***
"Kastara!"
Semua perhatian seketika tertuju pada si pemilik suara. Begitu juga dengan Kastara yang spontan berhenti melangkah, memfokuskan pandangannya pada Ivory yang terus berjalan mendekat ke arahnya.
"Masih selamat," ujar Saad pelan. Memegangi dadanya yang sedari tadi telah memompa dengan sangat cepat.
Athan juga turut menghembuskan napas lega. Menoleh ke arah yang lain. "Ehh, tolongin," ujarnya kemudian seraya mendekat dan meminta bantuan yang lain untuk menolong siswa laki-laki yang terkapar di bawah akibat ulah Kastara.
"Berhenti," cegah Kastara. Membuat semua pergerakan kembali terhenti, niat hati ingin membantu sang korban menjadi urung. Jangan sampai ada korban kedua.
"Jangan ada satupun yang berani bantuin dia," ujar Kastara. Menatap semuanya secara menyeluruh.
Kastara memang terlihat hanya diam, tapi aura yang sangat mengintimidasi tak luput untuk menyeruak mengililinginya. Membuat siapapun yang berada di sekitar, merasa ciut tanpa alasan.
Athan menggigit ujung lidahnya, menahan pergerakan tubuhnya yang ingin menolong. Kastara sangat tak pandang bulu.
"Kastara," panggil Ivory. Sekarang ia telah berdiri di sisi Kastara, memperhatikan wajah cowok yang terlihat memerah dari samping itu.
Rambutnya yang selalu berantakan, membuat penampilannya yang terkesan Bad Boy semakin menonjol. Kastara terlalu mendominasi siapapun.
Kastara memang menyebalkan, bahkan sangat menyebalkan. Tapi, Ivory tak dapat menampik jika cowok itu sangatlah tampan dengan pesonanya sendiri yang terbilang sangat langka.
"Lo ngapain di sini?" Kastara bersuara datar. Memberikan pertanyaan jelas ditujukan pada siapa.
Ivory meneguk ludah secara pelan, suara Kastara yang terdengar tak bersahabat itu membuatnya bertanya-tanya. Apakah Kastara juga ikut marah kepadanya? Tapi kenapa?
Tatapan tajam tak luput dari kedua mata Kastara. Menatap lurus ke arah Bima, "Gue mau habisin dia." Langkahnya kembali dibawa maju mendekat.
"Eh, eh!" panik Athan segera menahan Kastara yang kembali ingin berulah.
"Awas!" gertak Kastara menatap tajam pada Athan yang mencoba menghalanginya.
Athan memberi kode pada Ivory.
"Kastara," pqnggil Ivory. Berjalan mendekat ke arah Kastara, "Ayo pergi," ajaknya.
Tangannya digunakan menahan lengan lelaki tersebut.
"Ck." Kastara tak bisa memberi perlawanan.
"Please."
Perhatian semua orang benar-benar di tarik ke dalam perbincangan kedua manusia yang berstatus sebagai pasangan kekasih itu.
Ivory menunjukkan senyuman tipis di atas bibirnya, ia merasa lega karena Kastara tak menolak sentuhan tangannya.
Semuanya kembali bernapas dengan bebas, meraup oksigen dengan tenang tanpa merasakan ancaman hanya karena berada di dekat Kastara.
KAMU SEDANG MEMBACA
KASTARA
Teen FictionLET'S READ! Ini tentang Kastara Ganendra, seorang remaja laki-laki dengan kehidupannya yang terbilang luar biasa bagi seorang gadis yang bernama Emeralda Ivory Louve. KASTARA Sang pemberontak, tak suka diatur dan selalu bertindak semaunya. Memiliki...