnya dan satu tanganya membekap mulutnya sendiri, menahan isakan.

"Bilang ke gue, mana aja yang disentuh pelanggan lo itu!!" Aska berjongkok di depan Renjani, menatap tajam ke arah Renjani menuntut jawaban.

"Itu jebakan Aska, aku gatau tiba-tiba ada foto kaya gitu!" Renjani menatap Aska dengan wajah kacaunya, berharap lelaki itu percaya.

"Lo pikir gue percaya setelah sikap aneh lo akhir-akhir ini?! GUE HAMPIR GILA MIKIRIN CARA NGEBUJUK LO ANJING! SEKARANG APA YANG GUE DAPET?! " Aska kembali berteriak didepan wajah Renjani

"Gue ga nyangka, ternyata lo diem-diem ngejalang ya?!"

"AKU BUKAN JALANG!" Teriak Renjani keras, gadis itu sudah terlampau muak mendengar kata itu terus keluar dari mulut Aska.

Aska dengan gerakan cepat menampar wajah Renjani, membuat gadis itu terpanting ke samping. "LO JALANG! BERANI LO BENTAK GUE?!" Teriak Aska.

Aska berdiri meninju keras kaca di kamar lelaki itu, hingga pecah berserakan di lantai, nafasnya masih memburu, tangan Aska sudah berdarah terkena pecahan kaca

Dengan langkah lebar lelaki itu berjalan keluar kamar, menutup pintu kasar. Lelaki itu butuh pelampiasan lebih.

Renjani membekap mulutnya sendiri, dadanya begitu sesak, kepalanya pening karna tangisannya sendiri, bahkan sepertinya ia tak kuat berdiri.

RENJANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang