Hinata membawa Yukimaru berkeliling desa sementara Guren sedang diinterogasi. Dia juga sudah membahas mengenai apa yang akan dilakukan pada Guren setelah informasi dikumpulkan.
Hinata meminta tolong pada Tsunade untuk menjadi Guren shinobi Konoha, alasan logisnya adalah bahwa kita tidak bisa kehilangan shinobi se-berbakat itu. Di dunia ini tidak ada yang bisa menggunakan Shoton seperti Guren, hanya dia satu-satunya. Guren juga orang yang paling berharga untuk Yukimaru dan jika kita tidak ingin dia lepas kendali, maka Guren harus hidup disampingnya.
Setelah melalui banyak proses tawar-menawar, Tsunade berkata dia akan mempertimbangkannya dan membahasnya di rapat dewan desa nanti siang. Untuk saat ini, karena Guren masih diinterogasi Hinata membawa Yukimaru melihat-lihat desa. Mulai dari pasar, membeli jajanan pasar dan makanan manis dari toko roti. Lalu membawanya ke taman bermain. Terakhir, akademi ninja Konoha sekalian dia menjemput Hanabi.
"Apakah kamu juga belajar menjadi ninja disini, Hinata-chan?" Tanya Yukimaru tanpa melepas pandangannya dari sekolah.
"Iya. Hampir semua ninja Konoha memulai pelatihan mereka sebagai ninja dari sini. Disini kita diajari sejarah ninja dan Konoha, kita juga diajari cara bela diri serta melempar senjata." Jelas Hinata kepada Yukimaru.
Tidak lama kemudian, bel pulang berbunyi. Anak-anak akademi berhamburan keluar dengan tawa dan teriakan bahagia karena lepas dari siksaan pelajaran. Hinata menggeleng pelan, mereka tidak tahu saja bahwa menjadi ninja sebenarnya jauh lebih berat daripada Akademi.
"Onee-chan!" Panggilan Hanabi membuat Hinata menoleh menatapnya. Dia tersenyum dan melambaikan tangannya. Hanabi tersenyum lebar dan berlari menuju kakaknya dengan tangan terbuka untuk memeluk. Hinata menerimanya dengan baik dan tertawa. Yukimaru memperhatikan keduanya.
"Bagaimana hari ini? kau menghadapi kesulitan?" Tanya Hinata yang dibalas gelengan cepat oleh Hanabi.
"Tidak, kok. Selain keusilan Konohamaru tidak ada yang sulit." Jawab Hanabi antusias, dia tanpa sadar mulai menceritakan tentang harinya pada Hinata. Membuat Hinata merasa tidak enak pada Yukimaru, sementara Yukimaru hanya terjebak dalam kebingungan dan rasa kagum pada shinobi.
"Eh? Dia ini siapa?" Hanabi bertanya begitu menyadari keberadaan Yukimaru. Hinata menepuk bibir Hanabi pelan.
"Yang sopan, Hanabi." Peringat Hinata dengan wajah pura-pura marah, Hanabi membalasnya dengan senyum melas. "Dia ini, Yukimaru. Dia akan tinggal di Konoha, kuharap kau bisa menjadi temannya, ya?"
Hanabi langsung merasa senang, walaupun dilihat dari sisi manapun Yukimaru lebih tua. Tetapi, dia selalu senang mempunyai teman baru. Usia tidak masalah untuknya.
"Tentu!" Jawab Hanabi sebelum menatap Yukimaru dan menjulurkan tangannya, "Perkenalkan, aku Hyuuga Hanabi." Ucap Hanabi dengan senyum lebar.
Yukimaru meraih tangan yang mengajaknya berkenalan itu, "Aku Yukimaru, salam kenal."
~Sugar~
Kiba mengayunkan tetsubo miliknya seperti sedang melawan seseorang, dia sedang berlatih menggunakannya. Karena setelah misi kemarin, dia merasa kaku ketika mengayunkan tetsubo-nya. Padahal dulu, dia tidak pernah pergi misi tanpa membawanya.
"Aku meninggalkannya begitu saja, Hinata? Bukankah anak itu harus diberi penjagaan?" Tanya Kiba ditengah-tengah latihannya pada Hinata yang duduk sembari memoles titanium di payungnya supaya mengkilap.
"Tidak.. dia bersama dengan Hanabi, Naruto dan Sakura. Aku yakin tidak akan terjadi apa-apa." Jawab Hinata santai.
"Lalu, apa yang akan terjadi pada mereka berdua?" Shino bertanya pada Hinata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn as Hyuuga Hinata
FanfictionHidup hanya sekali. Mahiru sudah mendengar kalimat berisi 3 kata itu berulang kali. Tapi dia masih berharap untuk bisa hidup lagi di dunia lain setelah mati, seperti Novel-novel ber-genre transmigrasi yang dia baca. "Aku mati?" Gumaman Lirih itu dia...