Chapter 42

958 79 20
                                    





Happy Reading




Key langsung masuk ke dalam kost saat Kak Dian membukakan pintu, dan Kak Dian menguncinya kembali.

" Kak Tari sama Ruby kemana? "

" Kak Tari tidur duluan, besok pagi dia mau pergi sama sepupunya. Kalau Ruby istirahat di kamar Kak Tari. Oh iya Key.. Maafin kakak soal tadi..  "

" Iya ka aku tau dari dulu kakak sama Kak Tari emang nyebelin.. Hahaha.. "

" Hahaha.. Dasar kamu ini, masuk kamar sana Ruby nungguin kamu.. "

" Iya ka.. "

Kak Dian masuk kamarnya terlebih dahulu, kemudian Key masuk ke dalam kamar Kak Tari kemudian menutup pintunya.

" Key.. "

Ruby langsung terduduk melihat kedatangan Key, ia menaruh ponselnya di meja. Key duduk di sisi ranjang menghadap Ruby. Ruby membelai pipi Key yang memar.

" Maafin Athan ya.. "

" Ck.. Kenapa kakak yang harus minta maaf sih? Dia seharusnya yang minta maaf, lagipula aku gak akan maafin! "

" Ssst.. Jangan teriak gitu.. Gak enak sama Kak Tari.. "

" Hhhh.. "

" Besok kita pindah kost.. "

" Kenapa? "

" Keributan tadi sampe ke telinga ibu kost, dia gak suka ada keributan jadi.. "

" Kita diusir? "

" Yah seperti itulah.. "

" Terus kakak mau pindah kemana? "

" Aku udah pernah liat kost deket kantorku, kayaknya nyaman. Tadi aku kesana sebelum kesini syukurnya masih ada tempat kosong.. Jadi besok kita tinggal pindah.. "

" Kita? Kakak aja.. Aku mau kost sama Letta lagi.. "

" Kok gitu? Kamu mau ninggalin aku? Aku kan gak bisa tidur sendirian.. "

" Tidur aja sama si anjing itu.. "

" Key.. pleaseee.. "

Key berdecak, ia mendorong Ruby sampai ia terbaring. Key bergerak dan menindih Ruby, wajahnya tepat berhadapan dengan wajah Ruby, mereka saling menatap. 

" Kakak sekarang udah tau aku lesbian kan? Jadi jangan harap aku bakal menahan diri lagi, " Bisik Key.

Wajah Key mendekat, Ruby memejamkan matanya, keningnya berkerut, dan kedua telapak tangannya mengepal di depan dadanya. Melihat itu Key tersenyum.

" Kakak pulang aja, aku capek.. " Kata Key, ia mengangkat tubuhnya untuk duduk kembali.

Ruby membuka matanya, ia melingkarkan tangannya di leher Key sebelum Key belum benar-benar duduk. Ia menarik tengkuk leher Key dan mendaratkan bibir tipisnya di bibir tebal milik Key. Key menahan tubuhnya dengan kedua telapak tangan yang menumpunya di kedua sisi kepala Ruby. Ia sedikit meringis kesakitan karena Ruby melumat bibirnya yang sakit. Key hanya diam, namun saat lidah Ruby bermain di sela-sela bibir Key akhirnya Key membuka mulutnya. Lidah Ruby masuk ke dalam mulut Key dan menautkannya ke lidah milik Key. Mereka saling berperang lidah dan bertukar saliva sampai terdengar bunyi decakan. Kepala mereka bergerak ke kanan dan ke kiri agar bisa menyesap seluruh bagian mulut dan bibir lawannya tanpa tersisa. Bahkan beberapa kali terdengar lenguhan Ruby yang tertahan saat beberapa kali Key menghisap kuat lidah miliknya. Ruby sedikit mendorong Key saat ia sudah merasa kehabisan napas. Dengan napas tersengal-sengal mereka saling tatap.

Love is love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang