Tidak banyak yang Hinata lakukan setelah kembali tadi, dia hanya berbincang singkat dengan Temari lalu memberikan sedikit ceramah pada Gaara dan Kankuro. Tidak lupa memberikan gulungan berisi boneka Sasori kepada Kankuro. Setelah itu ikut dengan rombongan tim Kakashi dan Tim Gai untuk pulang.
Hinata tidak banyak bicara. Dia hanya menjawab ketika ada yang bertanya padanya, itupun dengan jawaban singkat yang cerdas khas miliknya.
Untuk yang lain, itu bukanlah hal yang asing lagi. Tapi untuk Naruto, jangan ditanya. Naruto melirik Hinata yang berada disebelahnya. Sorot mata datar tanpa emosi itu membuatnya merasa aneh. Dia ingin bertanya, tapi tidak bisa.
"Ada yang ingin kau tanyakan?" Hinata melirik kearah Naruto.
Naruto kelabakan. Dia menggeleng cepat, "T-tidak, tidak ada." Jawabnya.
Hinata menatap Naruto dengan tatapan aneh sekilas sebelum berubah menjadi datar, lagi. Dia menambah kecepatannya dan menyusul Tenten yang berada didepannya.
"Apakah menurutmu Kakashi-sensei akan baik-baik saja?" Tenten bertanya dengan khawatir.
Hinata meliriknya, lalu menatap Gai yang sudah didepan sambil menggendong Kakashi.
"Tidak. Dia mungkin akan pingsan ketika kita sampai." Mendengar jawaban Hinata, Tenten menjadi lesu.
"Itu adalah hubungan persahabatan yang lucu," Hinata berkomentar, "Tapi akan lebih baik jika mereka bersikap selayaknya orang dewasa sekarang."
*****
"Juara Pertama!" Gai berteriak dengan bangga.
Lee yang menyusul dari belakang berteriak, "Dan juara Kedua!"
"Lee, kau perlu lebih banyak latihan." Ucap Gai kepada Lee setelah memperbaiki posisi Kakashi yang berada di punggungnya.
"Ha'i! Aku akan bekerja keras dan lain kali aku akan menjadi juara pertama!" Jawab Lee menggebu-gebu.
"Sebenarnya, aku harus memberitahukanmu sesuatu yang mungkin akan mengecewakanmu." Ucap Gai.
"A--Apa itu?" Lee bertanya dengan gugup.
"Lee yang malang, kau bukanlah juara kedua, kau adalah Juara Ketiga!" Gai berteriak dengan keras, Lee yang mendengar itu menjatuhkan rahangnya. Lee berteriak kaget.
"Kakashi ditempat kedua karena aku membawa dia!" Ucap Gai sambil menunjukkan Kakashi yang mungkin sudah tidak sadarkan diri itu.
"Dan seperti biasa, aku tidak tahu mengapa mereka selalu memiliki suasana hati yang tidak pantas." Neji berucap dengan jijik.
"Tapi sepertinya kau ikut berlomba ketika kita pergi kedesa, ya?" Tanya Tenten.
Neji memalingkan wajah dengan mata terpejam, "Tidak lucu."
Hinata menghela nafasnya, "Gai-Sensei, kau mungkin harus membawa Kakashi-Sensei ke rumah sakit. Dia tidak terlihat sehat."
~~Sugar~~
Kakashi membuka matanya secara perlahan, dia memperhatikan sekitarnya. Langit-langit putih dengan beberapa peralatan medis, lalu anggota tim 7, Tim Gai dan Hinata.
"Aaa.. disini lagi, ya.." Kakashi bergumam.
Beberapa saat setelahnya pintu bergeser, diikuti dengan langkah kaki seseorang yang masuk.
"Guru." Sakura memanggil kecil.
"Kerja bagus, Hinata." Ucap Tsunade.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn as Hyuuga Hinata
FanfictionHidup hanya sekali. Mahiru sudah mendengar kalimat berisi 3 kata itu berulang kali. Tapi dia masih berharap untuk bisa hidup lagi di dunia lain setelah mati, seperti Novel-novel ber-genre transmigrasi yang dia baca. "Aku mati?" Gumaman Lirih itu dia...