33• Perjalanan

5.3K 247 0
                                    

***

"Lima menit lagi kita akan berangkat!"

Pemberitahuan terdengar dari arah luar pintu bus.

"Sepi banget bus kita," ucap Ivory melirik segala sudut penjuru bus yang kelas mereka naiki.

Qiona yang duduk di tengah-tengah mengangguki, "Emang begini keadaannya, semua anak cowok di kelas kan anggotanya Kastara."

"Tapi, suasana sepi kayak gini enak tau gak," celetuk Wanda berjalan di tengah-tengah, menyusuri tiap-tiap bangku yang hanya terisi beberapa.

Itupun tak merata, karena para gadis duduk berpisah dengan saling memberi jarak minimal satu bangku, katanya biar terlihat penuh bus kelas mereka itu.

Wanda mendudukkan pantatnya di salah satu bangku yang berada di belakang, tepat berjarak dua bangku setelah Ivory, "Nggak berisik dan enak tidurnya."

Qiona yang duduk di tengah-tengah tak memalingkan pandangan dari Wanda, memasang ekspresi mata mendelik kala melihat Wanda mengeluarkan earphone dari saku hoodienya.

Wanda telah siap untuk tidur, padahal perjalanan belum dimulai. Bahkan ada beberapa yang telah tertidur, sepertinya hal itu tak perlu dianggap aneh, pasalnya di dalam kelas saja mereka memang suka tertidur.

Qiona yang sudah tak tertarik, mengalihkan pandangan ke arah depan, tepat dimana posisi Ivory sedang duduk, "Bus kita nomor urut terakhir," celetuk Qiona melihat Ivory yang sedang memperhatikan bus lain yang pastinya diisi anak kelas lain juga.

Ivory tak memalingkan wajah dari jendela, mendengar ucapan Qiona menggunakan sepasang telinganya tetapi matanya tetap tertuju ke arah luar.

"Semuanya sudah di posisi kan?"

Ivory sontak menoleh ke depan, ke arah Bu Muri yang baru saja berbicara.

"Udah bu!" jawab mereka kompak. Kecuali Wanda yang sepertinya mulai larut di dalam alam bawah sadarnya.

"Cuma bus kita yang banyak kosongnya," komentar Bu Muri memperhatikan keseluruhan. Hanya ada sekitar 15 orang, dan itu hampir diisi oleh perempuan semua, laki-lakinya hanya berkisar sekitar 3 orang, dan bisa dipastikan jika ketiga anak lelaki itu adalah si rajin dari kelas XI MIPA 7 SMA Armada.

Bus-bus kelas lain perlahan telah meninggalkan tempatnya terparkir, keluar melewati gerbang utama Armada.

"Selamat tidur semuanya!" Wanda berucap dengan kedua bola mata yang telah memejam. Hoodienya telah terpasang di kepala, menyumbat kedua telinganya dengan earphone putih.

"Dasar," gerutu Qiona menatap Wanda. Berdiri dari duduknya, ingin mencari sesuatu yang menarik.

"Mau kemana, Qio?" Ivory bertanya penasaran ketika Qiona melewati bangkunya, entah kemana akan perginya Qiona, cewek itu terus berjalan ke arah depan.

Bus sudah akan berjalan menyusul kawanannya yang sudah lebih dulu berangkat di depan.

"Mau buat sesuatu biar gak sunyi," sahut Qiona mendekat ke arah pembesar suara dalam bus itu.

"Bu, izin putar musik ya?" Qiona mengucapkan keinginannya pada Bu Muri selaku pengawas di dalam bus kelas mereka itu.

Bu Muri yang memang duduk paling depan mengangguk setuju pada usulan Qiona. Perjalanan kali ini akan adem ayem seperti tahun lalu, karena anak cewek selalu menyukai ketenangan meskipun tak semua tapi kali ini itu yang mendominasi.

KASTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang