2.7

11.1K 646 24
                                    

Bagian 2.7 ; lembaran baru di buku baru

Didunia ini tidak ada manusia yang tidak puya masalah, bukan kamu sendiri yang tengah Pening memikirkan Tugas, Pening memikirkan Masa Depan, Pening memikirkan Gaji, dan segala Pening-pening lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Didunia ini tidak ada manusia yang tidak puya masalah, bukan kamu sendiri yang tengah Pening memikirkan Tugas, Pening memikirkan Masa Depan, Pening memikirkan Gaji, dan segala Pening-pening lainnya.

***

Renjani sedang membereskan meja Cafe, malam ini gadis itu lembur karna banyaknya pengunjung yang datang. Tinggal beberapa meja lagi sudah selesai. Renjani bergegas takut Aska sudah menunggunya.

Ting!

Bell Cafe kembali berbunyi, menampakkan lelaki dengan Hoodie hitam dan celana jeans dengan warna senada berjalan menghampiri Renjani.

Renjani sudah hampir membuka mulutnya mengakatakan bahwa Cafe sudah tutup, namun ia urungkan melihat siapa yang datang. Narendra, mendekat ke arah Renjani. "Lembur?" tanya nya lembut.

Renjani hanya menganggukan kepalanya, melanjutkan aktivitasnya. Sudah seminggu semenjak hari Renjani ke rumah Keluarga baru nya itu, dan selama seminggu itu Renjani sudah mulai dekat dengan anggota Keluarga itu.

Ke 3 saudara nya, Nadia dan Adhinata sering mampir ke cafe hanya untuk sekedar menyapa Renjani, dan Renjani sudah hampir terbiasa. "Abang anter ya?" tanya Narendra, sambil membantu Renjani menaikan bangku-bangku ke meja.

Keluarga Renjani sudah tahu bahwa Renjani tinggal bersama Aska, awalnya ke 3 saudara itu tidak terima namun karna takut membuat Renjani merasa tidak nyaman akhirnya mereka berusaha menerima, dan sebagai gantinya ke 3 nya selalu mengawasi Aska dan Renjani. Membuat Aska berkali-kali mengumpat selama seminggu ini setiap melihat salah satu dari ke 3 nya ada di sekitar dirinya dan Renjani.

"Ga usah, Aska jemput kok," jawab Renjani

"Kamu udah lama pacaran sama Aska"

"Lumayan"

"Aska-"

"Aska baik kok," potong Renjani lebih dulu, gadis itu tahu apa yang akan di katakan Kakak tiri nya itu.

"Udah selesai, Abang tunggu aja di luar aku mau ganti baju sama pamitan ke yang lain." Renjani segera bergegas ke belakang setelah mendapat anggukan kepala dari Narendra.

Aska memicingkan matanya melihat bedebah yang seminggu terakhir selalu berada di sekitar nya dan Renjani baru keluar dari Cafe. Lelaki itu menghela nafas kasar memutar bola matanya malas.

Narendra yang juga melihat Aska yang kini tengah duduk bersandar di motornya, di depan cafe. Sial nya mobilnya tepat berada di samping motor Aska. Dengan langkah malas Narendra mendekat ke arah Aska.

Bukan karna Renjani adalah pacar Aska maka Narendra akan berdamai dengan Aska. Keduanya masih bermusuhan, bahkan sama sekali tidak pernah bertegur sapa walaupun sering bertemu.

RENJANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang