44. happy birthday

3.8K 388 74
                                    

siap ga? absen dulu sini

"Sayang, kamu gak akan pergi ninggalin aku juga kan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sayang, kamu gak akan pergi ninggalin aku juga kan?"

Vega memejamkan matanya, menahan rasa sakit ketika mendengar kalimat itu. Ia tidak sanggup mendengar suara memohon dari Naren. Lelaki itu berbicara sungguh-sungguh. Naren tidak ingin kehilangan dirinya. Vega segera melepaskan pelukan Naren dan berbalik. 

"Aku juga gak mau putus Nar..." Vega memecahkan tangisnya.

Naren menatap lurus Vega, "Terus kenapa?" tangan Naren bergerak menggapai wajah Vega, 

"Mereka yang nyuruh," Vega menatap Naren merasa bersalah.

"Temen-temen kamu?" tanya Naren lagi.

Vega mengangguk, "Maaf, tapi salahin aja mereka. Aku dipaksa." tangan Vega terangkat menunjuk ke arah samping. 

Naren langsung menoleh ke arah yang ditunjuk Vega. Bahu tegang Naren langsung turun seketika, ketika melihat teman-temannya dan teman-teman Vega datang dengan lilin yang dibawa masing-masing. 

"YEEE HAPPY BIRTHDAY NAREN!" Teriak Caleb yang langsung disahuti sebuah nyanyian perayaan ulang tahun oleh teman- temannya.

Naren langsung menatap Vega yang masih menatapnya dengan mata berkaca-kaca.

"Kamu.. gak beneran minta-"

Vega langsung menggeleng, dengan cepat ia mengusap air mata di wajahnya. "Selamat ulang tahun ganteng,"

Naren langsung menarik Vega ke dalam pelukannya. Seharusnya ia marah, tapi sayangnya rasa lega dan bersyukur lebih besar daripada amarah di dalamnya.

Vega tersenyum tipis, ia melepas pelukan Naren. Menyuruh lelaki itu untuk menghadap ke teman-temannya.

"BUCIN BANGET GANTENGKUUH," teriak Caleb heboh.

Naren kembali memasang wajah datar. Perubahan raut wajah lelaki itu sangat cepat. Tatapannya kini menajam.

Sialan.

"Ve, ini bawa." Carina memberikan kue ulangtahun di tangannya kepada Vega. Menyuruh perempuan itu mengambil alih.

"Naren, ayo tiup." ujar Vega tersenyum manis.

"Make a wish dulu dong sayang," Janu menyahut.

"Dih geli," Qiren menatap sinis Janu. Ia langsung bertukar posisi dengan Nova agar tidak dekat-dekat dengan lelaki itu.

Janu melirik Qiren dan Caleb secara bergantian. Setelah itu Caleb dan Janu tertawa bersama.

"Sensi amat lo mba. Gue bilang sayang ke ayang Naren ya bukan ke lo. Napa lo yang sewot? mau gue bilang sayang juga?" ujar Janu sembari menatap Qiren dengan wajah jengkel.

"Ayang Qirenn, mau jadi sayangnya aku gak?" ujar Caleb.

Sebuah jitakkan yang mendarat di kepala Caleb dan Janu membuat mereka cengengesan. Mereka mendapati Alendra yang sedang menatap tajam keduanya. Dengan senang hati, keduanya kembali menatap Naren yang sedang memejamkan matanya.

VEGANDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang