AN-14

5.9K 194 0
                                    

Setelah sampai didepan rumah. Nadin masuk kedalam, dan merebahkan tubuhnya dikasur.

Hari yang sangat melelahkan. Pikirnya. Tiba tiba ponsel Nadin berdering menandakan ada yang menghubunginya.

Tertera nama Bunda dilayar ponselnya.

"Halo bunda, Nadin kangen,"

"Bunda juga kangen, kamu bisa nemenin bunda belanja kemall gak sayang?"

"Pasti dong! Hehe, oh iya kalau gitu Nadin siap siap dulu ya bun, soalnya baru aja pulang dari kampus."

"Oh iya gapapa sayang. Jangan lupa jemput Bunda, oke?"

"Siap Bunda!"

KLIK.

Nadin menatap foto pernikahan nya dengan Alvano yang bertengger didinding kamarnya. Melihat wajah itu, Nadin jadi ingin memeluknya dan mengucapkan permintaan maaf nya.

Selesai dengan mandinya, Nadin sudah lengkap dengan pakaiannya. Memberi sedikit polesan pada kulitnya, dan lipstik. Oke, penampilan nya tidak buruk.

Dengan semangat Nadin menancapkan gas nya menuju rumah mertua nya. Nadin melirik jam tangannya, sekarang sudah pukul 12.00 siang.

"Ayo Bunda, kita berangkat!" ucap Nadin turun dari mobilnya. Tak lupa ia menyalim Ayah mertuanya.

"Jangan sampai kemaleman, kamu kalo udah belanja gak inget waktu!" ucap Ayah mengingatkan Bunda.

Interaksi yang ada didepan Nadin ini, hanya akan mengingatkan nya pada Alvano. Dulu ia selalu membantah perkataan Alvano, sedangkan Bunda mengangguk senang saat Ayah mertuanya berkata seperti itu.

Nadin ingin merasakan itu. Salahkan saja Nadin yang pergi dari rumah, ia jadi tidak bisa merasakan kasih sayang Alvano. Tersirat rasa bersalah dihatinya.

"Ayo sayang," ucap Bunda menyadarkan Nadin dari lamunan nya.

"Iya bunda. Ayah, Nadin pergi dulu ya," ucap Nadin kembali menyalim sang mertua yang sedang tersenyum kearahnya.

Mereka pun meninggalkan pekarangan rumah. Kemudian  menuju mall.

Sesampainya disana, Nadin mengambil beberapa bahan dapur, sementara bunda memilih bahan kue yang akan dia buat. Nadin akan menemani Bunda nya masak dan makan malam bersama.

"Mama nanti malem juga dateng?" tanya Nadin pada Bunda nya.

"Iyaa dong. Kita makan malam bersama," balas Bunda seraya tersenyum.

"Alvano kapan pulang nya?" gumam Nadin pelan.

Namun, masih dapat didengar Bunda nya. Bunda yang mendengar itu hanya menggeleng gelengkan kepalanya sembari tersenyum.

Setelah semua nya sudah terbeli, mereka menuju kasir untuk segera membayar barang belanjaan nya.

"Terima kasih. Selamat datang kembali," ucap kasir menunduk kan kepalanya.

•••

Nadin menghempaskan tubuhnya keranjang mereka. Kamar Alvano tentunya. Ia tidak ingin pulang kerumah, karena saat disana ia selalu merasa kesepian.

Disinilah ia menatap langit langit kamar yang berwarna abu abu itu. Nadin masih berada dirumah mertuanya, sekalian makan malam bersama dengan semuanya.

Nadin berjalan melihat lihat apa saja yang ada dikamar Alvano. Dia melihat ada foto nya diatas nakas, yang sudah terbingkai cantik. Nadin tersenyum senang.

Nadin mengambil ponselnya dan berniat ingin menghubungi Alvano. Namun, ia mengurungkan niatnya untuk itu.

"Kamu disini toh sayang," ucap Mama Nadin memasuki kamar yang tidak dikunci.

HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang