Chapter 4

1.7K 111 5
                                    


 Happy  Reading





Keesokan harinya...

" Nan.. Nanda.. bangun.. "

" Hmmm... "

" Aku mau lari pagi, mau ikut ga? "

" Mau, aku cuci muka sebentar ya, " jawab Nanda, kemudian dia menuju ke kamar mandi.

Setelah Nanda cuci muka mereka langsung pergi ke taman untuk lari pagi. Mereka banyak diam merasa canggung untuk memulai pembicaraan. Merasa lelah mereka memutuskan beristirahat di bangku taman. Key membelikan air minum untuk Nanda, kemudian duduk di samping Nanda.

" Kamu udah packing? " Tanya Key memulai pembicaraan.

" Kamu serius soal semalem? "

" Buatku perasaan dan hubungan itu gak buat bercandaan Nan, jelas aku serius. Selama ini aku ngertiin kamu, dan sekarang saatnya kamu mengerti aku. Aku coba diem dan coba sabar selama ini, aku tau apa yang selama ini kamu lakuin di belakang aku. Apa yang... - cut off " Perkataan Key terhenti karena ponselnya berdering. 

" Sebentar ya, " Kata Key kepada Nanda kemudian ia mengangkat telponnya. Dan Nanda hanya mengangguk.

" Key... " Kata gadis yang menelpon Key sambil terisak.

" Hei.. kenapa nangis? " Tanya Key khawatir.

" Aku mau mati aja. "

" Jangan ngomong sembarangan kamu, aku gak suka. "

" Terus aku harus gimana? Aku gak kuat. Aku udah berusaha suka ma cowo tapi gak bisa. Kamu tau aku main ma temen perempuan aja mamahku ngurung aku seminggu di kamar, dia gak peduli juga ma sekolahku. Key aku mau ma kamu, mantan kamu masih disana? "
Memang semalam sebelum tidur Key bercerita di chat tentang hubungannya dengan Nanda kepada gadis itu.

" Iya masih, ini disamping aku. Nanti malem pulang. "

" Hidup ini gak adil Key saat dia bebas milikin kamu tapi dia malah nyia-nyiain kamu. Sedangkan aku yang bener-bener sayang ma kamu tapi aku gak bisa milikin kamu. Kata mamah lulus sekolah aku mau dinikahin, katanya kuliah juga bisa setelah menikah. Aku stres Key.. " Tangis Ovi. Ya gadis itu bernama Ovi, mantan Key. Mereka putus karena hubungan mereka diketahui orang tua Ovi, orang tua Ovi marah besar. Akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah. Gadis itu cantik dan mungil, wajahnya mirip dengan artis cantik Nikita Willy. Mendengar Ovi menangis membuat Key bersedih, 6 bulan mereka berpisah Ovi belum bisa melupakan Key. Sedangkan Key sudah menyayangi Nanda, Key merasa bersalah kepada Ovi.

" Vi dengerin aku, orang tua mau yang terbaik untuk anaknya. Aku tau ini berat buat kamu. Aku berdoa supaya orang tuamu tidak sekeras ini lagi sama kamu. Aku masih bisa jadi temen kamu, jadi saudara kamu. Aku gak pergi ninggalin kamu, jangan mikir aneh-aneh kamu gak sendiri. Kamu udah makan? "

" Iya Key aku tau, aku cuma kesel aja ma mantan kamu yang satu itu!! Awas aja kamu balikan ma dia, aku udah relain kamu tapi dia malah nyia-nyian kamu! Aku males makan.."

" Makan ya.. nurut.. "

" hmmm.. iya.. Mamahku udah pulang kayaknya dari pasar, aku tutup dulu ya, " Kata Ovi panik, ia langsung mematikan telponnya.

" oh masih kontekan ma mantan, " kata Nanda sarkas.

" Iya masih kontekan tapi bukan masih sayang, " sarkas Key. Savage. Nanda langsung terdiam.

" Key kamu berubah. "

" Kalo kamu mau aku berlaku kayak aku waktu masih jadi pacar kamu aku gak bisa. Sekarang kita beda status, udah ah aku gak mau debat. "

" Tapi kamu bisa manis gitu ke mantan kamu! "

" Ovi beda! Dia gak pernah nyakitin aku! " Kata Key dengan nada tinggi. " Ayok pulang, aku gak mau debat, " Kata Key sambil beranjak, diikuti Nanda. Wajah Nanda merah padam, menahan kesal.

Sesampainya di kost, Nanda langsung ke kamar Key. Sementara Key masih di teras, ditahan oleh Vika.

" Kenapa Vik? "

" Ka aku minta tolong boleh? Aku mendadak ada latihan, tapi aku udah ada janji buat nemenin Ruby photoshoot.  Kakak bisa gak nemenin dia? Temenku yang dia kenal cuma kakak, " kata Vika.

" Lama gak? Soalnya nti jam 4 aku harus udah di stasiun. "

" Gak lama kok. "

" Tapi Rubynya mau gak kalo gue yang nemenin. "

" Mau kok, barusan aku udah chat dia. Jam 8 nanti dia jemput kesini. "

" Hmmm.. yaudah gue mandi dulu. "

" Oke.. makasih ya ka.. aku berangkat latihan dulu, " Kata Vika sambil pergi bersama temannya. Key langsung mandi dan bersiap-siap, dan  packing barang-barang yang mau dia bawa ke Jakarta.

" Nan aku pergi dulu ya, " pamit Key. 
" Ya, " Jawab Nanda singkat. Dia masih sibuk dengan handphonenya.

Key langsung keluar kost saat terdengar bunyi klakson.

" Hei ka, gak apa-apa kan temenin aku? "

" Iya, sini aku yang bonceng. Kamu tinggal kasih tunjuk aja jalannya, " jawab Key. Kemudian Key pergi dengan Ruby menuju lokasi photoshoot. Sesampainya disana Ruby mengganti bajunya dengan dress berwarna ungu, ia terlihat sangat cantik. 

" Kak Key tunggu disini dulu ya, " Kata Ruby sambil menunjuk bangku yang tidak jauh dari lokasi. Key pun membalasnya dengan mengangguk, kemudian dia duduk dibangku yang ditunjuk Ruby. Ruby segera menghampiri photographer dan memulai pemotretan setelah pengarahan. Key memperhatikan dari jauh, dia takjub dengan Ruby. Dari yang terlihat imut bisa menjadi sangat seksi. Pemotretan berlangsung selama kurang lebih tiga jam. Setelah selesai Ruby menghampiri Key dan duduk disamping Key. Key memberikan minuman dingin yang tadi ia beli untuk Ruby.

" Ini minum, pasti capek banget ya? " Kata Key sambil tersenyum.

" Oh makasih, capek sih tapi aku suka kok. Ini kerjaan sambilan aku aja, mereka komunitas photographer yang butuh model untuk belajar motret. Jadi tadi ada yang pemula ada juga yang udah pro. Aku suka liat hasilnya, walau pemula hasilnya bagus. Maaf ya nunggu lama kamu pasti bosen."

" Nggak ko, gak bosen.. Aku jadi pengen. "

" Pengen apa? jadi model? " Tanya Ruby sambil tersenyum.

" Hahaha.. ya nggaklaaaah.. jadi photographer, seru kayaknya, " Sanggah Key.

" Waw, aku mau jadi model yang pertama kamu potret. "

" Yeee.. siapa bilang aku mau motret manusia? Orang aku mau motret pemandangan, pokoknya yang indah-indah, " Ledek Key, Ruby langsung memanyunkan bibirnya. 
" cute, " batin Key sambil tersenyum.

" Aku juga indah kaliiiii... "

" Nggak yaaaa... " bantah Key.

" Terus maksud kamu aku jelek? "

" Hahaha.. kamu bukan indah kamu itu Ruby, " Ledek Key.

" krik.. krik.. garing banget ka... " Kata Ruby sambil memutar bola matanya. Sedangkan Key hanya terkekeh.

" ini kamu mau kemana lagi? Aku harus pulang soalnya jam 5 keretaku berangkat. "

" Beli makan dulu ya, abis itu kita pulang. Dibungkus aja biar kamu gak telat. Emang mau kemana? "

" Ke Jakarta, " jawab Key singkat, sambil memakaikan helm untuk Ruby, Ruby tersenyum.











Love is love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang