2.5

11.8K 663 12
                                    

Bagian 2.5 ; langit

Langit itu tanpa batas, membentang luas sampai manusia yang katanya makhluk paling pandai milik Tuhan tidak tahu dimana letak ujung Langit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit itu tanpa batas, membentang luas sampai manusia yang katanya makhluk paling pandai milik Tuhan tidak tahu dimana letak ujung Langit.

***

Renjani berjalan pelan di lorong sekolahnya, gadis itu baru saja menyelesaikan urusan nya dengan Bu Gita, guru Sejarah yang meminta bantuan Renjani untuk menyampaikan Tugas darinya ke kelas, karna sang guru tidak bisa mengajar.

Renjani merasa seseorang mengikutinya dari belakang membuat Renjani menolehkan kepalanya. Manda, tengah berdiri di belakangnya, menatap Renjani sinis.

Manda melewati Renjani sambil menyenggol bahu Renjani keras, membisikan beberapa kata di telinga Renjani "Liat aja pertunjukan nya Bitch!"

Renjani hanya menghembuskan nafas pelan, menatap malas Manda yang sudah berjalan menjauh. Apa yang akan terjadi setelah ini?, itulah yang terlintas di otak Renjani.

"Renjani!!" Rajendra berlari dari arah kanan Renjani, menghampiri gadis itu.

"Kenapa Je?" tanya Renjani.

"Gue boleh minta tolong ga?" ucap Rajendra pelan dengan cengiran lebar.

"Kalo aku bisa bantu pasti aku tolongin kok,"

"Kemarin gue keceplosan bilang ke Bunda kalo kita satu Sekolah, terus Bunda paksa gue buat bawa lo kerumah. Tolongin gue yaa, ntar kalo gue ga bawa lo, gue disuruh jagain si Bocil 1 minggu." Rajendra menyatukan kedua tanganya, menatap Renjani penuh harap.

"Rangga udah sekolah?" tanya Renjani antusias mengabaikan Pernyataan Rajendra.

"Udah masuk TK, ih kok jadi bahas Bocil sih! Lo mau kan bantu gue?"

"Aku sih mau, mau banget malah, tapi Aska-"

"Gapapa gue yang ijin, kita ajak sekalian dehh! Yang penting gue terbebas dari jagain Bocil!" Rajendra segera memotong ucapan Renjani penuh semangat.

"Yakin kamu bisa bujuk Aska?" Renjani menyipitkan matanya menatap Rajendra tidak yakin. Ia sendiri saja tidak yakin bisa membujuk lelaki itu untuk urusan Rajendra.

"Dicoba dulu dong!!" senyum Rajendra mengembang hingga tiba-tiba suara keras melunturkan senyum nya seketika.

"RENJANI!!"

"Waduh" ucap Rajendra pelan namun masih di dengar Renjani

Aska segera menarik Renjani ke pelukannya menatap Rajendra tajam. "Lo ga kapok?" tanya Aska dengan nada tajam.

"Santai dong, gue Cuma minta tolong Renjani-"

"Gue ga butuh penjelasan lo!" Aska memotong ucapan Rajendra cepat.

RENJANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang