17• Keresahan Kastara

7.5K 317 1
                                    


***

"Lo kenapa sih, Kas?" tanya Athan merasakan aura tak mengenakkan di sebelahnya. Rambut-rambut pendek yang berada di lengannya terasa berdiri karena keberadaan Kastara.

Kastara tampak bergeming, memfokuskan pandangannya pada Ivory yang terlihat berbincang dengan Abdan di bawah sana.

Tempat perlombaan akan berlangsung sebentar lagi.

"Lo darimana?" Athan menoleh melihat Saad yang baru muncul.

Ekspresi yang ditunjukkan Saad membuat Athan mengernyit bingung, "Lo berdua sembunyiin sesuatu kan?" tanya Athan menatap keduanya bergantian.

Tentu curiga pada sikap kedua sahabatnya.

"Kalian lagi bahas apa?" tanya Haidar baru muncul juga.

Dia baru saja kembali dari toilet. "Kenapa ekspresi kalian nyeremin gitu sih," cibir Haidar.

Aneh sekali ketiga temannya itu, mereka memasang wajah yang sangat serius. Jika Kastara yang melakukan maka dapat dimaklumi karena memang sudah pada dasarnya seperti itu, tapi ini, Saad dan Athan orang yang pecicilan tiba-tiba ikut-ikutan seperti Kastara.

Saad masih saja mempertahankan ekspresi datarnya, seraya melipat kedua tangan di depan dada matanya menyorot pada kedua manusia yang sedang berbincang.

Posisi Saad saat ini sedang berdiri seraya bersandar pada pagar pembatas, "Lo lihat anak cowok yang lagi ngobrol sama Ivory, dia udah usik Kastara."

Haidar seketika menatap Saad, kernyitan di dahi tak bisa disembunyikan.

"Usik? Maksud lo tuh anak gangguin Kastara," ujar Haidar seolah memperjelas. Ia lantas berdecak  "Mental baja juga dia, berani banget cari gara-gara sama pentolannya Armada." Nada bicaranya terdengar mencibir, lebih tepat jika kita mengatakan 'mengejek'.

Saad menggeleng pelan, "Bukan Kastara." Membuat Athan dan Saad menatapnya menuntut.

Jika bukan Kastara, lalu siapa?

"Abdan udah gangguin milik Kastara."

Haidar dan Athan kembali kompak ketika menoleh untuk menatap objek yang dibicarakan, kemudian mengikuti arah pandang Kastara yang terlihat terus mengarah ke bawah.

Keduanya spontan membelalakkan mata terkejut.

"Ivory?!" tebak keduanya secara bersamaan.

Saad mengangguk menatap keduanya yang masih membolakan mata, lantas kembali menatap Ivory yang masih berbicara dengan Abdan.

"Mereka jadiin Ivory taruhan, dan yang menang bakal dapetin mobil baru."

Saad memang telah mencari tau semuanya, Saad itu seorang ahli informasi yang sangat terpercaya. Tanyakan saja apapun padanya, maka dia akan memberikan jawaban terbaik dan sangat terverifikasi kebenarannya.

"Kenapa Ivory?" tanya Haidar.

"Karena Ivory lagi dekat sama Kastara," jawab Saad. Menatap Kastara yang tampak tenang namun terus menguarkan aura mematikannya.

KASTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang