Chapter 3

1.8K 124 8
                                    



 Happy Reading




Dengan langkah gontai Key masuk ke kost menuju kamarnya. Dia baru saja pergi membeli perlengkapan untuk keperluan penelitiannya. Saat ingin masuk kamar dia mendengar suara Nanda yang sedang berbicara.

" Nanda ngobrol ma siapa? Letta lagi kuliah, oh mungkin lagi telponan, " batin Key. Kemudian Key memutuskan untuk masuk ke kamar, sebelum membuka pintu langkah Key terhenti. Ucapan Nanda kepada lawan bicara membuatnya terkejut.

" Key? Dia cuma pelarianku supaya bisa lupa sama mantanku. Iya aku sekarang lagi di Semarang nemuin dia. Sejauh ini dia baik, tapi.. - cut off "  Omongan Nanda terhenti saat Key masuk ke kamar.

" Sayang.. udah dari tadi? " Tanya Nanda nervous.

" Baru aja sayang, kenapa? Kamu lagi telponan? Telpon siapa? Ko dimatiin? " Tanya Key sambil merebahkan tubuhnya setelah membuka hoddie dan celana jeansnya. Sekarang Key hanya menggunakan kaos polos berwarna hitam dan celana boxer.

" Iya , cuma temen. Kan kamu udah dateng jadi aku matiin. "

" Matiin tanpa pamit dulu? Gak sopan tau. Tom? or Fhem? "

" Tom. "

" Oooh.. Nanti malem aku ajak keliling Semarang ya. Sekarang aku mau tidur, aku capek, " Kata Key sambil memunggungi Nanda.

" Wah asik! " Jawab Nanda. Lalu Nanda beranjak dari duduknya, mengunci pintu dan menutup jendela kamar Key. Ia langsung berbaring disamping Key dan memeluk Key dari belakang. Mencium tengkuk leher Key.

" Sayang.. i miss you.. " Kata Nanda dengan nada menggoda.

Key yang tadinya memejamkan mata, langsung membuka matanya namun ia pejamkan kembali. Dia membiarkan apa yang dilakukan Nanda, Ia benar-benar tidak mood  untuk merespon Nanda. Terdengar helaan napas Nanda, mungkin dia kecewa karena Key sudah mengacuhkannya. Akhirnya Nanda pun memunggungi Key dan berusaha untuk tidur.


Fast Forward

Key menepati janjinya, ia mengajak Nanda berkeliling kota Semarang. Nanda pun sangat senang mengelilingi kota Semarang. Sesampainya di bukit Key turun dari motornya.

" Ini dimana sayang? Kok serem ya, gelap, sepi gak ada orang lagi, " Tanya Nanda.

" Haha.. Kenapa? Takut? Tutup mata kamu dulu, sini pegang tanganku, " Pinta Key. Nanda tak punya pilihan lain selain menuruti permintaan Key. Key menuntun Nanda berjalan perlahan- lahan, ketika Key berhenti Nanda ikut menghentikan langkahnya.

" Buka matamu, " Pinta Key, kemudian Nanda membuka matanya.

" Buka matamu, " Pinta Key, kemudian Nanda membuka matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Waaaaaaah... sayang bagus banget, kok kamu tau aja ada tempat kayak gini disini? " Tanya Nanda terkagum-kagum. Key hanya menjawab dengan senyuman.

 " Aku cewek ke berapa yang kamu ajak kesini? " Tanya Nanda tiba-tiba.

" Hahaha.. kamu aja. Dulu aku pernah kesini sama temen-temen kuliahku waktu perayaan tahun baru. Aku suka pemandangannya, jadi aku kepikiran mau ngajak kamu kesini buat kenangan kita, " Kata Key tersenyum.

 " Disana ada batu besar, ayok duduk sana, " ajak Key sambil menggandeng tangan Nanda. Nanda pun mengikuti Key sambil tersenyum.

Mereka terdiam, mereka benar-benar menikmati pemadangan kota Semarang dari atas bukit. Key melihat ke arah Nanda, Ia melihat Nanda kedinginan. Dengan sigap ia membuka jaketnya dan memakaikannya pada Nanda.

" Makasih sayang, Kamu emang gak dingin? "

" Sedikit, tapi gak apa-apa. Aku gak mau kamu pulang dari sini sakit, inget.. Selama sama aku, kamu itu tanggung jwabku, " Kata Key sambil tersenyum. 

" Ada yang mau aku omongin.. " Kata Key.

" Apa? Kok tiba-tiba serius? "

Hening.. 

" Apa ih?! Kamu mau ngomong apa? " Tanya Nanda sambil melihat Key sedangkan Key tetap memandang lurus ke pemandangan di hadapannya. KemudianKeyl menarik napas panjang dan menghembuskannya.

" Nan.. Kita putus aja.. " Kata Key tanpa menoleh ke Nanda dengan mata berkaca-kaca. Ia menahan air matanya untuk tidak jatuh. Sedangkan Nanda sangat terkejut.

" Maksud kamu apa?! Kita baik-baik aja kan selama ini, kok tiba-tiba minta putus? Kamu nyenengin aku kayak gini buat mutusin aku?! Aku gak ngerti jalan pemikiran kamu, " Kata Nanda emosi.

" Aku gak bisa jalanin hubungan sama orang yang gak sayang ma aku Nan, aku minta maaf. Aku denger omongan kamu sama temen kamu. Sakit Nan, ketika aku bener-bener sayang ma orang tapi aku cuma dianggap sebagai pelarian! " Kata Key, Key sudah tidak bisa menahan air matanya lagi. Nanda menutup mulutnya dengan telapak tangannya, ia tak menyangka kalau Key mendengar percakapannya dengan temannya. Pantas tadi siang Key begitu dingin terhadapnya.

" Tapi aku berusaha buat sayang sama kamu, " Jawab Nanda sambil menunduk.

" Aku mau jujur ya, waktu aku denger kayak gitu perasaan aku ke kamu ilang. Aku ngerasa diboongin dan aku gak bisa. Dan bisa ya kamu make love sama orang yang gak kamu sayang? Aku minta maaf Nanda, besok malem aku antar pulang. Aku udah minta tolong Letta pesen tiket kereta buat kita berdua. "

" Maafin aku... aku gak mau pulang! Aku masih mau sama kamu! "

" Gak Nan, i'm sorry .. " jawab Key lirih.

 Nanda pun menangis kencang, ia tak tahu apa yang dirasakannya. Dia memang tidak bisa melupakan mantan kekasihnya, tetapi dia tidak bisa kehilangan Key. Key yang begitu perhatian, Key yang sangat manis terhadapnya, Key yang selalu mengalah padanya, dan Key yang selalu meminta maaf padahal ia tau ia yang salah.

" Aku harap kamu lupakan dulu mantanmu sebelum memulai hubungan baru. Makasih ya kamu udah mau jadi pacarku, udah nemenin hari-hari aku.. " 

" Key... "

" Udah malem, ayok pulang, " ajak Key sambil menghapus air mata Nanda dengan ibu jarinya.

" Maaf buat kamu nangis, aku harap ini air mata pertama dan yang terakhir. Setidaknya aku sudah berusaha jadi yang terbaik untukmu, " Batin Key.

Nanda hanya pasrah. Ia mengikuti mau Key. Mereka pun kembali ke kost, selama perjalanan mereka hanya diam. Tidak ada canda tawa seperti sebelumnya. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.

Love is love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang