Chapter 25

936 82 5
                                    





Happy Reading





Setelah Key mengembalikan motor kepada Ruby, ia pergi ke kost Kak Tari. Ia ingin menenangkan diri di tempat orang yang akan mengerti dirinya. 

" Ya Tuhan Key, nomor kamu kenapa gak aktif? Kakak sama Kak Dian hubungi kamu terus. Ayok masuk, " Kata Kak Tari saat membukakan pintu untuk Key.

Key masuk mengikuti Kak Tari menghampiri Kak Dian di kamar, Key duduk berhadapan dengan Kak Dian. Kak Tari keluar dari kamar dan meninggalkan Kak Dian dan Key.

" Key.. Kamu kacau banget. Ana tadi kesini cari kamu, harusnya kamu selesaikan baik-baik hubunganmu sama dia. Dari awal kakak udah peringatin kamu kan, dan kamu sadar resikonya kalo kamu pacaran sama Ana, " Kata Kak Dian.

" Udah selese ka.. Tadi aku udah nemuin dia waktu dia ke kost aku. Aku mau lepas dia kak.. "

" Mungkin ini jalan yang terbaik buat kalian, kakak kepikiran. Nomor kamu gak bisa dihubungi, Ana kondisinya kacau begitu, kakak bener-bener gak tega liat kalian, " Kata Kak Dian.

" Ini kakak buatin kamu kopi masih panas, " Kata Kak Tari, ia masuk ke kamar sambil membawa dua cangkir kopi.

" Diluar ujan deres, untung kamu udah sampe sini, jangan keluar, kakak tau kamu pasti mau ngerokok, tunda dulu, ujan petir soalnya, " Sambung Kak Tari.

" Iya kak, " Jawab Key.

" Aktifin ponselmu! Kakak bener-bener kesel sama kamu! Berapa kali kakak chat dan telpon kamu! Menyelesaikan hubungan dengan menghindar begitu? Pengecut tau gak?! " Omel Kak Tari.

" Sssst... Tenang sayang, " Kata Kak Dian menenangkan Kak Tari.

" Kesel aku sayang.. Ini anak bikin cewe nangis gak ada tanggung jawabnya! Dia gak tau tadi Ana nangisnya gimana, mohon-mohon supaya bisa ketemu dia. Kamu Key! Bikin kakak kecewa! Kakak gak suka adek kakak buat nangis cewe! "

" Iya kak maaf, aku cuma bingung harus gimana, ya aku pikir itu yang terbaik, " Kata Key, ia mengambil ponselnya dan mengaktifkannya. Dan benar saja banyak sekali notifikasi yang masuk, ia tidak melihatnya, ia sudah dapat menebak siapa saja yang menghubunginya. Saat ia ingin menaruh kembali ponsel di sakunya, ponselnya berdering.

" Siapa? " Tanya Kak Tari.

" Mamahnya Ana, kenapa ya? "

" Cepet angkat, gak sopan orangtua telpon kamu gak angkat. Coba loudspeaker, " Kata Kak Dian, Key pun meneruti.

" Ha.. Hallo Mah? "

" Ya Tuhan Key.. Akhirnya kamu bisa dihubungi.. Key.. Ana masuk rumah sakit, tadi dia sempet ketemu kamu gak? " Tangis Mamahnya Ana.

Mendengar itu, Key, Kak Tari, dan Kak Dian terkejut.

" Masuk rumah sakit kenapa? "

" Overdosis, dia minum semua obat yang ada dikamarnya.. Kenapa kayak gini sih Key? " Tangis Mamahnya Ana.

" Mas.. Mas Arga tau? "

" Gak tau, dia lagi ke Jogja ketemu keluarga besarnya. Mamah gak bisa kasih tau dia, karena ini berkaitan sama kamu. "

" Mah, aku kesana sekarang ya, rumah sakit mana mah? "

" Rumah sakit X, ruang xx.. Kabarin kalo udah sampe ya nak. "

Love is love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang