26• Kantin

6.3K 253 0
                                    

***


Suasana di kantin Armada telah jauh dari kata sepi, sejak Bel pertama berbunyi, para siswa siswi SMA Armada telah berbondong-bondong menyerang kantin. Ada yang hanya duduk menonton keramaian orang dan ada yang sudah berbaur bersikap sok asik karena tak bisa sendirian  hanya ditemani kesunyian.

Ada juga yang memang tujuannya untuk makan, itu tanpa tipe, karena semua orang pasti membutuhkan makan.

Di salah satu meja yang terdapat di tengah-tengah kantin.

"Aw!" aduh Qiona memegangi kepalanya. Menengok ke belakang, menatap ke samping kanan, kemudian ke samping kiri.

"Siapa sih?" gerutu Qiona mengusap kepalanya.

"Kenapa lo?" tanya Wanda menyadari air muka Qiona yang terlihat kesal.

Qiona memasang wajah yang tertekuk, "Ada yang iseng lemparin kepala gue."

"Mungkin gak sengaja, lagi rame lho ini." ujar Wanda memberi penjelasan yang masuk akal. Tak akan tenang gadis penyuka es krim itu jika belum menemukan pelaku yang mengisenginya.

Qiona mangut-mangut, percaya saja penjelasan Wanda.

"Ngomong-ngomong," Qiona menarik perhatian Wanda lagi yang sedang asik menyendok bakso, "Ivory mana? Dari pagi gak kelihatan."

Wanda menatap sekilas ke arah Qiona, kembali menyendok satu butir bakso untuk dimasukkan ke dalam mulutnya. Mengunyah sampai hancur kemudian di telan, lalu menjawab pertanyaan Qiona yang tertunda, "Dibawa lari sama Kastara."

"Hah?" Qiona memasang wajah shock. "Seriusan? Terus gimana?"

"Gimana apanya?"

"Ivory gimana? Keluarganya gimana?"

Wanda benar-benar langsung merutuki Qiona, sudah ia kepedasan, ada lagi Qiona yang menyalah artikan maksudnya.

Wanda ber-hah kepedasan. Meraih gelas yang berisi es teh, meneguknya hingga setengah. Baksonya sangat panas berpadu dengan sambal membuat mulutnya terbakar.

"Bukan gitu Qio!" gemas Wanda. "Bukan lari kayak gitu, tadi pagi, waktu lo berantem sama Saad, Ivory udah datang sama Kastara."

"Terus mereka kemana?" Qiona mengeluarkan lagi pertanyaan yang berada di kepala.

Wanda mengangkat bahu tak tahu.

"Aw!" Qiona kembali mengaduh, menengok cepat ke arah belakang. "Tuh kan, Wanda. Ada yang sengaja lemparin gue," keluh Qiona benar-benar jengkel.

Di sisi lain ada yang terkikik pelan, melihat Qiona yang misuh-misuh dari kejauhan.

"Lo iseng banget sih," celetuk Athan ikut tertawa melihat wajah tertekuk kesal Qiona.

"Lagi, lagi!" ujar Saad memberi dukungan agar Haidar melakukannya lagi.

"Udah, bentar Wanda yang turun tangan abis lo berdua," cegat Athan sebelum Haidar kembali berulah.

"Lakuin lagi, bentar kita bilang aja, Athan yang lakuin." sahut Saad dengan kurang ajarnya menajadikan Athan tumbal.

Athan menatap sinis pada Saad, mengambil biji hijau yang berada di tangan Haidar, "Sialan lo!" makinya seraya melemparkan biji kecil berwarna hijau ke kepala Saad balik.

KASTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang