57 - Kebersamaan

3.3K 549 60
                                    

Senyum diwajah Hinata merekah ketika melihat wajah Ran memerah pertanda marah. Hinata segera memberi kode kepada yang lainnya untuk masuk lebih dulu kedalam gubuk, dia kemudian melompat sambil melakukan segel tangan.

"Suiton : Mizu-dan " Hinata menyatukan tangannya seperti pistol, lalu mengarahkannya pada Ran. Tembakan peluru air mulai mengarah pada Ran dengan cepat.

Ran menghindarinya dan berlari kearah Hinata, menyadari itu Hinata segera melakukan persiapan.

Posisi tubuhnya tidak seimbang, dia mungkin jatuh atau tersandung. Kakinya juga berada di sudut yang salah, dia mungkin terkilir pergelangan kaki. Lengannya terlalu kaku, mereka membuatnya bergerak terlalu lambat. Tubuhnya tidak terlindungi, dia mungkin akan terluka di dada dan/atau perutnya setelah menerimanya serangan dariku. Kepalanya terlalu tinggi, Hinata mungkin mendapatkan kesempatan beruntung dan bisa menekan titik-titik tekanan di leher jalang ini.

'Aku sangat mengharapkan pertarungan besar seperti ketika melawan Sasori, sayang sekali. Jalang ini ternyata hanyalah tikus kecil yang tidak berdaya.'

Hinata memajukan kaki kanannya satu langkah.

Tubuh Hinata menyerong dengan kedua telapak tangan yang terbuka, lalu cincin-cincin berwarna biru mulai mengelilingi pergelangan tangan Hinata.

Hinata sudah bereksperimen sebelumnya, dengan chakra dan elemen air serta petir. Menyatukan chakra alam air dan petir miliknya untuk membuat sebuah energi kasat mata, yang bisa dia gunakan menjadi senjata sekaligus tameng.

Hinata menyatukan kedua tangannya, lalu menariknya agar terlepas. Setelah itu sebuah cambuk terbuat, Hinata menggunakannya untuk menyerang Ran. Hinata kemudian membuat cincin-cincin besar ditelapak tangannya, lalu menangkis setiap serangan Ran juga menggunakannya sebagai alat serang.

*****

Ran terjatuh dengan terengah-engah, dibeberapa bagian tubuhnya sudah ada luka sobek yang menganga. Chakra-nya mulai menipis, dia menggunakan semua jutsu yang dia punya, padahal Hinata hanya menggunakan salah satu dari jutsu-nya saja.

'Baik. Menonton Avengers ternyata bukanlah ide yang buruk. Lihat, hanya dengan bantuan Doctor Strange saja aku berhasil mengalahkan jalang ini.' - Batin Hinata tersenyum senang.

"Kau--"

"Sebenarnya seberapa kuat dirimu?!" Ran bertanya dengan semua kekuatannya.

Hinata memiringkan kepalanya sedikit, lalu menggaruk telinganya ringan.

"Ya.. aku masih tidak bisa dibandingkan dengan Tsunade-sama dan Hinatori-sensei, tapi sepertinya aku bisa mengalahkanmu." Jawab Hinata santai.

"AAAKKKHHH!!!!"

Ran tiba-tiba saja berteriak keras, membuat Hinata serta beberapa burung yang bertengger di atas pohon terbang kesana-kemari.

"Kau gadis kecil sialan! Kekuatan seperti itu tidak pantas untukmu! Wajah cantik dan tubuh itu seharusnya menjadi milikku!!! Hanya aku---"

Hinata menarik nafas panjang dan menghembuskannya berat, dia mengarahkan tangannya untuk menutup telinganya menggunakan penyumbat telinga.

Hinata hanya memperhatikan Ran yang berceloteh dengan raut marah, lalu tertawa kecil sendiri, kembali menjadi raut marah, lalu sedih, lalu tertawa terbahak-bahak sendiri. Dia bahkan tidak mendengar sepatah katapun.

Pikiran Hinata sekarang malah dipenuhi oleh hal-hal abstrak.

Bagaimana jika Madara dan Obito memulai rencana lebih cepat karena sudah ada beberapa perubahan dalam alur?

Reborn as Hyuuga HinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang