AN-23

6K 178 0
                                    

Kini seorang lelaki duduk diruang tunggu. Ia sangat panik, pasalnya baru saja istrinya itu terbangun pada saat dimobil dan tak menunggu waktu lama, ia kembali tak sadarkan diri.

Alvano hanya bisa terus berdoa. Arga, dia ditugaskan Alvano untuk mengabari orangtua nya. Saat dilihatnya dokter sudah selesai memeriksa, Alvano dengan cepat berdiri dan menghampiri dokter tersebut.

"Gimana keadaan istri saya dok!?" tanya Alvano khawatir.

"Saat ini keadaan nya masih belum bisa dikatakan membaik Tuan, karena benturan keras dikepala nya membuat istri anda merasakan sakit yang luar biasa. Saat ini istri anda menjalani masa kritis," jelas dokter seraya menepuk nepuk bahu Alvano untuk menguatkan dirinya.

"Kalau begitu, saya permisi."

Setelah kepergian dokter, Alvano langsung membuka pintu dengan pelan pelan. Pemandangan yang sangat ia tidak inginkan, adalah istrinya yang tidak berdaya berbaring disana dengan tenang.

Alvano berjalan pelan mendekati Nadin dan duduk disebelahnya. Ditatap nya setiap inci wajah istri cantiknya itu.

"Ayo bangun sayang," ucap Alvano menatap sendu sembari mengelus rambut panjang Nadin.

"Kalo kamu bangun, aku mau bawa kamu ke suatu tempat,"

"Tempat yang bisa buat kamu inget semuanya, ayo bangun!"

"Jangan tinggalin aku lagi, udah cukup masa penantian aku selama bertahun tahun ini. Aku mau, kamu dan aku bisa sama sama selamanya" lanjut Alvano.

Alvano menoleh kearah sumber suara, benar saja orang tua nya sudah datang. Arga dan Elin pun sudah ada disana.

"Ya allah, Nadin kenapa?" tanya Bunda panik.

Alvano mulai menjelaskan, walaupun bibirnya kelu untuk mengatakan apapun yang sudah terjadi pada istrinya itu. Karena jujur, itu sangat menyakiti hati Alvano, iceboy yang berhasil meleleh.

"ASTAGHFIRULLAH" ucap semuanya.

"Al minta maaf Ayah, Papa," ucap Alvano sujud dikaki orangtua nya. Merasa bersalah karena ia tidak bisa melakukan apapun.

Ayah Nadin menarik tangan menantu nya agar segera berdiri.

•••

Malam pun tiba~~~

"Sayang, ayo makan dulu.." ucap Mama datang dari arah pintu dan memasuki ruangan privat Nadin.

"Al gak laper Ma," balas Alvano baru saja mandi.

"Nanti kamu sakit loh, udah dari pagi kamu belum makan, ayo makan dulu" lanjut Mama memaksa. Alvano tetap tidak mau.

"Kalo Nadin sampe tau kamu gak makan~"

"Iya iyaa, Al makan nih" ucap Alvano duduk disofa panjang.

Setelah habis dengan kegiatan makan nya, Alvano berjalan mengambil vitamin dan meminumnya.

Lalu, ia kembali menemani Nadin untuk tidur.

•••

Pagi pun tiba. Alvano bangun dari tidurnya dan melirik istrinya yang sedang tertidur dengan tenang.

Tiba tiba ponsel Alvano berdering.

"Halo Tuan, ada berkas yang harus anda tanda tangani."

"Bawa segera ke saya!" ucap Alvano sembari menutup telepon.

Ya, sepertinya Alvano tidak akan pergi ke kantornya. Ia ingin menemani Nadin sampai istrinya itu terbangun.

Alvano berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah beberapa menit sudah ada Bunda dan Mama nya duduk disofa.

HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang