Chapter 2

2.8K 132 3
                                    


Happy Reading



Key menghisap rokoknya dan mengepulkan asap berbentuk huruf O berkali-kali untuk menghilangkan jenuhnya. Saat ini dia sedang berada di terminal menunggu kedatangan kekasihnya. Hatinya berdegup kencang, sebenarnya dia senang kekasihnya mengunjunginya. Hanya saja kemarin dia merasa terlalu tiba-tiba, dia takut tak ada waktu untuk kekasihnya karena kesibukannya. Key menoleh dengan cepat karena dia merasa ada yang menepuk pundaknya.

" Sayang, matiin rokoknya. "

Otomatis Key langsung mematikan rokoknya. Dia menyodorkan air mineral ke kekasihnya, kemudian membawakan tas kekasihnya. Menunggu kekasihnya selesai minum, Key mengajak kekasihnya ke arah parkiran motor. Key memakaikan helm untuk kekasihnya, kemudian mereka pulang ke kost Key.

Fast Forward

Sesampainya di kost, Key mengenalkan kekasihnya kepada Letta. Setelah berbasa-basi Key menyuruh kekasihnya beristirahat, sementara Key dan Letta mengambil kasur lantai untuk Letta tidur. Sebenarnya Key merasa tidak enak karena Letta harus tidur dikasur lantai, namun Letta memaklumi. Key sangat berterima kasih pada Letta.

" Sayang, " panggil kekasih Key.

" Sssst.. Nanda jangan panggil-panggil sayang disini. Dikost ini gak ada yang tau Ka Key belok kecuali aku, " Tegur Letta , lalu dia keluar dari kamar.

" Ups.. sorry, jadi aku panggil kakak? "

" Iya. Nan, habis maghrib aku mau ajak kamu makan malam habis itu ke kost kakak aku ya. Aku mau kenalin kamu ke mereka, " Sela Key.

" Kakak? Kamu punya kakak disini? "

" Kakak ketemu gede, hehehe.. Mereka baik kok. Oh iya, kamu kesini udah bilang mamah kamu belom? "

" Udah.. tapi aku bilangnya ke Bandung. "

" Wah kamu ini bener-bener ya! Minta nomer mamahmu."

" Nggak! Buat apa? "

" Aku mau bilang kamu ke sini bukan ke Bandung. Come on Nanda aku gak mau ada masalah. Selama kamu sama aku, kamu tuh tanggung jawab aku. Aku gak suka kamu bohong! " Tegas Key. Dengan berat hati Nanda memberi nomor ibunya, dengan cepat Key segera menelpon ibu dari kekasihnya itu. Sebenarnya Key takut untuk menelpon ibu dari kekasihnya itu, karena ini pertama kalinya. Tapi dia harus karena tidak ingin ada masalah.

" Hallo.. ini dengan siapa? " jawab seseorang diseberang telpon.

" Hallo tante, saya Key teman Nanda. Saya mau ngabarin kalau Nanda sudah sampai di Semarang. "

" Semarang? Tapi Nanda pamitnya ke Bandung. "

" Nanda bohong tante, makanya saya mengabari tante kalau Nanda di Semarang. Tante jangan khawatir, saya akan menjaga Nanda selama disini. Nanti saya antar pulang juga kok Tan. "

" Ya ampun, maaf ya kalo Nanda ngerepotin. Tante titip Nanda ya nak."

" Iya tante. "

Kemudian Ibu Nanda langsung mematikan telponnya.

" Kamu serius nanti mau antar aku sampe Jakarta? "

" Bukan sampe Jakarta aja, tapi sampe rumahmu. Kamu berapa hari disini? Supaya aku minta libur sama bosku. "

" Belum tau, ak--- cut off "

" Ka Key maaf aku langsung masuk, itu pintu depan gak dikunci. Kamar Vika dimana ya Kak? Aku ada janji mau makan bareng sama dia, " kata seorang gadis yang memotong pembicaraan Nanda.

" Itu.. nomor 10, dipojok by. "

" Makasih Ka, Ruby ke kamar Vika dulu ya Ka, " jawabnya sambil tersenyum, ia juga tersenyum kepada Nanda yang memperhatikannya daritadi. Nanda pun membalas senyumannya.

" Siapa? " Tanya Nanda setelah Ruby pergi.

" Ruby, temannya Vika. Vika teman sekostku yang tinggal dikamar pojok. "

" Cantik. Kamu akrab sama dia? "

" Nggak, cuma kenal. Kenapa? Cemburu? "

" Ngapain cemburu! "

" Hahha.. Yaudah kalo gak cemburu gak usah ngegas. Kamu mandi sana dikamar mandi depan aku di belakang biar cepet. Abis itu kita pergi."

Selesai mandi mereka langsung pergi ke kost temannya Key yang dia sudah anggap seperti kakaknya sendiri. Mereka bernama Tari seorang gadis cantik , modis, dan berbadan ideal. Satu lagi bernama Dian, seorang gadis tomboy, bermata sipit, dan berpipi chubby. Mereka adalah sepasang kekasih.  Sesampainya disana Key mengenalkan kekasihnya kepada teman-temannya. Mereka pun makan malam bersama. Hening tidak banyak pembicaraan disana. Setelah makan Key memutuskan ke teras untuk merokok, Nanda dan temannya pun mengikutinya.

" Ka, toilet dimana ya? " Tanya Nanda.

" Masuk aja terus lurus, pojok kanan ya, " jawab Kak Tari, kemudian Nanda langsung ke toilet.

" Key, kok kamu mau ma dia sih? " Tanya Kak Tari.

Key terkejut dengan pertanyaannya kak Tari.

" Kenapa? Kok Ka Tari tanyanya gitu? " Tanya Key.

" Mmm.. maksud kakak, mantan kamu kan cantik-cantik, manis.. Dia kalah jauh. Jujur ya, gak tau kenapa kakak gak suka sama dia. "

" Hust.. jangan ngomong gitu ah, " Sela Ka Dian.

" Aish kakak ini, aku gak pernah mandang fisik ka. Kalau aku udah sayang ya sayang. Inget Ka, adekmu ini juga jauh dari kata cakep. Ada yang mau aja udah syukur, hahaaha.. " ujar Key.

" Ya aku mengakui kalau Nanda kalah cantik dibandingkan mantan-mantanku. Wajar kalau Kak Tari merasa heran. Ini yang ku suka dari Kak Tari, dia selalu berbicara apa adanya, " Batin Key.

" Udah bahas yang lain, nanti anaknya dengar kan gak enak, " Kata Ka Dian.

" Ih kalian ini, matiin rokoknya. Asepnya ke kakak Key.. " Tegur ka Tari sambil mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajahnya.

" Hahaha.. salahnya Kakak, orang lagi ngerokok disamperin.. " Ledek Key. Kak Tari langsung beranjak dari tempat duduknya dan menjewer telinga Key.

" Menyebalkan anak ini, matiin gak?! "

" aww..aww.. iya ampun. Masa aku aja yang dijewer sih, Kak Dian juga dong, " protes Key sambil mematikan rokoknya. Mendengar Key protes Kak Dian pun ikut mematikan rokoknya.

Tak lama kemudian Nanda bergabung dengan mereka. Setelah beberapa jam mengobrol, Key dan Nanda pamit pulang. Karena pagi harinya Key harus menemui dosen pembimbingnya.

Love is love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang