Lyana
Es Kopi dengan campuran Gula Aren aku letakan di atas meja setelah aku meneguknya menggunakan sedotan stainless yang aku bawa dari Rumah.
Sebelum aku memesan Kopi itu, aku mendengar dari mbak-mbak Kasir kepada para pengunjung kalau best seller disini itu Es Kopi Gula Aren. Dan karena banyak yang beli Kopi varian itu, akhirnya aku ikut memesannya juga.
Aku yang tidak terlalu suka dengan Kopi, aku akui rasanya lumayan juga.
Aku kembali meminumnya sambil melirik ke arah pintu Kedai. Pintu Kedai itu akan berbunyi lonceng ketika pengunjung tiba atau hendak pergi.
Cuku lama aku hanya memandangi pintu itu dengan tatapan kosong, rupanya aku sudah cukup lama menunggu Fanya. Sudah setengah jam lebih aku menunggu, namun gadis itu belum muncul juga.
Sesaat aku telah sampai di Kedai aku sudah menelepon Fanya menanyakan ia sudah berada dimana, katanya ia terjebak macet di dekat perempatan lampu merah Dago.
Lelah memandangi pintu, aku mulai beralih menatap etalase kaca yang berisi makanan manis yang berjejer di dekat meja Kasir.
Berbagai macam makanan manis terpampang disana. Sepertinya aku butuh cemilan, jadi aku bangkit dan mulai memilah makanan mana yang ingin kumakan.
Sepotong Blueberry Cheesecake menyita perhatian ku. Kue yang bertabur selai dan potongan buah Blueberry itu terlihat cantik. Tanpa berpikir panjang aku langsung menunjuk kue itu kepada Kasir dan aku langsung meraih nampan berisi kue tersebut setelah aku menyerahkan uang ku ke Kasir.
Dengan perasaan sukacita aku membawanya ke meja ku. Aku meletakannya dengan hati-hati seolah kue itu rapuh dan mudah hancur jika aku sembarangan meletakannya.
Dengan sigap aku langsung meraih garpu plastik lalu aku memotong kue itu dan memasukannya ke dalam mulut ku. Bahu ku serempak mengendik ketika lelehan selai Blueberry dan Cheesecake menyatu di dalam mulut.
Enak banget.
Aku langsung berinisiatif mengambil ponsel ku di dalam tas lalu memotret kue itu dan kubagikan fotonya ke Om Nathan.
To : Om Nathan
Lyana beli ini Om. Enak banget. Kapan-kapan kita kesini ya :)Aku berjanji pada diriku sendiri. Aku harus mengajak Om Nathan ke sini.
Selain tempatnya nyaman, makanan dan minumannya enak. Harganya juga murah. Dan tempatnya juga dekat ke mana pun. Dekat Mall, pusat oleh-oleh Bandung, dan tempat destinasi lainnya.
Setelah aku mengirimkan gambar itu ke Om Nathan, pikiran ku melayang apa yang dilakukan Om Nathan sekarang.
Sekarang sudah pukul 12 siang. Namun pesan ku belum kunjung dibalas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, OM NATHAN!
RomanceNathaniel Salim (Nathan) tidak mengerti dengan dirinya sendiri sejak Lyana Bramawan (Lyana) menginap di Rumahnya karena sang kakak meminta Nathan untuk menjaga Lyana selama ia pergi. Selama Lyana disana, Nathan fokus menjaga Lyana. Pikirannya hanya...