Vega mengernyit heran. Begitu juga dengan lelaki disampingnya yang menatap kedua orang tua ini dengan wajah datar, namun matanya mengisyaratkan bahwa ia sedang bingung.
Spontan, Vega menutup mulutnya. "Jangan bilang kalian pacaran,"
Bukannya menjawab, Thamina dan Helmi malah tertawa bersama. Keduanya terlihat dekat.
"Ma?" panggil Naren, meminta penjelasan.
"Yah! kenapa?"
"Bukan loh sayang," Helmi merangkul Vega seraya menepuk pundakya. "Thamina ini teman ayah saat sekolah, dan sekaligus rekan kerja."
"Gimana kabar mu Mina?" sapa Helmi sembari mengulurkan tangannya dan segera di sambut oleh jabatan tangan dari Thamina.
"Baik, Hel."
"Silahkan duduk," Helmi segera mempersilakan tamunya duduk, agar acara makan segera dimulai.
Vega maupun Naren, keduanya tidak menyangka bahwa makan malam ini menjadi malam yang hangat buat mereka. Segala permasalahan seolah-olah lenyap begitu saja. Beban di pundak keduanya kini seperti tertiup angin. Keduanya saling tatap ketika saling paham akan keadaan. Sampai akhirnya, dua lengkungan senyuman terbit.
Vega menggaruk puncak kepalanya, "Aduh apaan sih," ia segera membuka jendela kamarnya untuk memeriksa asal suara ribut itu.
Ia menyipitkan matanya ketika melihat bodyguard nya sedang menahan seseorang. Matanya sontak membulat ketika ia tahu bahwa perempuan itu adalah Letta.
Vega segera berlari dan membuka pintu kamar.
"AW!" keluhnya ketika Naren berada tepat di depan pintu sehingga ia menabrak dada bidangnya cukup keras.
Ia mengusap dahinya, "Ish ngapain berdiri disini sih,"
"Gak usah keluar." ternyata dugaannya benar, mengenai Vega yang akan menghampiri Letta.
Vega mengernyit, "Kok gitu? kasian. Lagian aku juga mau tahu kenapa dia kesini."
"Gak usah. Pasti pengen minta maaf."
KAMU SEDANG MEMBACA
VEGANDRA [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA!] belum direvisii, buruan bacaa! Cerita cowok ngejar cewek? Bukan! Nih kali ini kenalin cerita cewek primadona yang ngejar cowok sedingin kulkas! Tapi yakin kuat bacanya? Mampir ke cerita Vegandra! --- Vega suka makan, suka moto...