Bab 55 - Extra Chap

9K 360 46
                                    

Wajah cantik itu sempat berbinar cerah, tapi meredup ketika sosok pria jangkung dengan kemeja putih dan celana bahan panjang berwarna coklat tua melangkah penuh percaya diri menuju posisi Lyana. 

Wajah tampannya dihiasi oleh senyuman yang dapat melelehkan beberapa orang yang tengah mengamatinya sambil membawa seikat bunga tercantik digenggamannya. 

"Kekasihku!" 

Lyana melongo ditempat. Tak percaya dengan apa yang Ken katakan barusan padanya dihadapan teman-temannya yang menatap ke arahnya dengan tatapan penuh tanya dan tak percaya.

Ken berhasil memancing tatapan anak-anak sekolah. Ia memang sengaja melakukan itu demi mendapatkan perhatian secara khusus.

Terutama Lyana.

"Kok Om Ken yang datang?" Lyana celingak-celinguk ke arah belakang Ken tanpa mengindahkan panggilan Ken. Sebenarnya Lyana kesal mendengar panggilan itu, namun ia lebih kesal karena sosok yang ia tunggu sedari tadi justru tidak menampaki diri. "Om Nathan ke mana? Belum selesai ya?"

"Jadi, aku capek-capek datang ke sini untuk menjemputmu tapi kamu mencari orang lain? Bagus. Kamu menyebalkan sejak berpacaran dengan pria tua itu." Ken langsung cemberut dan menyodorkan bunga itu dengan paksa, membuat Lyana terpaksa menerimanya. 

Lyana memutar matanya malas. Semakin ke sini, Lyana sudah mulai terbiasa dengan sikap Ken yang suka berubah-ubah. Terkadang pria itu suka bersikap konyol, terkadang menyebalkan, terkadang baik dan penurut, dan terkadang bisa menyeramkan disaat tak menentu.

Lyana jadi kepikiran siapa jodohnya yang bisa menanganinya nanti.

Kini Lyana mengikuti langkah Ken yang lebih dulu berjalan menuju parkir mobilnya. Ken langsung membukakan pintu untuk Lyana masuk ke dalam mobil kemudian menutupnya lagi. Hal itu sudah menjadi kebiasaan Ken sejak lama jika ia berhadapan dengan seorang wanita. 

Hanya tinggal mengitung hari lagi, perempuan kecil berpakaian sekolah yang duduk disamping Ken akan menikah dengan sahabatnya. Dengan senang hati Ken bersedia membantu Nathan menjemput Lyana ke sekolah selagi sahabatnya sedang sibuk mengukur baju pernikahannya.

Karena terlalu bahagia menyambut pernikahannya, badan Nathan terlihat mulai membengkak. Tak ada waktu lagi untuk mengecilkan badannya, sehingga Nathan harus fitting ulang. 

"Bagaimana kabarmu?" Ken berbasa-basi sambil mengemudikan mobilnya. Lyana mengangguk semangat. 

"Sangat baik." Balasnya antusias. 

Tanpa perlu ditanyakan lagi--melihat Lyana menggerakan kedua kakinya antusias di tempat duduknya--seharusnya Ken tahu bahwa gadis kecil itu baik-baik saja. Melebihi itu, gadis itu tampak ceria seperti matahari yang menyengatkan sinarnya saat ini.

Tak lama mobil mereka tiba di sebuah tempat jasa wedding organizer. Lyana langsung keluar dari mobil layaknya anak kecil memasuki tempat tersebut dan langsung menuju sebuah kubikel yang dimana itu adalah sebuah ruangan dan Nathan ada di sana bersama beberapa pegawai. 

Nathan langsung menoleh ketika mendengar derap langkah sepatu yang mengudara. Itu pasti Lyana. Pria itu langsung tersenyum menyambut kedatangan calon isterinya itu. 

Lyana berjalan cepat sambil merentangkan tangannya. Nathan menyambutnya dengan baik. Memancing pasang mata hanya tertuju pada mereka.

"Wah, ini anaknya ya Pak? Cantik sekali!" Puji salah satu pegawai toko di sana. Mereka yang menyaksikan itu semua hanya terdiam sejenak saling melempar pandangan. Sementara Ken tertawa mendengar itu. 

Salah satu pegawai lainnya yang mengetahui status Lyana meminta pegawai itu untuk menangani kerjaan lain. Setelah pergi, ia menunduk sambil memohon maaf kepada Nathan.

Hi, OM NATHAN!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang