"Santai, Bro, kalem. Kita ke sini mau ambil jalur damai," kata Regan, cowok itu menyimpan senjatanya. "Gue ada penawaran bagus buat lo."
"Nggak tertarik," jawab Gara langsung.
Regan dan Baron bertatapan, lalu dua cowok itu tersenyum licik. Gara memerhatikannya dengan wajah tenang walau dalam hati terus mengucapkan mantra agar bisa menahan diri untuk tidak menerjang dua manusia ini.
"Yakin nggak tertarik?"
Mobil hitam yang datang bersama gerombolan De Leon tadi bergerak maju, lalu berhenti di belakang Baron dan Regan.
"Walau penawarannya ini?"
Atensi Gara teralih saat pintu mobil terbuka, seorang cowok berjaket hitam turun.
Itu mantan anggota Brasthunder yang dikeluarkan karena mencuri uang anggota dan malah menuduh anggota lain. Diajak ngobrol dulu tidak mau, malah memutuskan keluar dari Brasthunder.
Dia sedang menarik tangan seseorang untuk turun dari mobil, seorang cewek yang tidak asing di mata Gara.
***
"Gara di mana?" Lingga yang biasanya tenang, kini datang ke markas dengan keadaan panik. "Jawab gue, sialan!"
"Lo ngapain sih, Ling? Datang-datang heboh begitu?" tanya Bagas, mengucek matanya yang masih sipit, baru bangun tidur.
"Ke luar dia, buru-buru tadi," jawab Jodi. "Ada apa?"
"Ada berapa anak yang kumpul sekarang?" tanya Lingga pada Jodi karena tahu cowok itu habis dari belakang, kumpul bersama yang lain.
"Kenapa?"
"Ada berapa?" ulang Lingga.
"Eh, nggak ada tiga puluh. Jam segini belum pada datang mereka, kenapa?"
"Ikut gue, semua."
Lingga keluar dari markas dengan langkah buru-buru, perhatian cowok itu tertuju pada ponsel, ia sedang melacak nomor seseorang.
"Mau ke mana?" tanya Benua yang baru datang. "Buru-buru?"
"Audrey diculik," jawab Lingga langsung. Jodi dan Bagas yang berjalan cepat di belakang cowok itu karena ingin bertanya, langsung menghentikan langkah mereka di ambang pintu.
"Audrey? Sama siapa?"
"De Leon," sebut Lingga. "Lo tau di mana Gara?"
"Jangan-jangan Gara udah tau dan nyusul ke sana?" duga Jodi. "Soalnya tadi dia buru-buru gitu habis dapat telpon, dia misuh-misuh, serem pokoknya, kita tanya nggak jawab."
"Dia di sana," ujar Lingga. "Gue udah dapat lokasinya."
***
"BANGSAT!" umpat Gara begitu tahu siapa orang itu. "Lo apain Audrey?!"
Audrey, dengan kedua tangan diikat di belakang tubuh, diseret keluar dari mobil dengan paksa. Mulut dan mata cewek itu ditutup kain, dia terus meronta dan enggan menurut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGGARA [SELESAI]✔
Teen FictionGara benci ditentang dan dihalangi, tapi ada satu cewek yang tiba-tiba dengan berani menentangnya. Berbagai masalah muncul dan mengharuskan mereka terus terlibat. Apakah rasa benci Gara akan berubah? Sebenarnya siapa cewek itu? Kenapa begitu membenc...