14. ANGGARA

1.5K 85 1
                                    

ALBARA BANCI
Nyari spanduk BTD?
Ada di gue
Datang kalau gak mau gue bakar spanduk jelek ini

"BANGSAT!" umpat Gara begitu membaca pesan dari Bara di ponsel Bobby.

"Jadi yang mukulin kalian si Bara?" tanya Bagas pada Jodi dan teman-temannya yang babak belur.

Anggota Brasthunder dari SMA Merah Putih termasuk Jodi dan Jery memang menginap di markas kemarin, katanya hari ini mereka masuk siang. Tapi saat tengah malam, ketika sebagian besar dari mereka sudah tertidur pulas di dalam gedung ini. Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan suara gebrakan dari pintu yang dibuka paksa.

Jodi berdiri paling depan menghadap cowok-cowok berpakaian serba hitam dan bermasker itu, mereka membawa balok kayu besar. Dengan tekat dan keberanian untuk menjaga markas kebanggaan, Jodi maju bersama enam temannya yang menginap malam itu. Tapi karena kalah jumlah dan nyawa mereka belum sepenuhnya terkumpul karena sebelumnya sudah tidur, anak-anak Brasthunder kalah.

Jodi adalah yang paling parah, cowok itu bahkan sampai tidak kuat berdiri karena memar di sekujur tubuhnya. Mereka menyerang dengan senjata sementara anak-anak Brasthunder dengan tangan kosong.

"Jadi gimana, Ga?" tanya Benua yang datang paling pagi karena mendapat telpon dari Jery.

"Kita ambil banner itu sekarang, banner yang mereka bawa adalah banner utama Brasthunder. Kita nggak boleh biarin mereka rusak banner itu," kata Gara. "Ling, Ben, lo berdua ke sekolah. Bobby sama Bagas di sini, bantuin mereka, kasih obat, biar gue yang berangkat."

"Kenapa?" tanya Benua, tidak terima.

"Lo sendiri yang bilang hari ini ada seleksi buat olimp sains, jangan ikutan bolos kalian. Masalah ini bisa gue tanganin sendiri."

"Gak usah ngadi-ngadi, boss," ucap Bagas sambil menepuk pundak Bobby. "Kita berdua ikut lo, ya nggak, Bob?"

Bobby mengangguk setuju. "Mana bisa gue biarin lo ke sana sendiri? Bahaya, mereka suka main licik. Inget kan terakhir kali mereka minta backing senior yang harusnya gak boleh ikut campur?"

"Sekali pengecut emang tetep pengecut," komentar Jery, lalu meringis karena merasakan perih di sudut bibirnya.

"Diem aja, Jer, biar Gara yang marah. Nanti luka lo tambah sakit," kata Bobby pada Jery yang malah membuat Jery merengut kesal.

"Gue balik sekarang," ucap Lingga, lalu melangkah mendekati Gara dan membisikan sesuatu.

"Mereka jangan sampai tau," kata Gara. "Jangan ada yang bahas hal ini di group. Pasang banner pengganti, jangan sampai angkatan tujuh tau kalau banner utama kita dicuri Jaguar."

Semua mengangguk mengerti. Bukannya tidak ingin angkatan 7 ikut campur atau malah tidak percaya pada mereka, tapi Gara rasa ini hanya strategi musuh untuk memancing amarah seluruh anggota Brasthunder. Kalau merasa masih bisa menanganinya sendiri, Gara akan maju, bukankah ini tugas seorang pemimpin?

"Bob, Gas, kita berangkat sekarang."

Benar-benar tidak ada yang buka suara soal kejadian malam tadi. Hanya tujuh anak yang menginap di markas dan anggota inti Brasthunder. Para anggota yang sedang berada di sekolah tidak tahu menahu, dan jangan sampai tau atau benar-benar akan ada keributan besar.

Apalagi kalau angkatan sebelumnya mendengar tentang hal ini.

.
.
.
.
.

Audrey mempercepat langkahnya saat merasa ada yang mengikuti, suara mesin motor semakin mendekat membuat Audrey gusar. Sampai akhirnya sebuah motor melaju pelan di sebelah Audrey, beriringan dengan langkah cewek itu.

ANGGARA [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang