Chapter 54

708 74 19
                                    






Happy Reading





Saat ini Ruby dan Ana duduk berhadapan di sebuah cafe, saling melipat tangan mereka di depan dada mereka dan menatap sinis. Ana menghela napas, ia menyerah dan menunduk.

" Kak Ruby mau ngomong apa? Kalo gak ada yang mau kakak omongin aku pulang.. " Lirih Ana, dia tak ada tenaga lagi untuk meladeni Ruby.

" Sebenernya apa yang terjadi dengan kalian? "

Ana tidak menjawabnya, ia tetap menunduk dan tersenyum getir.

" Kenapa diem?! "

Ruby sungguh tidak sabar dengan sikap Ana, dia butuh jawaban.

" Apa harus aku jawab? Seharusnya kakak udah tau kan? "

" Kalo aku tau aku gak akan tanya Ana.. Apa ada hubungannya sama aku? "

Ana terdiam kembali.

" Serius? Ada hubungannya sama aku? Kamu masih cemburu ma aku hah?! Berapa kali kan Key jelasin ke kamu, aku dan Key gak ada hubungan apa-apa?! Kenapa kamu masih gak percaya sih Ana ? "

Ana tidak menjawab, tetapi memberikan sebuah ponsel kepada Ruby, Ruby menerimanya dan melihat dengan heran wallpaper di layar ponsel tersebut.

" Kenapa wallpapernya photonya dia sih? "

" Emang itu punya dia, ketinggalan di rumah. "

" Terus apa hubungannya sama masalah kita? "

" Buka aja ka.. Ada vidio dan rekaman suara yang belum di close. "

Ruby pun mengikuti permintaan Ana, setelah melihat dan mendengarnya, bukannya takut tetapi malah tertawa terbahak-bahak. Ana memandang Ruby dengan heran.

" Jadi.. Si brengsek ini ke rumah kamu terus ngadu ke kamu gitu? "

" Iya.. "

" Hhhh.. Aku gak nyalahin kamu juga sih.. "

" Maksud kakak apa sih?! Udah jelas yang kakak liat dan denger? Tapi kenapa kakak malah ketawa?! "

" Kamu mau tau hmmm?? Ikut aku sekarang! " Kata Ruby sambil berdiri dan menarik tangan Ana.

" Akh.. Sakit Kak.. Mau kemana? Aku gak mau! "

" Kamu mau tau yang sebenernya kan?! Ikut! "

Ruby menarik paksa Ana, Ana dengan terpaksa mengikuti langkah Ruby. Ruby memberhentikan taksi yang lewat dan meminta Ana masuk. Selama di mobil mereka berdiam diri, dan memilih memandang keluar jendela. Sesampainya di tempat tujuan, Ruby kembali menarik tangan Ana setelah membayar taksinya. Ana terkejut saat Ruby mengajaknya ke hotel, tempat dimana Ruby dan Key bertemu tadi siang.

" Aku gak mau kak! Lepas! " Lirih Ana.

" Gak akan aku lepas! " 

Ruby pergi ke receptionist dan meminta access card kamarnya. Sampailah mereka di depan kamar yang tadi siang Key dan Ruby masuki. Ruby menempelkan accsess cardnya di sensor dekat gagang pintu kemudian membukanya, ia meminta Ana masuk. Walau ragu Ana memasukinya. Ana melihat taburan kelopak bunga mawar merah dari pintu masuk sampai ke ranjang ukuran king size. Di ranjangnya pun terdapat taburan kelopak bunga mawar merah yang berbentuk love. Di bagian kaki ranjangnya terdapat dua handuk yang dibentuk menjadi angsa yang saling berhadapan. Ana hanya terdiam, lalu melihat ke arah Ruby yang mengambil kotak berbeludru berwarna merah yang berada di tengah-tengah taburan bunga. Ruby menghampiri Ana dan menyerahkan kotak tersebut kepada Ana.

Love is love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang