Chapter 12

1.5K 107 2
                                    




Mungkin ini keberuntungan Key, setelah dia bertanya kepada beberapa temannya akhirnya ia menemukan pengganti untuk bekerja di cafe Mas Arga. Setelah ia selesai menemui dosennya ia langsung menjemput temannya dan mengajaknya ke cafe Mas Arga. Saat Key datang ternyata Mas Arga sudah datang, ia sedang duduk bersama Ana. Key menganjak temannya dan menghampiri mereka.

" Mas, " Sapa Key tanpa melihat ke Ana, Ana menatap sedih, ia menyesal menyatakan perasaannya jika hanya membuat Key semakin menjauh.

" Gimana Key? "

" Ini temanku, Sasha, dia nanti yang akan menggantikanku. Dia sudah beberapa kali bekerja di cafe, jadi mungkin nanti tinggal penyesuaian aja. Jadi mungkin ini hari terakhirku kerja disini Mas. "

" Hhh.. Jadi kamu tetep mau berhenti ya, yaudah kamu jelasin ke Sasha ya apa saja tugasmu disini, Sasha selamat bergabung, semoga betah bekerja disini, " Kata Mas Arga dengan ramah.

" Iya, terima kasih Mas sudah diterima disini. "

" Tak perlu formal-formal denganku, santai saja. "

" Mas aku langsung kerja aja ya? Biar Sasha juga cepat belajar, " Kata Key.

" Oke. "

Key pun menarik Sasha meninggalkan Mas Arga dan Ana, ia menjelaskan apa saja tugasnya di cafe  itu. Satu hari penuh ia mengajarkan Sasha, ia juga memperkenalkan Sasha dengan teman kerjanya. Mereka terkejut mendengar Key akan berhenti, karena menurut mereka ini terlalu mendadak, sebelumnya tidak ada pembicaraan ini keluar dari  mulut Key. Teman-temannya berjanji akan membantu Sasha jika Sasha masih mengalami kesulitan. Sebenarnya Key sangat menyukai pekerjaannya, dan yang membuatnya senang karena teman-teman kerjanya sangat baik.

Saat Key ingin pulang terdengar bunyi notifikasi dari ponselnya, ia pun mengambil ponsel disakunya.

Ana

Kita harus bicara, please..

Me

Not now.. Aku capek, kamu lihat sendiri kan seharian ini aku gak ada istirahat?

Setelah menunggu lima menit tak ada balasan, Key pun segera melajukan motornya bersama temannya. Sebenarnya ia tidak tega kepada Ana, ia rindu melihat Ana tersenyum dan tertawa, tetapi hari ini Key tidak melihatnya. Ia hanya melihat Ana yang berdiam diri, hanya sesekali menjawab orang yang mengajaknya bicara. Mas Arga pun tidak mengerti kenapa beberapa hari ini Ana selalu murung terkadang marah-marah tidak jelas. Mas Arga lebih banyak diam, ia takut salah bicara, ia sungguh takut memicu pertengkaran diantara mereka.


Fast Forward

Key membuka matanya, ia duduk di atas kasurnya dan mengerjap-ngerjapkan matanya. Ia melihat Letta yang sedang sibuk memasukan beberapa pakaiannya ke dalam tasnya.

" Huh? Lu mau kemana Let? "

" Biasaaa.. Mau pulang Ka, jum'at ini aku gak ada kelas Dosenku lagi ada seminar jadi gak masuk. Tumben bangunnya siang? Gak ada bimbingan?"

" Jam berapa emang? "

" Jam 9, bangunlah, nanti rezeki dipatok ayam bangun siang-siang. Oh iya.. Diruang tamu ada yang cari kamu, aku suruh masuk gak mau. Aku mau bangunin kamu kata dia jangan tunggu kamu bangun aja. "

" Hah? Siapa? Gue gak ada janji sama siapa-siapa. "

" Yaudah temuin aja nanti juga kamu tau, kasian udah dari jam setengah delapan dia disini. "

Love is love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang