62• Trevor Magenta

3.8K 159 1
                                    


♡♡♡♡

Permulaan hari yang cukup mengesankan bagi sosok ketua baru Arrogante, Kastara hari ini tak memiliki rencana bertemu orang baru tapi malah dipertemukan dengan sosok asing yang tidak pernah dilihat sebelumnya. Dan sosok asing tersebut malah membuat kesan pertama yang sangat buruk terhadapnya.

Sejak awal pertemuan yang dimulai sejak beberapa menit yang lalu, Kastara dapat dinilai kebanyakan diam dan tidak seperti biasanya yang akan mengeluarkan satu atau dua pertanyaan.

Sosok laki-laki di hadapan Kastara berpenampilan rapi dan hampir menyerupai Julian. Benar-benar definisi mengcopy diri Julian seutuhnya.

"Lo anaknya Julian ya?"

Kastara akhirnya mengeluarkan pertanyaan yang memenuhi kepala.

"Bukan," jawab si lelaki asing yang ditanyai Kastara baru saja.

Saat ini rumah yang dulu menjadi kediaman Gama tetapi kini telah beralih kepemilikan menjadi milik Kastara lah yang menjadi tempat pertemuan.

Kastara merasa kalau masa bersedihnya telah lebih dari cukup ia rasakan, waktu yang ada tidak boleh disia-siakan. Setidaknya Kastara dapat menyadari bahwa tugas berat sedang menantinya, dan yang pertama harus dilakukannya ialah menemukan kebenaran Gama dan keluarga.

Tentang Trevor Magenta yang didapatkan namanya dalam buku hitam rahasia Gama,

Kastara pun memutuskan memulai hari ini, ia telah menghubungi Julian untuk memulai pencarian. Namun bukannya Julian yang datang, malah sosok asing yang terlihat sangat mirip dengan Julian lah yang menemuinya.

Dan di sinilah mereka berada dalam situasi tenang di ruang tamu.

Kastara terus menatap sosok lelaki asing yang berusia sama dengannya sedang berdiri sembari membawa map yang biasanya dibawa oleh Julian.

Sudah dimulai dari kemarin sebenarnya Kastara merasakan suatu keanehan. Merasa ada yang mengganjal namun tak menemukan alasan dibaliknya, malah Kastara terus melanjutkan aktivitas tanpa memikirkan apa yang membuat otaknya terus berpikir.

Dan sekarang, tepat di waktu sekarang akhirnya Kastara berhasil menemukan alasan kegundahan pikirannya.

Julian sudah dua hari tidak terlihat sejak ia meminta waktu sendirian di kamar Gama. Julian tak pernah lagi terlihat wujudnya sejak saat itu.

"Nama lo," ucap Kastara seraya menyandarkan punggung ke sandaran sofa.

Kedua tangannya dilipat di depan dada.

"Lion," jawab si lelaki terdengar berwibawa padahal hanya menyebutkan nama.

"Julian mana?" tanya Kastara pada intinya. Sangat tidak menyukai dibuat penasaran dan disembunyikan rahasia.

Kastara membenci kebohongan, dan ia benci tidak mengetahui hal yang sengaja disembunyikan.

"Julian berangkat ke Indonesia kemarin malam," jawab Lion dengan jujur.

"Indonesia," gumam Kastara bingung.

Apa tujuan Julian kembali ke Indonesia, sedangkan permasalahan yang harus diselesaikan berada di negara asing tersebut.

"Julian tidak menjelaskan apapun, dia hanya menitipkan surat ini."

Kastara pun menerima surat yang diberikan Lion.

"Dan pesan terakhir yang disampaikan adalah, Tuan Kastara boleh membukanya jika telah mendengar kabar Julian."

Kastara mengernyitkan dahi tak mengerti, apa isi surat itu sehingga ia harus menunggu untuk membukanya.

KASTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang