The One That Got Away - Alice Kristiansen 🎶***
Setelah kejadian di kediaman Ivory pada siang hari tadi, malam ini tepatnya di apartemen Kastara.
Jam dinding telah menunjuk pada angka delapan pas.
"Kenapa gue lakuin itu tadi?" frustasi Kastara meracau tak jelas dengan posisi sedang berbaring di atas sofa.
Beberapa menit yang tak terbaca telah terlewati dengan hanya mendengarkan kegelisahan Kastara yang seperti tak akan ada habisnya.
Kastara membalikkan badan untuk yang ke sekian kalinya, ia kali ini mengambil posisi tengkurap, membiarkan wajahnya tenggelam di atas bantalan sofa.
"Arghh!" teriak Kastara ketika bayangan kejadian kembali terputar. Mengeluarkan keresahan hati dengan suara yang tertahan karena wajahnya dibenamkan di bantal sofa.
"Tapi," Kastara tiba-tiba saja terbangun. Ia duduk menyilang kaki dengan pandangan menerawang lurus ke arah depan.
Ada sesuatu yang tiba-tiba terbesit di kepalanya.
Laki-laki itu tiba-tiba diam, ia tampak menerawang. Entah apa yang tengah diingatnya.
Wajahnya tiba-tiba saja memerah. "Gue gila!" decak Kastara menutupi wajahnya dengan satu tangan.
"Gue sebenarnya kenapa sih?" tanyanya pada diri sendiri.
Baru pertama kali tadi siang tepatnya di kediaman Ivory ia berinteraksi dengan lawan jenis secara langsung dan juga ini adalah pertama kalinya ada seseorang yang menunjukkan kekhawatiran pada dirinya.
Makanya Kastara merasa berbeda, debaran di jantungnya tak terkontrol dengan baik. Iya, pasti karena itu adalah kali pertama Kastara berada di dekat perempuan.
Tak mungkin Kastara menyukai gadis itu.
Atau lebih parahnya, apakah ia jatuh cinta?!
Tidak! Kastara menggeleng keras menolak pemikirannya yang satu itu.
Membuang napas berat. "Gue butuh minum." Setelahnya, ia berdiri dan berjalan menghampiri kulkas yang berada di dapur.
Tak!
Banyak minuman berjenis soda berbentuk kaleng yang tersusun rapi di dalam kulkas besar milik Kastara. Siapa yang menyusunnya? Teman-temannya yang pasti, karena Kastara tidak mungkin mau mengoleksi minuman seperti itu di dalam kulkasnya.
Ia akan meminumnya di saat mood saja, selebihnya tidak pernah.
"Hufft," hela napas pendek yang terdengar barusan masih berasal dari cowok yang sebelumnya sangat gusar.
"Gue malu banget bangsat." umpat Kastara seraya menumpukkan kedua tangannya di atas meja pantry. Wajahnya juga ikut ditundukkan menghadap ke meja.
***
Pagi yang cerah kembali menyambut, di dalam kamar bernuansa putih telah terlihat sesosok perempuan yang tampak sibuk bersiap-siap mengenakan dasinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KASTARA
Fiksi RemajaLET'S READ! Ini tentang Kastara Ganendra, seorang remaja laki-laki dengan kehidupannya yang terbilang luar biasa bagi seorang gadis yang bernama Emeralda Ivory Louve. KASTARA Sang pemberontak, tak suka diatur dan selalu bertindak semaunya. Memiliki...