AN-18

5.6K 166 0
                                    

Nadin setengah sadar dan kaget, ia masih belum menyadari nya. Ia pikir nama Al itu banyak. Ternyata ia dipertemukan dengan Alvano teman kecilnya.

"Itu kau?" tanya Nadin masih belum percaya.

Alvano mengangguk.

"T-tapi..."

"BAGAIMANA BISA!!??" lanjutnya sedikit tersentak.

"Kamu mungkin tidak mengingatnya, tapi aku ingat semuanya Nad!!" balas Alvano tegas.

Flashback on

"Janji gak boleh ada yang ngilang," ucap seorang gadis kecil.

"Aku janji. Tapi, kalo kamu yang ngilang gimana?" tanya lelaki yang masih berumur 7 tahun.

"Jangan ngomong gitu kakak!" balasnya sedikit cemberut.

"Iya deh, iya.. Tapi kakak gak mau ya kalau kamu pergi ngilang ninggalin kakak," ucap lelaki itu.

"Nama kakak siapa?" tanya gadis itu.

"Panggil aja Kak Al," jawabnya.

"Kalo kamu?" tanya lelaki itu.

"Aku Nadin kak!" jawab nya.

Mereka terjebak ditaman dekat danau yang berada didekat hutan. Membuat gadis itu takut, tapi dengan ada nya lelaki itu yang terjebak juga, ia menghiburnya.

Namun, terjadilah saling perjanjian.

"Kak, bunga nya bagus!" ucap gadis kecil itu memetik salah satu bunga disana.

Dan menyelipkan nya ditelinga lelaki yang sudah dianggap kakak nya itu.

"Kak! Liat deh langit sore nya cantik!" seru gadis disebelahnya menepuk nepuk bahu lelaki itu sembari menjinjit.

Karena ia masih sangat kecil.

"Yes, Cantik!!!" lirih lelaki itu menatap gadis disebelahnya, dan tidak menatap pemandangan sore itu.

Sedetik itu juga ia menjadi berpikir. Ia adalah lelaki kecil yang sudah berpikiran dewasa. Ternyata sudah sore, mereka harus mencari jalan pulang.

"Dek, ayo pulang!" ucap lelaki itu menarik tangan gadis itu dan berlari.

"Danau nya gimana kak?" tanya gadis itu polos sembari berlari kecil karena tarikan lelaki itu.

"Kita bakalan kesini lagi, kakak janji!" ucapnya meyakinkan gadis kecilnya.

"Itu dek! Jalan nya!" tunjuk lelaki itu segera keluar dari sana bersama gadis itu.

Tampak disana ada pria dan wanita paruh baya, masih muda. Ia tersenyum kearah gadis itu dan juga lelaki itu.

"Sayang, sini!!" ucap wanita muda itu melambai lambaikan tangan nya.

"Mama!!!" seru gadis itu.

Sebelum ia pergi, lelaki itu menahan tangan gadisnya. Seperti ada sesuatu yang ingin ia sampaikan.

"Dek! Kok pergi?!" tanya lelaki itu mulai panik.

"Itu Mama aku Kak! Aku harus pulang, aku udah dapet Mama!" jawabnya dengan wajah riang.

"JANJI KITA GIMANA???" tanya lelaki itu meneteskan air mata nya.

Ya, itu tangisan pertama nya.

"Maaf kak, kalo misalkan Nadin gak tepatin janji. Tapi, nanti Nadin pasti balik lagi. Dan tolong, jangan lupain Nadin ya kak!" jelasnya.

"Tapi dek-" baru saja akan melanjutkan ucapan nya, Nadin si gadis kecilnya itu sudah pergi menghampiri Mama nya. Dan memasuki mobil tanpa melihat kearah belakang.

HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang