"Dih editan apaan nih!" Bagas heboh setelah mendengar sebuah audio yang dikirim di akun gossip. "Nggak jago banget yang ngedit! Eh, Rino, ini kerjaan anak jurnalis, ya??"
Rino yang sedang menghitung uang infa' hari Jumat ini lantas menoleh pada Bagas yang berjalan ke arahnya sambil memamerkan layar ponselnya pada Rino.
"Yang ngedit ini anak jurnalis?"
Bagas kembali memutar audio yang sudah didengar ratusan kali padahal baru diupload sekitar sebelas menit yang lalu oleh akun gossip SMA Cakrawala.
"Bukan." Rino si ketua Jurnalis menggeleng. "Enggak ada project begituan di jurnalistik, tanya aja tuh si Yolanda yang kadang nyliwur masukin berita ke mading."
"Apa Yola Yola?" Yolanda berdiri dari bangkunya, cewek berseragam ketat dan riasan badas itu menatap Rino dengan sedikit melotot.
"Audio di akun gossip itu kerjaan lo, kan?" tanya Bagas.
"Ih! Apaan! Gak ada kerjaan banget gue ngepost begituan!"
Gara mengangkat kepalanya yang semula diletakkan di atas meja, di antara lipatan lengan. Cowok itu meraih ponsel dengan malas lalu mencari audio yang Bagas maksud.
Gue mau lo jadi pacar gue, lo juga mau, kan?
Iya, mau.
Kening Gara berkerut dalam, rekaman itu ia putar beberapa kali untuk memastikan yang didengarnya tidak salah. Semakin lama semakin jelas kalau itu suara Audrey dan Mondi.
Mereka jadian?
.
.
.
.
."Ngapain ke lapangan basket? Mau gabung tim? Apa mau ngacauin latihan?" tuduh Audrey saat melihat Gara berdiri di pintu lapangan basket indoor. "Benua gak ada kalau lo datang buat nyari dia, katanya ada urusan buat olimpiade sains. Mondi juga gak latihan kalau lo nyari dia buat ribut lagi, gara-gara habis lo pukulin tadi pagi."
"Gue nyari lo," kata Gara.
Anak-anak basket memerhatikan kedatangan Gara, mereka berbisik-bisik karena cowok itu menemui Audrey. Akhir-akhir ini memang Gara dan Audrey terlihat sering berinteraksi, tapi audio di akun gossip itu sudah didengar seluruh warga sekolah, membuat gossip miring tentang Audrey langsung tersebar.
"Sorry nih gue nggak ada waktu, mau latihan, kapan-kapan aja," jawab Audrey.
"Harus sekarang," kata Gara.
"Dih, maksa amat. Butuh tuh nggak boleh maksa, kalau gue nggak mau gimana?"
"Bentar aja,"
Audrey memiringkan kepala mendengar nada memohon pada kalimat Gara, baru pertama kali ia me ndengar sosok Anggara berbicara dengan nada seperti itu walau raut wajahnya masih tampak menyebalkan, tidak ada melas-melasnya padahal sedang memohon.
Audrey menghela napas, lalu melangkah keluar dari lapangan karena ia risih sejak tadi diperhatikan. Lagipula ia hanya perlu mendengarkan apa yang akan cowok itu katakan, kalau tidak penting tinggal pukul dan usir.
"Ada apa?"
"Lo jadian sama Mondi?" tanya Gara langsung. "Nggak, kan?"
Audrey yang mendengar pertanyaan seperti itu langsung menatap garang pada Gara.
"Kata siapa?" tanyanya, merasa terganggu dengan pertanyaan itu.
Alih-alih menjawab, Gara malah tersenyum tipis. "Dari respons lo kayaknya gue tau jawabannya."
"Sana balik ke lapangan."
Audrey mendelik. "Gak jelas banget lo! Kata siapa? Gossip murahan apa lagi tuh?"
![](https://img.wattpad.com/cover/271835459-288-k690815.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGGARA [SELESAI]✔
Ficção AdolescenteGara benci ditentang dan dihalangi, tapi ada satu cewek yang tiba-tiba dengan berani menentangnya. Berbagai masalah muncul dan mengharuskan mereka terus terlibat. Apakah rasa benci Gara akan berubah? Sebenarnya siapa cewek itu? Kenapa begitu membenc...