Chapter 55

768 68 64
                                    





Happy Reading





Key sedang melamun sambil merokok  di balkon kamarnya. Pikirannya menerawang jauh ke seseorang yang berada jauh dari sisinya. Seseorang yang memporak-pondakan hatinya sedemikian rupa. Tawa dan tangis sudah mereka lalui demi mempertahankan hubungan mereka.  Natasha selalu memberi kabar lewat papahnya, ia mengatakan kalau Ana terus menangis mencarinya. Ana dan Ruby pun tak saling bicara meskipun beberapa kali bertemu di persidangan Athan. Key memang sengaja untuk tidak mengaktifkan ponselnya, dia butuh menenangkan diri agar dia dapat mengambil keputusan tanpa penyesalan karena keputusan yang diambil karena emosi sesaat tidak akan berdampak baik.

" Key.. Besok sidang terakhir.. Kamu gak mau hadir untuk Ruby? "  Tanya Bondan sambil duduk di samping Key, kemudian ia mengambil rokok Key dan menyulutnya.

" Ck.. Papah ini masuk kamar gak ketuk pintu dulu. "

" Terserah papahlah.. Ini rumah papah.. "

" Ya udah.. Besok aku tinggal sama mamah aja.. "

" Bercandaaaa.. Papah bercandaa.. Ck.. Baperan.. Jadi gimana besok? "

" Aku... Aku belum siap ketemu Ana pah.. Aku takut nyakitin dia dengan perkataanku. Hati aku masih panas.. "

" Hmm.. Ya udah.. Gak coba cari laki-laki aja? Luka dan sakit hati kan yang buat manusianya bukan soal gendernya. Nyatanya karena perempuan juga kamu menderita kayak gini.. "

" Paaah.. "

" Papah cuma ngomong kok.. Kasih saran.. Setiap orang tua mau yang terbaik buat anaknya. Tapi semua pilihan ada di kamu.. Kamu udah dewasa.. Udah tau mana yang benar mana yang salah.. Kamu juga tau ada sebab dan ada akibat.. Papah menghargai keputusan yang kamu ambil untuk hidupmu. Apapun itu papah akan selalu ada buat kamu.. "

Mendengar itu Key terkekeh.

" Kok ketawa sih? "

" Tumben omongan papah bisa lurus juga.. hahaha.. "

" Sialan.. Papah ini pengacara jelas aja pintar berbicara.. "

" Tapi di depanku itu gak cocok pah.. papah gak cocok serius-serius gitu.. Keliatan tuanya.. "

" Anak kurang ajar emang! "

" Hahaha.. But.. Thanks pah.. " Kata Key sambil tersenyum.

" You're welcome.. "

" Serius aku pah.. Makasih ya udah jadi papah aku.. I am very lucky to have a father like you.. "

" Bukannya kamu benci papah? "

" Dulu paaaah.. Siapa sih yang rela papahnya punya banyak cewe tapi gak bagi-bagi?! "

" Hahaha.. Mamahmu bisa jantungan kalo denger kamu ngomong kayak gini. "

" Jangan bilang mamah masalahku sama Ana ya pah.. Aku takut mamah jadi gak suka sama Ana. Walau bagaimanapun aku belum denger penjelasan Ana. "

Love is love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang