"Hinata... Kau memang yang terbaik!!" Kiba tertawa lebar sambil memeluk Hinata dari samping, matanya berbinar menatap makanan yang dibuatkan oleh Hinata.
Hanya masakan sederhana sebenarnya, Hinata hanya membuat beberapa Onigiri dan 3 cup ramen instan. Mengingat mereka tidak punya alat untuk memasak yang lengkap disini.
Hinata berdehem, "Makanlah." Hinata berucap sambil mengambil satu cup ramen.
Perintahnya diangguki dengan antusias oleh Kiba dan dibalas anggukan kecil dari Shino. Mereka mengambil jatah makanan masing-masing.
"Itadakimasu.." Ucap mereka bertiga bersamaan.
*****
"Hei, Hinata!"
"A?" Hinata membalas ditengah-tengah kantuknya.
"Menurutmu bagaimana dengan Ujian Chunnin besok?" Kiba bertanya sambil menatap Hinata dari kasurnya.
"Melelahkan." Jawab Hinata malas.
"Oi!! Apa-apaan itu? Aku serius, tau?!" Kiba berteriak kesal.
Shino berdehem, "Diam dan tidurlah saja, Kiba. Kau tidak melihat Hinata mengantuk?" Shino berucap dingin ditempatnya.
Guk!! Gukk!!
Kiba menganga, Shino maupun Akamaru tidak ada yang mendukungnya. Baiklah, sepertinya dia harus menyimpan semua protes-nya untuk besok.
~~Sugar~~
Hinata berdiri sambil mendongak, menatap Temari serta beberapa orang yang berdiri ditempat yang tinggi itu dengan mata menyipit.
"Baiklah... Aku akan menjelaskan babak kedua Ujian Chunnin."
Hinata sedikit meringis ditempatnya, Apakah suaranya memang sebesar itu? Dia berteriak atau tidak? Aku tidak tahu, tapi yang jelas, mendengarnya berbicara dari atas sana sangat menyakiti pita suaraku.
"Ujian Chunnin babak kedua adalah kompetisi gulungan yang diadakan di gurun Iblis. Dengan kata lain, ini adalah pertarungan Hidup dan mati."
Temari kemudian mengangkat tangan kanannya yang memegang dua jenis gulungan yang berbeda.
"Ada dua gulungan, Langit dan Bumi. Setengah tim akan diberikan gulungan langit, setengah lagi akan mendapat gulungan bumi."
"Tujuan dari ujian ini adalah untuk mendapatkan gulungan langit dan bumi dan membawanya ke pangkalan yang berlokasi di pusat gurun Iblis."
"Kalian punya waktu 72 jam, cari makan sendiri! Mulai sekarang, akan banyak hal fatal terjadi. Setiap tim yang ikut serta akan menandatangani perjanjian!"
"Setelah menandatanganinya, kalian akan diberikan satu gulungan. Lebih jauh lagi, untuk menghindari kebingungan, setiap tim akan berangkat dari lokasi yang berbeda. Jadi cepatlah dan pergilah ke lokasi kalian!"
Tim 8 saling melirik sebelum akhirnya mengangguk satu sama lain dan berlari pergi. Tapi sebelum itu Hinata melompat kesebelah Sakura dan membisikkan sesuatu.
"Jangan takut untuk mengeluarkan kekuatanmu yang sebenarnya, aku tahu kau bisa."
*****
"Trik yang bagus, bukan?" Kiba bertanya sambil memimpin perjalanan.
"Aku ingin menyelesaikan ujian tahap kedua ini dengan cara yang keren." Lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn as Hyuuga Hinata
FanfictionHidup hanya sekali. Mahiru sudah mendengar kalimat berisi 3 kata itu berulang kali. Tapi dia masih berharap untuk bisa hidup lagi di dunia lain setelah mati, seperti Novel-novel ber-genre transmigrasi yang dia baca. "Aku mati?" Gumaman Lirih itu dia...