Chapter 17

1.2K 92 4
                                    





Happy Reading



Sesampainya di kost Ruby, Key langsung berbaring setelah mandi. Ia mengambil ponselnya untuk melihat apakah Ana menghubunginya atau tidak, karena saat ia pulang mood Ana memburuk.

A ❤

Sayang  udah sampe kost? Aku masih kangen.. ☹ Kamu deket sama Tio?


Key tersenyum saat membaca pesan dari Ana. Ia pun segera membalasnya.


Me

Udah, tadi sampe langsung mandi, ini baru baringan sayang. Aku juga kangen kamu.. Kenapa tanya soal Tio? Karena kamu denger yang tadi? Aku biasa aja ma Tio sama kayak yang lain. Sayang masih di cafe?


Key menaruh ponselnya di meja untuk di charger karena tidak mendapat balasan dari Ana.

" Key, jangan tiduran dulu, ada yang mau aku kasih ke kamu, " Kata Ruby yang baru saja keluar dari kamar mandi, seperti biasa ia menggunakan lingerie. Ia mengambil sebuah kotak, kemudian ia berikan kepada Key sambil duduk di samping Key.

" Parfum? " Tanya Key setelah membuka kotak yang diberikan Ruby.

" Iya.. Aku beliin buat kamu, kamu kan suka parfum cowo jadi aku beliin itu. Wanginya enak, coba deh.. "

Key pun menyemprotkan parfum di pergelangan tangannya, dan menghirupnya.

" Gimana? Suka gak wanginya? "

" Suka sih.. Ini kakak kasih aku parfum karena aku bau? "

" Ih.. Nggak! Kamu tuh wangi, mau tidur aja kamu wangi.. Itu kebetulan temen aku jual parfum, yaudah aku beli dua. Satu buat aku yang satu buat kamu. "

" Kirain.. Hehehe.. Makasih ya ka.. Yaudah tidur yuk ka.. Kakak kan cape abis dari luar kota. "

" Hmm.. Iya.. Besok sebelum sarapan anter aku ke tempat laundry ya, pakaian kamu sekalian aja, " Kata Ruby sambil berbaring, dan Key berbaring di sampingnya.

" Iya.. Pintu udah di kunci kak? "

" Udah.. Keeeeey.. " Kata Ruby sambil tersenyum menatap Key, Key pun menoleh dan melihat senyuman Ruby.

" Kenapa? "

" Biasaaa.. Pinjem tangannya.. Hehehe.. "

" Waktu kemarin beberapa hari keluar kota bisa tidur kan tanpa genggam tangan? "

" Iya tapi gak bisa nyenyak.. Kenapa sih pelit banget? " Katanya merajuk.

" Iya.. Iya.. " Kata Key sambil mengangkat lengan kirinya dan membuka telapak tangannya, Ruby tersenyum kemudian ia menyatukan telapak tangannya dengan telapak tangan Key dan menggenggamnya. Ia mendekat dan menempelkan kepalanya di lengan Key.

" Elus-elus.. "

" Gak mau ah.. "

" Elus-eluuuuus.. " Rajuknya.

Key menghela napasnya, ia bergerak menghadap Ruby dengan tangan kanannya mengelus kepala Ruby. Ruby pun memejamkan matanya sambil tersenyum. Key memilih ikut memejamkan matanya sambil mengelus kepala Ruby.

Love is love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang