5 - Diskusi

7.1K 855 14
                                    

Warning!!!
Mulai dari sini Mahiru akan dipanggil Hinata, tapi akan ada beberapa kalimat yang masih menggunakan nama Mahiru untuk memperjelas.

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Sekarang Hinata duduk bersama Hiashi di ruangannya. Hinata duduk sambil menundukkan kepalanya, dia bingung ingin memulai penjelasannya darimana. Tapi dia juga tidak bisa membuang banyak waktu.

"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan?" Hiashi bertanya setelah beberapa menit tenggelam dalam keheningan.

"Aku... ingin berlatih bersama Tsunade-sama dan menjadi ninja medis." Hiashi sedikit terkejut atas pernyataan Hinata yang terkesan terlalu tiba-tiba ini.

"Kenapa?" Hiashi menyentuh pelipisnya, rasanya sedikit pusing menghadapi pernyataan Hinata ini.

"Byakugan." Hiashi kembali menatap Hinata.

"Aku ingin menguasai Byakugan. Kau tahu, kan? Ninjutsu medis sendiri memerlukan kontrol chakra yang baik. Aku bisa berlatih dengan lebih baik jika menguasai kontrol chakra." Ucap Hinata sambil menatap mata Hiashi.

"Aku juga ingin menjadi berguna untuk banyak orang. Menyembuhkan mereka yang terluka, melindungi mereka yang lemah, dan tidak menjadi lemah sampai mempermalukan Klan."

Hiashi menatap Hinata yang sedang memasang tatapan memohon-nya. Dia menghela nafas panjang, melihat Hinata yang bisa menguasai Kaiten dalam satu hari sepertinya sudah cukup untuk membuktikan bahwa Hinata serius.

"Baiklah. Aku mengizinkannya, tapi kau harus bisa membagi waktu untuk latihanmu." Hinata menganggukan kepalanya, senyum-nya merekah lebar ketika membayangkan berlatih dengan Tsunade.

"Apakah aku masih bisa menjadi pewaris?" Hiashi terkejut, apa yang direncanakan Hinata sebenarnya? Dia tiba-tiba ingin menjadi pewaris klan?

"Aku akan membuktikan pada kalian bahwa aku bisa. Dan setelah itu aku akan merubah sistem Souke-Bunke klan Hyuuga."

Hiashi berdiri, kemudian berjalan hendak keluar. Namun, tepat setelah dia menggeser pintu dia kembali bersuara.

"Lakukan sesukamu." Setelah itu Hiashi langsung berjalan pergi meninggalkan Hinata yang sedang bernyanyi bahagia.

***

Hinata berjalan santai menuju kantor Hokage, sesekali dia menghentikan langkahnya dan membantu beberapa warga desa. Kemudian melanjutkan langkahnya dengan riang tanpa beban.

"Oh? Bukankah itu Kiba?" Hinata menatap sosok pemuda dengan anjing putih didepan sana.

"Apa aku salah melihat? Ah! Tidak mungkin! Itu pasti Kiba. Benar, kan?" Hinata kembali meyakinkan dirinya.

"Ah! Sudahlah. Sebaiknya aku bergegas." Hinata bergumam pelan, kemudian berbelok.

***

Hinata POV

Ini menyenangkan, Untuk saat ini. Bagaimanapun juga dimasa depan akan banyak kejutan yang menantiku. Kedatanganku kesini sudah pasti akan membawa dampak, entah itu kecil ataupun besar.

Beruntung, Hinata yang disini tidak se-lemah dan selembut yang di Anime. Ini akan memberikanku keuntungan untuk berubah dengan lebih leluasa.

Huuaah!! Rasanya menyenangkan.

Eh? Tunggu! Jika tidak salah, besok Naruto akan pergi berlatih bersama Jiraiya?
Sakura sudah memulai latihannya dengan Tsunade sejak Sasuke meninggalkan desa, jika aku tidak salah. Itu berarti Ino juga sudah mulai berlatih?

Sepertinya ini akan merepotkan.
Mendokseina~

Hinata POV end.

***

Setelah bergelut dengan semua pemikirannya, Hinata tanpa sadar sudah sampai didepan pintu ruang Hokage. Dia mengetuk pintu.

Tok... Tok... Tok...

"Masuk!" Suara tegas dari dalam membuat Hinata segera membuka pintu Hokage.

Hinata menyembulkan kepalanya terlebih dahulu, memastikan jika Tsunade tidak sedang dalam mood buruk. Karena jika iya, itu akan menjadi sebuah Nightmare untuknya. Seperti pepatah, Sedia payung sebelum hujan.

Setelah merasa yakin, Hinata membuka pintu lebih lebar kemudian masuk. Didalam sini bukan hanya ada Tsunade, tapi ada Shizune dan Sakura juga. Hinata tersenyum tipis sebagai sapaan.

"Hinata? Ada apa?" Tanya Tsunade sembari menyenderkan tubuhnya pada kursi, sepertinya dia lelah sekali.

"Tsunade-sama, saya memiliki permintaan." Perkataan Hinata ini jelas mengundang ketertarikan Tsunade.

"Apa?" Tsunade bertanya, Hinata jelas bukan sosok gadis yang berani meminta sesuatu seperti ini. Jadi, ini pasti sesuatu yang menarik.

"Tolong angkat saya menjadi murid anda!" Hinata menundukkan tubuhnya 90°, mengabaikan tatapan terkejut dari Sakura dan Shizune.

Tsunade menyeringai, dia merasa senang sekarang. "Aku terima kau menjadi muridku, Hyuuga Hinata."

Hinata mengangkat kepalanya, kemudian menatap Tsunade dengan mata berbinar.

"Latihanmu akan dimulai besok." Ucap Tsunade sambil mempertahankan seringai tipisnya.

"Ha'i!"

"Kalau begitu, saya akan pamit undur diri. Sampai jumpa besok Tsunade-sama, Shizune-san, Sakura." Setelah mengucapkan itu Hinata pergi dengan wajah cerianya.

***

Hinata sudah berada di training ground tim 8. Dia melompat-lompat bahagia, ternyata dia tidak memerlukan banyak tenaga untuk membujuk Tsunade menjadi gurunya.

Dia terlalu bahagia sampai tidak menyadari kedatangan dua manusia bersama satu ekor anjing yang menatapnya heran.

"Oi! Hinata!"

TBC...

Hai!! Hai!!!
Hiatus Author dah habis ni!!!
Setelah menggantungkan cerita ini sampai chap. 4 - Ayah dan Anak Author kembali dengan chap. 5 - Diskusi.
Selamat membaca.....!!!!!

Reborn as Hyuuga HinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang