09. ANGGARA

1.6K 95 2
                                    

"Lang."

Galang yang baru selesai mencuci gelas di belakang angkringan tempatnya bekerja, menoleh saat mendengar suara Gara memanggilnya.

"Ada apa, Bang?" tanya Galang, mengeringkan tangannya dengan lap.

"Gue mau ngomong, kerjaan lo biar diganti sama Brandon bentar," kata Gara. "Brandon!"

Brandon sedang tertawa ngakak saat Gara memanggilnya, cowok itu langsung menoleh dan beranjak dengan gelagapan, menghampiri Kakak kelasnya yang juga menjabat sebagai ketua BRASTHUNDER itu.

"Ada apa, Bang?"

"Lo lagi ngapain?" tanya Gara.

"Gue?" Brandon menunjuk dirinya. "Nggak lagi ngapa-ngapain, lagi gangguin Satya. Emang kenapa?"

"Bagus, gantiin Galang bentar, gue mau ngomong sama dia."

"Gue?"

"Iyalah, yang gue panggil kan lo," jawab Gara.

Brandon melihat Galang membuang muka, cowok itu pasti menahan tawa. Saat kembali menatap Gara, Brandon merasakan ada aura kurang enak. Gara menatapnya tanpa ekspresi, menunggu jawaban dari Brandon.

"Oke bang, mau ke mana emang sama Galang?"

"Lo nggak perlu tau nanti malah mau ikut," jawab Gara. "Minta bantuan Abang lo kalau kerepotan." Gara mengedikan kepala pada Bagas yang baru datang, bahkan baru melepas helm dan belum turun dari motor.

"BANG BAGAS!"

Bagas menoleh, beberapa anak BRASTHUNDER yang ada di sana juga menoleh.

"Nggak sopan banget lo sama Abang teriak-teriak begitu, ada apa?" tanya Bagas begitu sampai di depan Brandon. "Lah itu Gara sama Galang mau ke mana?"

"Makanya," sahut Brandon. "Lo bantuin gue jaga angkringan, Bang Gara mau ngomong sama Galang katanya."

Bagas yang mendengar itu manggut-manggut, lalu menoleh cepat dengan kedua mata melebar saat akhirnya paham situasi.

"GUEE?!!"

Brandon rolling eyes. "Gak usah merasa jadi yang paling tersakiti daripada beneran disakiti sama Bang Gara, kan berabe."

"Siapa yang ngusulin nama gue? Kan banyak noh teman-teman lo di sana, kenapa bukan mereka?"

"Ngomel mulu lo mau bantu gak?" tanya Brandon yang mulai kesal.

"Sebenarnya ogah,"

"KOPI GUE MANA WOI?!" teriakan dari pojok depan membuat saudara sepupu ini menoleh bersamaan. "BURUAN!"

Keduanya reflek mengumpat saat Bobby tertawa. Tapi mereka berdua tidak bisa membantah karena yang menujuk adalah Gara langsung. Mending merasa menjadi yang paling tersakiti daripada nanti disakiti beneran, apalagi disakiti Gara.

Gak kuat, boss!!

.
.
.
.
.

"Apa alasan lo gabung BRASTHUNDER?" tanya Gara tiba-tiba membuat Galang menoleh, kaget.

"Bang Gara kenapa tiba-tiba nanya gitu?"

"Lo tau gue paling gak suka ditanya balik pas lagi nanya."

Galang terdiam. Ia tahu betul sekarang Gara sedang serius. Terasa dari auranya dan bagaimana Gara menatap dirinya.

"Karena gue emang pengen join, Bang," jawab Galang. "Juga karena gye kagum sama lo, itu salah satu alasan gue pengen join Brasthunder."

"Kalau itu salah satu, jadi lo punya alasan lain. Apa alasan sebenarnya lo gabung Brasthunder?"

"Jawab jujur gak usah takut."

ANGGARA [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang