***
"Kastara!"
Kastara dan Ivory serempak menoleh ke belakang, melihat Sang pelaku yang telah berteriak tak tahu malu di lorong sekolah.
"Tungguinn!" teriak Athan bergegas berlari menyusul Kastara dan Ivory.
Kelas mereka berada di ujung lorong, cukup berjalan lurus setelah pembelokkan ke kiri dari koridor awal. Maka kalian akan menemukan kelas XI IPA 7.
"Katanya kita di suruh kumpul di aula sebentar," celetuk Athan menyebarkan infonya.
Kastara menoleh sekilas, "Siapa?" tanyanya menyahut.
Athan yang mengerti pertanyaan Kastara langsung menjawab, "Rio, dia yang kasi tau gue. Katanya mau kasi tau lo langsung tapi gak berani."
Kastara mengangguk.
"Selamat pagi!!"
Entah apa yang telah terjadi kepada Saad, hari ini dia sangat superaktif, biasanya memang seperti itu sih. Hanya saja hari ini dia sangat berlebihan, lihat saja kelakuan lelaki yang berambut sedikit ikal dengan kulit hitam manisnya itu, telah berdiri di atas meja dan menyambut dengan riang siapa saja yang datang.
Wanda dan Qiona telah misuh-misuh di bawah, berusaha menyuruh Saad untuk turun dari meja keduanya.
"Turun gak lo!" ujar Wanda galak. Melotot garang kepada Saad dengan kedua tangan bertopang di kiri dan kanan yang semakin memperlihatkan sisi garangnya.
"Saadd!!" teriak Qiona yang justru terdengar lucu di telinga Saad ataupun yang lainnya. Sangat berbeda dengan Wanda yang saat melotot saja telah terlihat menakutkan.
"Apa dedek Qioo!" balas Saad kurang ajar. Asik bergaya dengan melambai centil.
Qiona mencak-mencak mengeluarkan kekesalannya, kakinya dihentakkan keras ke arah lantai. Saad sangat menyebalkan!
"Qio," Qiona kontan menoleh kepada Wanda. Mengangkat kedua alis pertanda 'kenapa?'
"Ambil," tanpa banyak bicara Wanda melemparkan sebuah sapu dengan gagang panjang. Yang langsung sigap ditangkap oleh Qiona.
"Karena dia nggak mau nurut, pake kekerasan pun jadi." Seringai Wanda bersiap melakukan penyerangan. Ucapan gak bisa hentiin, maka tindakan yang bekerja.
Qiona tampak bimbang, memukul sama dengan sakit kan. Itu berarti Saad akan kesakitan, Saad memang menyebalkan, tapi begitu-begitu Saad tetaplah temannya.
"Jangan Wanda!" cegah Qiona, namun sepertinya usaha pencegahan yang hendak dilakukan Qiona telah terlambat, karena Wanda telah berlari mengejar Saad yang juga berlari menghindari sapu. Terjadilah aksi kejar-mengejar di dalam kelas, keduanya hanya berputar-putar di dalam kelas. Tepatnya Saad yang memutari seluruh kelas, karena Wanda hanya mengejar.
Suasana pagi yang tentram menurut penghuni kelas XI IPA 7.
"Wandaa!!" jerit Saad saat sapu panjang yang dipegang Wanda mulai melayang, Saad masih terus berlari.
"Gak lagi dehh, serius!" Saad berusaha menghentikan Wanda yang semakin menggila. Namun negosiasi yang dilakukan Saad nampaknya tak mempan lagi kepada Wanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
KASTARA
Teen FictionLET'S READ! Ini tentang Kastara Ganendra, seorang remaja laki-laki dengan kehidupannya yang terbilang luar biasa bagi seorang gadis yang bernama Emeralda Ivory Louve. KASTARA Sang pemberontak, tak suka diatur dan selalu bertindak semaunya. Memiliki...