♡
Trevor yang baru saja berpisah dari kerumunan orang segera berjalan menjauh ke tempat yang lebih sepi.
Langkahnya tertata pelan, bergerak dengan hati-hati yang tidak akan menciptakan kecurigaan di mata orang yang mengenalnya.
Karena Trevor saat ini sedang melakukan pelarian. Pelarian dari keluarganya dan beberapa rekan kerja yang mengenalinya di pesta tersebut.
Sepasang matanya sempat menangkap sosok Kastara beberapa menit yang lalu, dan sekarang ia tengah mencari sosok Ivory sang saudari.
Trevor tidak begitu memperhatikan tapi melihat dari cara berjalan Kastara, sudah dapat disimpulkannya bahwa kondisi Kastara sedang tidak baik-baik saja beberapa menit yang lalu ketika sampai pada radar penglihatannya.
Langkah Trevor terus terarah dengan pandangan mata yang mencari-cari.
Seseorang terdengar memanggil nama Trevor, akan tetapi lelaki muda itu tidak menoleh lantaran fokusnya telah sepenuhnya berada pada satu titik.
Seorang perempuan muda dalam balutan gaun putihnya yang menjuntai melewati kaki terlihat sedang berjalan dengan langkah terburu-buru.
Wajahnya menunjukkan kepanikan, tangannya berusaha menggeret gaunnya juga agar tidak menghalangi kakinya dalam berjalan.
"IVORY!"
Itu teriakan seseorang yang mencoba menghentikan Ivory, tapi langsung dilewati oleh Trevor begitu saja.
Qiona dan Wanda lah yang tampak mengejar Ivory.
"Ivory kenapa?" Wanda mempertanyakan penasaran sambil berusaha mengimbangi jajaran langkah yang dibuat Qiona.
"Tadi mereka semua barengan, terus Athan mendadak pukul Kastara."
"Gimana kejadiannya sih?" gumam Wanda tidak mengetahui dengan benar karena ia tidak berada di tempat sejak awal perkumpulan.
Ia baru saja berpisah dengan adiknya yang sangat merepotkan, hendak menyusuli teman-temannya tapi hanya Qiona yang berhasil dicegat.
"Gue nggak tau Wan, Ivory sempat ngobrol berdua sama Athan."
Wanda mendesah pelan, kerumitan ini bermula dari Athan. Lalu kenapa lelaki itu malah memukuli Kastara.
Semoga saja semua pemikiran Wanda tidak benar, ia benar-benar berharap Kastara dan Ivory selalu bersama.
Cekalan tangan Trevor berhasil mencegat pada pergelangan tangan Ivory.
Ivory kelihatannya sangat panik ketika langkahnya terpaksa terhenti bersamaan dengan tarikan keras seseorang.
"Kenapa?" tanya Trevor memperhatikan wajah Ivory yang sangat cemas.
Ivory memandang Trevor dalam tatapan mata yang berkaca-kaca, "Kastara."
Trevor seketika teringat dengan Kastara yang berjalan dalam keadaan berantakan menuju ke arah taman belakang.
"Ayo," ajak Trevor menarik tangan Ivory menuju taman belakang kediaman Danuarga.
"Kastara ada di sana," beritahu Trevor menyadari kebingungan Ivory tanpa perempuan itu harus menjelaskan terlebih dahulu kepadanya.
Pertama kali yang terlihat di mata Ivory adalah Kastara yang hendak dipukul oleh Athan.
Melepaskan cekalan yang dibuat Trevor pada pergelangan tangannya, kemudian ia berlari menghampiri Kastara yang berada di dekat kolam renang.
"KASTARA!" panggil Ivory dengan keras menyebutkan nama Kastara.
KAMU SEDANG MEMBACA
KASTARA
Genç KurguLET'S READ! Ini tentang Kastara Ganendra, seorang remaja laki-laki dengan kehidupannya yang terbilang luar biasa bagi seorang gadis yang bernama Emeralda Ivory Louve. KASTARA Sang pemberontak, tak suka diatur dan selalu bertindak semaunya. Memiliki...