Chapter 5

1.5K 117 7
                                    


Happy Reading




Perjalanan menggunakan kereta dari Semarang ke Jakarta memakan waktu kurang lebih 8 jam. Sepanjang perjalanan Key dan Nanda sibuk dengan handphone masing-masing. Tidak lama kemudian Nanda tertidur dengan handphone yang masih dalam genggamannya. Key berniat menyimpan handphone Nanda agar tidak jatuh namun tanpa sengaja ia membuka notification yang masuk. 

Honey

Si pengirim pesan dinamakan Nanda ' honey ', Key mengerutkan keningnya. Karena penasaran Key membuka chatnya, ia terus scroll ke atas.

" Oh shit! Nanda nyelingkuhin gue? Ini kan chat waktu gue masih pacaran ma dia. Dia bilang ke Semarang ke tempat saudara. Buat apa nangis kemarin waktu gue mutusin dia padahal dia juga punya pacar lain. Bangsatlah! Kali ini bener-bener ilfeel  gue, kalo bukan karena gue udah janji ma nyokap lo, gak bakal gue mau anterin lo, " batin Key emosi.  Lalu ia segera menaruh handphone  Nanda di samping Nanda. Kemudian ia berusaha untuk memejamkan matanya, air matanya menetes begitu saja. Tidak hanya dijadikan pelarian, dibohongi, tapi juga diselingkuhi.

Key membuka matanya kembali, menghapus air matanya dan mengambil handphone Nanda lagi. Ia menyimpan nomer handphone orang yang dinamakan ' honey ' tersebut. Kemudian ia mengirim pesan kepada orang tersebut menggunakan handphonenya. Setelah itu ia mengembalikan handphone Nanda ke tempat semula.

" Dia pantas tau yang sebenarnya, dasar pembohong, " batin Key.



Fast Forward

Sesampainya distasiun Key menuju pemesanan tiket, ia memesan tiket ke Semarang untuk nanti malam. Ia tidak ingin berada berlama-lama dengan Nanda, ia merasa sesak.

" Ko kamu pesen tiket buat nanti malam? Kamu gak mau nginep di rumahku? " Tanya Nanda heran.

" Nggak, aku cuma mau nepatin janji ma mamah kamu buat antar kamu pulang. "

Keberuntungan memang sedang berpihak pada Key, tiket ke Semarang untuk nanti malam masih tersedia. Key menghela napas lega. 

" Kita pesan taksi dulu ya, " kata Key.

" Ga usah, naik angkot aja. Cuma sekali naik aja kok, " timpal Nanda.

" Oh yaudah kalo gitu, " Kata Key, kemudian Key membawa barang-barangnya berjalan keluar stasiun diikuti Nanda. Hanya 15 menit mereka pun sampai persis di depan rumah Nanda. Nanda membuka pintu dan mempersilakan Key untuk masuk. 

" Oh kalian sudah sampai? " Tanya seorang wanita paruh baya yang baru saja keluar dari kamar.

" Iya mah, " jawab Nanda sambil mencium tangan wanita itu, yang ternyata ibunya Nanda.

" Ini yang namanya Key? " kata Ibunya Nanda.

" Iya tante, " jawab Key canggung, kemudian ia mencium tangan ibunya Nanda.

" Makasih ya nak udah anter Nanda ke rumah, anak ini bandel banget pergi jauh-jauh gak bilang tante. Bolos sekolah pula! ayok nak duduk, " Kata Ibu Nanda menahan emosi, mendengar itu Nanda hanya berdecak sambil duduk. Key hanya tersenyum sambil duduk dihadapan ibunya Nanda, ia bingung harus bagaimana menanggapinya.

" Oh iya tante ini aku ada oleh-oleh, makanan khas Semarang. Semoga tante suka, " Kata Key sambil mengeluarkan bingkisan dan menyerahkannya kepada ibunya Nanda. Memang pada saat pergi dengan Ruby, ia mampir ke tempat khusus yang menjual banyak makanan khas Semarang.

" Makasih Key malah ngerepotin, padahal kamu anter Nanda pulang aja tante udah seneng. Nan anter Key ke kamar jangan maen hp terus, biar Key bisa istirahat, " tegur ibu Nanda karena daritadi Nanda sibuk dengan hpnya. Wajahnya terlihat gelisah, daritadi dia bolak- balik membuka aplikasi chat. Nanda pun mengajak Key ke kamar, sampai di kamar Key langsung merebahkan tubuhnya. Baru ia rasakan badannya serasa ingin remuk.

" Key aku keluar sebentar ya, kamu tidur aja dulu pasti capek, " Kata Nanda. Key tak menjawab, kemudian ia melirik Nanda yang keluar kamar membawa handphonenya. Saat Key mulai terlelap ia terkaget karena Nanda masuk dengan membanting pintu. Mata Nanda memerah, dia langsung duduk disamping Key.

" Kamu ngomong apa sama Willy, " kata Nanda geram, ia berbisik dengan nada marah karena dia tak ingin ibunya mendengar. Well ..  Willy adalah kekasih Nanda yang Key chat semalam.

" Ngomong yang sebenarnya, " jawab Key dengan tenang.

" Kita udah putus Key, jangan merusak hubunganku! "

Key terkejut mendengar perkataan Nanda.

" Ini manusia gak punya otak atau gimana, dia yang berselingkuh tapi dia yang marah. Minta maaf aja nggak, " batin Key. Ia tersenyum getir. Key semalam mengirim pesan kepada Willy mengatakan yang sebenarnya. Saat Nanda menerima Willy jadi kekasihnya, Nanda masih menjadi kekasih Key. Secara tidak langsung Willy adalah kekasih kedua Nanda, dan Willy tidak tahu. Mungkin Willy marah kepada Nanda, karena itu Nanda marah kepada  Key.

" Kita memang udah putus, tapi kamu jadian ma dia itu masih pacaran ma aku Nan! "

" Aku gak mau tau! Kamu jelasin ke dia sekarang! "

" Jelasin apa? Aku rasa udah jelas! "

" Jelasin ke dia kalo kamu bohong! "

" Gak mau."

" Jangan main-main ma aku Key, aku bakal hancurin hidup kamu kalo sampe Willy ninggalin aku. Aku masih ingat rumah kamu, aku bisa bilang ke keluarga kamu kalo kamu lesbian! " Ancam Nanda.

Key sangat terkejut, tanpa terasa air matanya menetes. Dia tak menyangka Nanda bisa setega ini. Dia tidak bisa membayangkan reaksi keluarganya kalau sampai tahu.

" Fine! " kata Key meyerah. 

" Kita bikin telpon konferensi, aku gak mau dia tau kalo kamu disini, " kata Nanda langsung keluar kamar.

Nanda menelpon Willy mencoba menjelaskan, tidak lama kemudian handphone Key bergetar. Tertera nama Willy dan Nanda di layar handphonenya. Key menarik napas dan menghembuskannya, menetralkan suaranya. Kemudian Key menjawab.

" Hallo"

" Lo ngomong apa ke pacar gue? " Tanya Nanda.

"  Acting. Pinter banget. Kenapa sih gue bisa pacaran ma cewek kayak gini, " batin Key.

" Heh jawab! " Bentak Nanda.

" Sayang jangan kasar, aku gak suka. Lebih baik kamu selesein masalah kamu sama Key dulu deh, " sela Willy.

" Will " Potong Key saat Nanda ingin berbicara.

" iya? " jawab Willy.

" Sorry, "  lirih Key.

" Sorry buat? " Tanya Willy.

" Gue boong. Gue udah lama putus ma Nanda. Gua cuma gak rela aja Nanda pacaran ma orang lain, makanya gue boong ke elu supaya kalian putus. Sekali lagi maaf, " Kata Key, kemudian ia mematikan telponnya tanpa menunggu jawaban Willy. Key segera beranjak dari tempat tidur, memakai ranselnya dan keluar kamar. Melihat Key keluar dari kamar Nanda mematikan telponnya, karena takut Willy mendengar suara Key. Key menatap Nanda yang sedang duduk diruang tamu, tatapan kebencian. Tanpa bilang apa-apa Key berjalan menuju pintu keluar rumah Nanda. 
" Mau kemana?" Tanya Nanda sambil menarik tangan Key.

" Pulang, lepasin tangan gue. Semoga lo happy! Gue janji gue gak akan ada lagi dihidup lu! "

" Nanti kalo mamah nanyain kamu gimana? " kata Nanda belum melepaskan tangan Key.

" Bilang aja gue pulang ke rumah, " Kata Key sambil melepas paksa genggaman tangan Nanda.

Key pun keluar dari rumah Nanda. Ia pergi ke stasiun, ia memutuskan menunggu jadwal keberangatannya di cafe dekat stasiun dari pada menunggu di rumah Nanda. 

Love is love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang