Bab 19

6.2K 352 12
                                    

Nathan

"Lo ketemuan sama Zahra?"

"Bukan ketemuan. Ketemu."

"Ya sama aja. Kok bisa kalian ketemu lagi setelah sekian lama?"

Pukul 5 sore, setelah aku mengantar Lyana pulang aku langsung melesat ke Kantor Ken dan kini aku mengistirahatkan diri dengan duduk di sofa tepat di depan meja kerjanya.

Karena Kantor Ken juga sudah sepi, aku memberanikan diri mengangkat kedua kaki ku dan menyilakannya di atas meja kerja Ken.

"Luar biasa Bapak Nathaniel Salim ini. Untung lo teman gue." Ken meracau melihat ulahku sambil menggelengkan kepalanya. Aku hanya menyengir tak bersalah.

"Gue nggak mau bahas dia." Aku membenarkan posisi punggung ku ke senderan sofa. Lalu aku memejamkan mata.

Sofanya terasa nyaman di badan ku. Aku jadi mengantuk.

"Dia datang ke acara PK yang lo gelar?" Ken belum mau berhenti membicarakan Zahra. Itu bisa kurasakan dari nada bicaranya.

"Dan dia dapat posisi *Lead Agent. Biar lo tahu." 

Ken menganga, terkejut mendengar ucapan ku.

"Serius?! Jadi Lead Agent? Kok bisa?"

"Sebentar lagi Doi bakal hubungi lo."

Sesuai dengan ucapan ku, beberapa saat kemudian ponsel Ken berdering. Menandakan ada pesan masuk. Ken makin menganga saat membaca pesan masuk lalu ia langsung menunjukannya padaku.

"Gila. Dia whatsapp gue katanya dia bakal ke Kantor gue dan dimonitoring sama dia." Ken membanting asal ponselnya ke atas meja lalu mendengus.

Sebenarnya aku dan Ken sudah tahu sejak awal kalau Zahra mulai terjun ke dunia properti sebagai Marketing Properti. Passion-nya dalam dunia Sales membawa namanya semakin melambung tinggi ketika ia mendaftarkan diri sebagai Property Consultant di salah satu Kantor Broker Asing terkenal di Bandung dan menghasil cukup banyak closing selama ini.

Aku akui keterampilannya memang patut diacungi jempol.

Namun aku tak mengira ketika Product Knowledge berlangsung tadi siang, tim pelaksana langsung menentukan beberapa Marketing terpercaya dan handal yang akan menjadi Lead Agent untuk memonitoring beberapa Kantor Agen yang sudsh bekerja sama dengan Perusahaan ku. 

Selama acara berpangsung tim ku sudah menunjukan 5 orang yang menjadi kandidat, namun karena unit nggak terlalu banyak untuk dipasarkan akhirnya tim ku memilih 3 orang yang diberi mandat menjadi Lead Agent.

2 pria berpengalaman dan seorang wanita yang namanya sedang naik daun.

Wanita itu adalah Zahra.

Dan tim langsung memberikan arahan kepada 3 Lead Agent Kantor mana saja yang akan mereka bantu pantau selama penjualan berlangsung.

Berdasarkan zonasi, Kantor Ken akan di-lead langsung oleh Zahra.

"Sorry to say, Ken. Gue nggak berniat nunjuk Zahra buat lead Kantor lo. Ini sudah keputusan tim gue. Di luar kuasa gue. Saat mereka sibuk mengelola tim Lead Agent, gue nggak ada. Gue sibuk sama Lyana."

Selain tahu sejarah percintaan antara aku dan Zahra, Ken memang tidak suka sama sosok wanita itu.

Kami bertiga bisa saling kenal setelah masuk ke dalam grup pecinta sepeda. Karena aku punya rasa sama Zahra saat itu, Ken membantu ku untuk lebih dekat dengannya sampai akhirnya aku dan Zahra berpacaran.

Hi, OM NATHAN!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang