○○○○
"Bangsat!"
Sebuah umpatan terdengarkan di antara tumpukan kursi dan meja bekas.
"Lepasin! Nggak usah jadi pengecut main culik kayak gini anjing!"
Qiona terus mengeluskan tangannya pada bagian dada agar tetap sabar, sungguh mulut Abdan ingin dipukulinya saat ini. Tapi kesabarannya coba untuk tetap dipertahankan.
Wanda mulai mendecak. "Diem!" sentaknya seraya memukul kepala Abdan yang terbungkus karung.
Sebuah kesalahan jika meminta kesabaran kepada Wanda yang memiliki sifat sabar bagaikan tissue dibelah dua.
"Mampus!" ledek Saad tersenyum puas. Memberikan satu jempolnya kepada Wanda.
"Jangan berisik, nanti hantu di gudang keganggu karena denger suara lo," omel Saad selanjutnya telah menduduki sebuah kursi kayu yang menghadap langsung kepada Abdan.
Abdan tampak terus menggerak-gerakkan tubuhnya bagai cacing kepanasan, berusaha melepaskan ikatan dan memaki dari balik karung yang membungkus setengah badannya.
"Sialan lo semua!" maki Abdan masih juga bertahan untuk terus memberontak.
"Lepasin gue, kita duel secara adil!"
"Marah-marah mulu, tenang dong!" omel Qiona sudah tak tahan lagi menahan kekesalan. Meletakkan kedua tangannya agar bertumpu pada masing-masing pinggang.
"Anjing buka!"
Tidak akan tenang mulut Abdan jika keinginannya belum terpenuhi.
"Bukain," titah Athan terlihat berdiri sambil melipat kedua tangan di depan dada.
Saad pun menyetujui, kepalanya dibuat mengangguk menantikan reaksi Abdan ketika telah dibuka penutup kepalanya dan langsung melihat mereka sebagai pelaku penculikan.
Benar-benar lucu pasti. Seorang kriminal malah terjebak dalam gudang dalam keadaan terikat sempurna.
"Buka nih ya?" tanyakan Haidar meminta kejelasan.
Athan balas mengangguk sekali.
Rencana ini adalah milik Athan, maka semua pergerakan yang akan dilakukan haruslah sesuai instruksi dan arahan dari Athan.
Lelaki itu mengatakan akan bertanggung jawab pada apapun yang terjadi, karena keluarganya bisa dikatakan lebih unggul dan jelas pengaruhnya juga tak main-main.
Athan memiliki kuasa dalam melawan Abdan, atau tepatnya kekuasaan keluarga Abdan.
"Bangsat lo semua!" ucap Abdan pertama kali setelah melihat wajah pelaku penculikannya.
Saad menyeringai menatap Abdan, "Gimana?"
Abdan meludah yang hampir mengenai Qiona.
Gadis itu langsung menjerit kesal, "Abdan!" Tampak berusaha sedikit menjauh dari wilayah jangkauan Abdan.
"Apa mau lo semua, hah?!" tanya Abdan terlampau kesal.
"Kita mau tau soal rencana jahat lo buat Ivory," ucap Athan mengambil alih bagian menginterogasi.
Abdan balas dengan terkekeh sinis, "Lo semua gila, kenapa tanya soal Ivory sama gue."
"Justru karena itu lo jadi kita tanya soal Ivory," sambar Saad menimpali.
Abdan mendecih lagi, "Gue nggak ada masalah sama Ivory, lo semua salah sasaran," ujarnya.
"Nggak usah bohong, kebenarannya kita semua udah tau. Lo dendam sama Kastara, dan mau balas sama Ivory, lo mau culik Ivory kan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/261788609-288-k919789.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KASTARA
Teen FictionLET'S READ! Ini tentang Kastara Ganendra, seorang remaja laki-laki dengan kehidupannya yang terbilang luar biasa bagi seorang gadis yang bernama Emeralda Ivory Louve. KASTARA Sang pemberontak, tak suka diatur dan selalu bertindak semaunya. Memiliki...