Chapter 8

1.3K 121 13
                                    





Happy Reading



Key kini sedang berada di kostnya, ia baru saja pulang dari kampus untuk bimbingan skripsi. Ia terkejut mendengar suara pagar yang di tutup dengan kasar, Key pun keluar dari kamarnya. Ia melihat Vika berlari ke kamarnya dalam keadaan menangis. Key menghampiri kamar Vika dan mengetuknya.

" Vik.. Gue boleh masuk gak? "

" Masuk kak.. "

Key pun membuka pintu kamar Vika, ia masuk ke kamar dan menutupnya kembali. Ia melihat Vika duduk di kasurnya sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya, tubuhnya bergetar. Key menghampiri dan duduk berhadapan dengan Vika.

" Lo kenapa Vik? "

" Aku putus Ka, dia mutusin aku. Omongan dia semua bullshit.. Dia bilang serius pacaran ma aku tapi nyatanya apa sekarang. Dua tahun ka aku bertahan ma dia, setiap cowok yang deketin aku tolak, setiap kesalahan dia aku maafin. "

" Mutusin karena apa? "

" Sore ini jadwal aku kontrol ka, dia bilang gak bisa nemenin. Padahal udah jauh hari dia bilang dia bakal nemenin aku. Dia bilang dia sore ini mau ketemu dosen pembimbingnya, tapi aku tau dia boong. "

" Boong gimana maksud lu? "

" Dia mau jalan ma cewe ka, dia lagi deket ma cewe. Temennya yang kasih tau aku, temennya kasian ma aku diboongin dia terus. Awalnya aku gak percaya, tapi temen kostnya kirim vidio dia berduaan sama cewe masuk ke kamarnya. Kakak pasti taulah mereka ngapain?! "

" Ngapain? Kerja kelompok mungkin? "

" Kerja kelompok masa cuma berdua, duh si kakak! "

" Mana gue tau, gue gak pernah berduaan ma cowok di kamar. Eh.. Jangan-jangan mereka making love? "

Mendengar itu tangis Vika makin keras, dan dia pun mengangguk.

" Terus lu tanya ke dia gak? "

" Nggak ka.. Aku pura-pura gak tau aja. Bukti ini buat pegangan aku kak kalo dia nanti minta balik lagi seperti yang udah-udah. Aku udah mutusin gak mau balik lagi ma dia. "

" Kalo emang gak mau balik kenapa lo nangis di putusin dia? "

" Sakit hatilah, dia mutusin aku karena menurut dia aku gak ngertiin dia. Dia selingkuh aja aku gak mutusin dia! "

" Yang bodoh siapa? Udah tau dia selingkuh ya masih di pertahanin. "

" A- Aku.. Abis gimana ka, aku gak bisa ngelepasin dia gitu aja. Aku udah kasih semuanya ke dia, ka.. Ini cuma kamu sama Ruby yang tau. Aku udah kasih keperawanan aku ma dia. Aku takut gak bakal ada cowo yang mau ma aku lagi.. "

" Ya ampun Vikaaa... duh pusing deh gue. Terus lu sering diajak kayak gitu? "

" Sejak kejadian itu hampir tiap hari, kalau pas kost dia sepi. "

" Ah lo juga bego! Kesel gue! Gak usah balikan ya.. Lo dengerin gue, cowo yang bener sayang ma lo gak bakal tanya lo masih perawan apa nggak. "

" Nyatanya cowo yang deketin aku atau yang pernah jalan ma aku pasti ujung-ujungnya ngajak bobo bareng ka.. Emang mukaku muka murahan apa? Aku kayak gitu juga sama dia doang ka, itu juga dijanjiin serius, katanya lulus kuliah mau ngajak tunangan. Aku benci ma dia kak.. Lama-lama aku benci sama cowo! Aku mau pacaran ma cewe aja! "

" Jangan gila lu! Duh jangan deh aneh-aneh, sekali lu masuk dunia itu lu bakal susah lepasnya. Sakit hati itu resiko kita mencintai seseorang, kalau gak mau sakit hati ya jangan mencintai. Luka itu dateng dari mana saja, bukan soal gendernya tetapi pribadi manusianya. Mungkin saat ini elu ketemu orang yang salah, anggap aja memang dia bukan jodoh lu mau lu paksa seperti apa pasti ada jalan untuk berpisah. Percaya ma gue ketakutan lu nanti bakal terbuang saat ada laki-laki yang bener-bener sayang sama lu, cuma masalah waktu aja. "

" Mmm.. Iya ka.. Makasih ya.. "

" Terus nanti lu kontrol ditemenin siapa? "

" Letta mau nemenin ka, ini dia kuliah dulu. "

" Yaudah sekarang jangan nangis lagi ya, nanti malem kita jalan, mau gak? Kan gue bawa motor Ruby nih. "

" Ruby kemana ka? Aku telponin tapi gak diangkat. "

" Dia sibuk kali, kerja. Lagi keluar kota beberapa hari ini, dia jadi MC event promosi motor gitu. Makanya motornya gue bawa. "

" Sekarang kakak juga jarang di kost, nginep di kost dia? "

" Iya, katanya dia takut sendirian, biasanya cowoknya nginep situ tapi tau deh semenjak gue nginep situ juga cowoknya paling cuma ngajak makan siang. "

" Oh gitu. Iya emang dia itu gak bisa tidur sendiri. "

" Eh Vik, Ruby ma cowonya juga suka nganu ya? "

" Ah kalo Ruby mah jangan ditanya, emang dia yang doyan. "

" Oh.. Pantes, gak mungkin gak horny kan kalo tidur sama Ruby? "

" Hah? Maksudnya? Kamu horny ka ma Ruby? "

" Heh! Bukan itu maksud gue, dia tidur ma gue aja pakenya lingerie terus apalagi ma cowoknya. Gak mungkin cowoknya gak horny kan ngeliat Ruby pake kayak gitu. "

" Masa sih? Aku dulu beberapa kali tidur ma dia gak pernah pake kayak gitu, paling hotpants and tanktop. Emang dia itu beda ka, suhu badannya tuh panas gitu, tapi bukan demam, jadi gampang gerah. "

" Hhahaha.. Iya bener, dia tuh suka nempel tembok gitu kayak cicak. Katanya enak, temboknya dingin. "

Mereka melanjutkan pembicaraan mereka, Key bertanya lebih jauh tentang Ruby dan Vika menjawab dengan antusias. Key bersyukur sekarang Vika sudah bisa berhenti menangis dan sudah bisa tertawa lepas walau hanya sementara. Karena Key tahu saat sendiri adalah saat dimana hati yang terluka akan mudah sekali rapuh. Ratapan, penyesalan, keputus-asaan, air mata biasanya yang akan hadir disaat kerapuhan menghampiri. Namun Key berusaha agar itu tidak akan terjadi, ia percaya Vika mampu melewatinya.

Love is love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang