Nathan
Suara alarm yang bergetar di tempat tidur memaksaku untuk membuka mata.
Satu tanganku bergerak mencari sumber suara itu. Setelah tanganku sibuk menelusuri tempat tidur, mencari sumber suara yang mengganggu ku, akhirnya aku menemukannya dibawah bantal tepat di sebelah ku dan segera aku mematikannya.
Sejenak aku terdiam, aku mulai mengangkat badan ku terduduk sambil menyenderkan punggung ke senderan kasur dan terdiam lesu sambil mengumpulkan nyawaku yang masih tersangkut entah kemana karena masih mengantuk.
Beberapa saat kemudian pandangan ku yang sempat mengabur mulai terlihat jelas. Aku mulai mengitari ruangan yang tampak asing bagiku, namun aku langsung tersadar saat itu juga.
Rupanya aku tertidur di kamar Lyana.
Aku kembali mencari sesuatu di sekitar tempat tidur, tidak menemukannya di tempat tidur aku mulai bergerak menatap meja nakas. Rupanya ponsel ku kuletakan diatas meja nakas dan aku memeriksa jam yang sudah menunjukan pukul 7 pagi.
Aku kembali tersadar, alarm ponsel yang kumatikan tadi rupanya bukan ponsel ku. Melainkan ponsel Lyana.
Pantas nada alarm-nya sempat terdengar asing di telingaku.
Melihat jam yang sudah pukul 7 pagi, aku langsung menyibakan selimut dari badan ku dan bergegas memakai sandal dan kembali ke Kamar.
Aku teringat dengan jadwal padat ku hari ini. Jam 8 aku sudah harus berada di Kantor. Rencananya mulai hari ini timku akan menyebarkan brosur dan banner ke beberapa Kantor Agen Properti yang sudah bekerja sama dengan Kantor ku.
Lalu aku juga harus menemui tim pelaksana dan tim marketing lainnya, yang dimana siang nanti mereka akan mengkoordinir acara Product Knowledge perdana kami sekaligus open house di lokasi pembangunan Cluster.
Mengingat jadwal tersebut kepalaku mendadak pening. Sudah kupastikan seharian ini aku akan menghabiskan waktu di luar Kantor, atau sibuk membantu tim di lokasi PK sambil memantau kegiatan promosi di sana.
Belum lagi aku juga harus ke Kantor Ken untuk memberikan beberapa rim brosur dan banner ke Kantornya. Aku sudah janji untuk menyerahkan semua itu sendiri ke Kantornya.
Hendak keluar kamar menuju anak tangga, aku juga baru tersadar. Sejak aku bangun aku tidak menampaki Lyana sedari tadi.
Seingat ku, semalam aku ke Kamar Lyana setelah gadis kecil itu pergi bersama Ken. Lalu aku tiduran di tempat tidurnya sambil menyimak cerita Lyana. Dan setelah itu aku tidak ingat lagi sampai tadi aku terbangun di Kamar Lyana dan aku tidak melihat Lyana di sana.
Kemana gadis kecil itu pergi?
Apa gadis kecil itu pindah ke kamar lain?
Apa jangan-jangan semalam tidurku terlalu lasak* dan tidak sengaja aku mengganggu tidurnya? Apa mungkin semalam aku tertidur sambil mendengkur keras sehingga Lyana tidak nyaman dan memilih pindah Kamar?
"Ternyata Om Nathan kalau tidur ngorok. Berisik banget. Lyana sama sekali nggak bisa tidur."
"Om Nathan tidurnya juga ngiler. Lyana geli."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, OM NATHAN!
RomanceNathaniel Salim (Nathan) tidak mengerti dengan dirinya sendiri sejak Lyana Bramawan (Lyana) menginap di Rumahnya karena sang kakak meminta Nathan untuk menjaga Lyana selama ia pergi. Selama Lyana disana, Nathan fokus menjaga Lyana. Pikirannya hanya...