AN-10

5.6K 181 0
                                    

Helo Pren

HAPPY READING

•••

Malam ini adalah pesta ulang tahun Aksa. Sejak siang tadi, Nadin selalu uring uringan mencocokkan dirinya dengan dress yang ia beli. Sedangkan Elin, ia sedang sibuk bermain ponsel. Elin sudah memilih dress nya, mungkin Nadin yang terlalu lama.

"Udah belum?" tanya Elin melirik Nadin yang terus keluar masuk kamar mandi mengganti ganti dress.

Nadin menggeleng lesu. Elin memutar bola matanya malas.

"Cuma ultah si dia, lo mikir nya kelamaan," ucap Elin berdiri dan menghampiri Nadin.

"Lagian dia special" ucap Nadin membuat Elin ingin muntah.

"LAKI LO DIRUMAH!!!" seru Elin berhasil membuat Nadin terdiam dan menatap Elin kesal.

Setelah pemilihan dress tadi, Nadin memasuki kamar mandi dengan cepat. Ia juga punya kejutan untuk Aksa. Elin yang melihat itu hanya geleng geleng kepala.

Beberapa menit setelah itu, ia selesai dengan mandi nya. Memakai dress yang tadi ia pilih, sedikit polesan, dan sikap agar tidak memalukan.

Sementara Elin sudah berada didalam mobil, ia menunggu Nadin. Tak lama Nadin keluar dari rumah dan masuk kedalam mobil.

"Ngapain aja sih lo didalem? Lama amat," ucap Elin kesal.

"Gak usah banyak ngomong, cepetan gass. Nanti kita telat, lilin!!" seru Nadin dengan senyuman nya.

"ELIN bukan LILIN." balasnya.

Elin melanjutkan perjalanan nya menuju pesta yang berada dirumah Aksa.

•••

Sesampainya disana, Nadin turun dari mobil diikuti dengan Elin. Mereka menjadi sorotan, Nadin sibuk mencari Aksa.

"Hai, Aksa" sapa Nadin.

"Oh, hai!" balas Aksa memeluk Nadin. Nadin membalas pelukan Aksa. Elin hanya menghela napas pelan dan melihat lihat sekitar. Ia harus menjaga Nadin, seperti yang dikatakan Arga. Dan juga Alvano, suaminya.

"Happy birthday Aksa!" seru Nadin tepuk tangan.

"HBD Aksa," ucap Elin menyalim Aksa. Begitupun sebaliknya.

"Makasih guys. Oke, malem ini gue ada info juga," ucap Aksa melirik Nadin dengan tatapan jahatnya.

"Tuh kan, mau ngapain nih anak?" batin Elin.

Aksa naik keatas panggung dan menarik salah satu gadis. Dan ya, Nadin mengenal nya. Dia adalah Aluna. Sahabatnya sejak 5 tahun. Nadin terkejut bukan main, dia tidak menyangkanya.

"Itu Aluna bukan sih?" tanya Elin meyakinkan penglihatannya.

Nadin tidak membalas perkataan Elin. Ia terfokus kedepan, fokus pada Aksa dan Aluna.

"Aluna, dia gadis yang cantik. Kami telah menjalin hubungan sudah setahun, dan disini gue ultah sekaligus ngerayain Anniv kita," ucap Aksa memeluk pinggang Aluna.

Nadin yang mendengar itu tercengang, bagaimana bisa?

"Nadin, sini" ucap Aksa mempersilahkan Nadin untuk ikut naik keatas panggung.

Aluna hanya menunduk, tak mau menatap Nadin. Mungkin ia takut karena Nadin telah mengetahuinya.

Nadin berdiri dari duduknya dan naik keatas panggung. Sementara Elin terus berjaga jaga siapa tau ada yang akan menyakiti Nadin.

"Ini Nadin, mungkin ada yang sudah mengenalnya atau mungkin belum? haha" ucap Aksa menatap kedepan.

"Oke guys. Jadi dia ini, cewek yang terus ngejer ngejer gue. Gue sampe risih digangguin mulu, sumpah! Capek gue lihat tingkahnya," ucap Aksa pada tamu yang datang dipesta ultah nya.

Nadin menggeleng kencang. Ia menolak perkataan Aksa, ia tidak pernah menganggu Aksa.

Ia memang menyukai Aksa. Tapi ia tidak semurah itu. Nadin tak berdaya, ia seperti dihantam ribuan panah. Ia difitnah orang yang ia puja puja selama ini.

Seseorang yang ia sukai sejak lama, ternyata sedang menjalin hubungan dengan sahabatnya sendiri. Pantas saja Nadin tak pernah melihat Aluna lagi, ternyata ia sudah bersama Aksa.

"Dan lo!" tunjuk Aksa pada Nadin dengan nada sedikit kasar.

"Gue gak suka sama lo! Jadi orang gak usah terlalu kepede'an, jatohnya sakit kan? Sadar dong, lo tuh cuma rempah rempah doang. Cewek kayak lo, gak pantes buat gue!" bentak Aksa pada Nadin. Elin yang ingin menghampiri Nadin, langsung ditahan petugas yang ada diacara ini.

"Gue gak pernah ganggu lo Aksa! Gue juga gak maksa lo buat suka sama gue! Tapi lo ngasih gue harapan, dan janji janji lo itu!" ucap Nadin dengan tegas.

"Terus lo percaya?"

Nadin terdiam. Amarahnya seketika naik, ia tidak percaya Aksa selicik ini.

"Haha. Omongan gitu aja lo percaya, lagian gue udah punya cewe kali, lo siapa? Maka nya disini lo yang BODOH!!!" ucap Aksa diakhiri ejekan dari nya.

"AKSA!!!" teriak Nadin tak kuat dengan fitnah fitnahnya.

"KASIAN DIKASI HARAPAN, TERUS DIJATUHIN SAMA KENYATAAN!!!" ucap semua tamu yang ada disana. Elin, jangan ditanya. Ia sudah berusaha keras melepaskan genggaman orang orang itu, tapi tidak bisa. Ia hanya menangis melihat Nadin dipermalukan.

"HUUUUUUU!!!" ucap semuanya bermaksud mencibir Nadin.

"Dia ini cewek yang gak tau malu. Bisa nya cuma malu maluin," ucap Aksa kembali mempermalukan Nadin. Nadin menutup wajahnya dengan telapak tangan, dan mendengar suara lelaki.

"YANG KAU MAKSUD, ISTRIKU?"

•••

Hayooo?

Vote lah, masa enggak!

Siap siap part SELANJUTNYA!!!😗❤

HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang