SINI ABSENN,
SENENGG GAA??
okeee RAMEIN YAA?!
selamat membaca!
---
Vega membuka matanya ketika sebuah tepukan menepuk bahunya beberapa kali.
"Udah ada Bu Tri Ve," sahut seseorang perempuan yang duduk di sebelah Vega.
Vega tersenyum tipis, "Thanks,"
"Ada yang mendapatkan kabar dari Naren?" Bu Tri menurunkan kacamatanya, menyelidiki setiap pasang mata di kelas.
Perempuan berseragam batik itu menggelengkan kepalanya, "Tidak biasnaya juara kelas tidak masuk kelas dan tanpa kabar."
Vega yang baru menyadari ketidakhadiran Naren, ia langsung menoleh ke arah belakang. Benar saja, bangku lelaki itu kosong. Vega langsung melihat mejanya, tidak ada pemberian dari Naren seperti biasa. Ia pun segera memeriksa loker di mejanya, dan hasilnya sama. Lelaki itu tidak meninggalkan tanda apapun.
"Ada urusan penting atau mendadak kali bu," celetuk Andra.
"Sepenting apapun dan semendesak apapun, seharusnya tetap memberi kabar."
---
Mereka kini tengah berada di Wayan. Seperti biasa, sebelum menuju ke rumah masing-masing mereka menyempati untuk membeli makanan Bang Wayan agar lelaki itu senang. Kini Vega tengah mengaduk es jeruk. Ia terus menerus mengaduk minuman tersebut, tanpa berniat meminumnya. Pikirannya sedang berkelana, dan sialnya berhenti di lelaki bernama Naren.
"Ve,"
Panggilan itu tetap tidak menyadarkan Vega dari lamuanannya.
"Veeee," suara cempreng dari Hazel berhasil membuyarkan lamunan Vega.
Vega mengangkat sebelah alisnya.
"Ituu, kayanya ada yang mau nyamperin lo." sahut Grass membuat Vega langsung menoleh ke arah yang ditunjuk Grass dari sudut mata perempuan itu. Anehnya, ia berharap seseorang itu Naren.
Arga?
---
"TENANG NAR TENANG!" Ezra menahan dada Naren ketika lelaki itu sedang menunjukkan tatapan marah.
"Minggir!" Naren menyingkirkan Ezra dari hadapannya secara kasar.
"Ar, panggil Vega." Caleb menatap Arga serius.
Arga yang hendak manahan Naren, langsung mengurungkan niatnya sembari menatap sahabatnya.
"Cinta atau sahabat lo? Sahabat lo sekarang lagi butuh cewek yang lo cinta juga." ujar Caleb yang berhasil menghantam dada Arga. Arga tahu dan selalu sadar, bahwa cinta nya akan selalu bertepuk sebelah tangan.
"Kalau gue yang jemput Vega, dia pasti bingung dan gak mau karena gue gak pernah deket sama dia. Lo kan udah deket. Gece Ar!" Caleb memegang bahu Arga.
"NAR, ALE SAHABAT LO INGET!" suara dari Juna yang sedang menahan Naren berhasil mengalihkan perhatian Arga.
"BANGSAT! GAK ADA SAHABAT PEMBOHONG!" Naren berteriak marah, lelaki itu hampir saja berhasil melayangkan tinjuan kepada Ale yang sedang menatap Naren dengan tatapan bersalah.
Guncangan di bahunya berhasil menarik perhatian Arga kembali, "Sahabat lo butuh bantuan lo."
Arga menelan salivannya, tanpa berpikir panjang ia langsunmg berlari keluar dari markas besar milik Gaster. Lokasinya kini sedang jauh dari sekolah Arcturus. Arga segera menaiki motornya dan melajukannya dengan kecepatan tinggi. Kerutan di dahinya menandakan bahwa lelaki itu sedang serius. Melihat banyak motor Athena yang terparkir di daerah Wayan, lelaki itu langsung memutuskan untuk mendarat di dekat wilayah itu. Ia langsung turun dari motiornya dan mengahmpiri sekumpulan perempuan yang sedang asik menyantap makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
VEGANDRA [END]
Roman pour Adolescents[FOLLOW SEBELUM BACA!] belum direvisii, buruan bacaa! Cerita cowok ngejar cewek? Bukan! Nih kali ini kenalin cerita cewek primadona yang ngejar cowok sedingin kulkas! Tapi yakin kuat bacanya? Mampir ke cerita Vegandra! --- Vega suka makan, suka moto...