Hinata berlari sembari mengaktifkan Byakugannya untuk mencari anggota tim-nya serta tim 7. Setelah berhasil mendorong Sasuke dan mencari celah untuk kabur, akhirnya dia bisa pergi.
"Kuharap ini bukanlah genjutsu," Gumam Hinata.
"Sayangnya ini memang hanya genjutsu," Hinata tersadar, menatap kearah Sasuke yang masih menindihinya.
"Kau--!!" Hinata menatap Sasuke tajam, dia merasa marah karena tidak bisa kabur dari sini.
Sasuke menyeringai senang, lalu kembali mendekatkan wajahnya ke leher Hinata setelah mengikat tangan Hinata diatas kepala, ketika Hinata sedang dalam pengaruh genjutsu.
Hinata memberontak, tapi ikatan Sasuke ditangannya sangat kuat.
*****
Hinata POV
Sial! Aku tidak bisa melepaskan tali ini. Sialan Uchiha Sasuke!! Bisa-bisanya dia menjebakku dalam genjutsu dan mengikatku seperti ini!
Oke.. tenang, Hinata. Tenang. Aku harus tenang. Cobalah untuk berpikir jernih, lupakan tentang Sasuke yang ada diatasmu. Hanya.. cari cara untuk melepaskan diri.
"Sasuke..." Aku memanggil, mencoba membuat suaraku selirih mungkin.
Sasuke menghentikan kegiatannya, diam-diam aku menghela nafas lega.
"Bisa lepaskan ikatannya? Ini menyakitiku," Aku memasang wajah terluka.
Sasuke mendekatkan wajahnya ke wajahku, lalu menatap mataku dan mencium kedua mataku dengan lembut.
"Maafkan aku," Gumamnya pelan.
Aku merasakan tali yang mengikat tanganku perlahan dilepas, tapi Sasuke masih menahan tanganku.
"Sasuke.. aku akan menurutimu, tolong.. lepaskan tanganku," Sasuke menatap wajahku, aku tahu dia masih belum percaya padaku.
"Sasuke.. kumohon.."
Demi Panci Pink milik Seokjin!!!
Aku memohon, aku memohon!!
Ini sangat memalukan, tapi aku tidak punya pilihan lain. Aku harus lepas.Sasuke menurutinya, lalu melepaskan tanganku. Aku menatapnya dengan mata yang sedikit berbinar karena senang, menahan senyumku agar tidak terlalu lebar.
Tangan kananku kuarahkan untuk mengelus rahang Sasuke lembut, dan ya, ini berhasil, Sasuke menikmatinya. Aku tersenyum kecil, lalu mendekatkan wajahku padanya.
Aku mengambil langkah pertama untuk menciumnya, Sasuke terkejut, tapi tak urung dia terkekeh kecil dan balik melumat bibirku.
Tangan kananku masih dirahangnya, sementara tangan kiriku bergerak untuk menekan titik tenketsu dileher belakang Sasuke.
Sasuke menahannya, lalu menatapku kecewa. Dia menggeleng pelan.
"Aku seharusnya mengetahui ini, akan sangat lucu jika kau langsung jatuh kepelukanku," Sasuke berucap pelan.
"Tidak, Sasuke. Itu bukan maksudku!" Aku berusaha membuat Sasuke tetap percaya padaku.
Sasuke menggeleng, lalu menyeringai. Dia bipolar? Entahlah. Tapi yang jelas, aku dalam bahaya.
"Aku tidak akan melepaskanmu, Hinata.." Sasuke tersenyum kemenangan, lalu semakin membuka kimono yang kukenakan.
Aku memberontak, "Aku akan membencimu dengan seluruh hidupku jika kau membukanya, Sasuke!"
Sasuke berhenti, menatap wajahku tajam. Kurasakan tangan kanannya meremas pinggulku kuat, aku menggigit bibir, berusaha menahan rasa sakitku.
"Kalau begitu aku akan membuatmu takut," Sasuke tersenyum kemenangan.
"Membuatmu berpura-pura mencintaiku sampai kau lupa bagaimana caranya berpura-pura."
Aku menggeleng, menatap Sasuke tidak percaya. Sasuke sudah gila! Dia terobsesi padaku, pada Hinata! Dan ini seharusnya tidak terjadi, sialan!
Hinata POV end
*****
Hinata mendorong Sasuke sekuat yang dia bisa, adrenalin memacu dalam dirinya. Sasuke benar-benar sudah gila sekarang, ini mungkin salah satu efek karena kedatangannya yang merubah alur. Mungkin juga karena Hinata sudah mendapatkan ingatan tentang masa kecil Hinata dan Sasuke.
Hinata berdiri, melangkah sedikit menjauhi kasur sembari membenarkan pakaiannya.
"Kau tau? Niatku datang kesini hanyalah menyapa dan melihat keadaanmu. Tapi sepertinya kau baik-baik saja, oh! Tidak, kau semakin gila." Hinata berucap dengan nada datar, menatap Sasuke yang masih duduk dikasurnya dengan tajam.
"Kurasa itu hal yang baik untuk manusia sepertimu." Hinata membuka pintu dan pergi.
Sasuke menatap kepergiannya dengan seringai lebar, "Tunggu saja,"
Sasuke membasahi bibirnya sendiri, "Kau pasti tidak akan bisa lepas, Hinata."
~~Sugar~~
Hinata mengaktifkan Byakugannya, mencari keberadaan anggota tim-nya serta tim 7. Setelah menemukan keberadaan mereka, Hinata menunggu, sampai waktu yang tepat Hinata menghilangkan klon-nya dan ikut berlari dibelakang.
Kiba menatap Hinata, "Kenapa lama?"
"Akan kujelaskan nanti, lihat kedepan!" Kiba menatap Hinata sekali lagi, lalu menatap depan sesuai perintah Hinata.
"Kau berantakan," Shino berucap.
"Aku yakin itu." Jawab Hinata kesal.
"Sepertinya aku tahu apa yang terjadi," Kurenai menyahut, meringis menatap penampilan Hinata.
Hinata mendengus mendengarnya, "Aku tidak akan menemuinya sendirian, lagi."
"Yah... Itu pengalaman yang bagus, siapa tau kau bisa memberikan teman untuk anak diperutku." Kurenai tertawa kecil.
Hinata meliriknya tajam, "Kurenai-sensei, kau terlalu banyak bergaul dengan Kiba!"
TBC
Chapter pendek. Author tau. Kalian juga pasti merasa kurang, tapi author bener-bener gak ada waktu untuk ngetik.
Author minta maaf yang sebesar-besarnya.
Karena sekarang udah menjelang PTS, jadi harus kejar materi. Tugas-tugas sekolah online juga harus dikumpulin secara offline, banyak deadline tugas yang belum selesai juga. Jadi sebulan ini sampai bulan depan mungkin author bakal sibuk banget.
Kemungkinan update lagi masih gak nentu.
Kemungkinan juga Author bakal Hiatus.Jadi Author minta maaf yang sebesar-besarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn as Hyuuga Hinata
FanfictionHidup hanya sekali. Mahiru sudah mendengar kalimat berisi 3 kata itu berulang kali. Tapi dia masih berharap untuk bisa hidup lagi di dunia lain setelah mati, seperti Novel-novel ber-genre transmigrasi yang dia baca. "Aku mati?" Gumaman Lirih itu dia...