HAI GUYS
aku buru buru nii
absen aja jam berapa bacanyaa
happy reading!
---
Naren baru saja keluar dari kamar mandi seraya mengeringkan rambutnya dengan handuk. Cowok itu baru saja selesai membersihkan diri. Ia melirik jam dinding, sudah menunjukkan pukul jam 6 pagi. Lelaki itu menggantung handuknya pada rak handuk.
Setelah memakai seragam, ia langsung mendudukkan bokongnya di ujung kasur. Pandangannya lurus menatap pemandangan di luar jendela. Kamar lelaki itu di dominasi oleh kaca. Bahkan langit-langit kamarnya pun di lapisi kaca sehingga saat malam ia bisa melihat indahnya langit malam. Namun ia juga bisa menutup kaca itu dengan sebuah remote.
Pikirannya terjatuh pada seorang perempuan yang akhir-akhir ini mengusik hari-hari nya. Vega, perempuan itu berhasil membuat Naren memikirkan nya. Perlakuan baik Vega terhadap anak kecil kala itu membuat Naren tersenyum tipis. Ia kira, perempuan itu adalah orang yang tidak peduli terhadap sekitar. Mungkin orang-orang menyebutnya bad girl karena sering melakukan hal semaunya, tanpa malu dan tanpa henti.
"SAYANGG, AYO TURUN SARAPAN!"
Naren membuyarkan lamunannya. Ia segera beranjak dari kasur. Menghampiri orang tua nya yang sudah menunggunya di ruang makan.
---
Vega berdiri di dekat tangga menunggu kehadiran seseorang. Wajah cerianya terpancar membuat orang-orang yang melewati nya tahu bahwa perempuan itu sedang dalam suasana senang. Perlu diketahui, perempuan itu cukup membuat banyak orang waspada. Kata teman-teman nya, jangan deketin Vega kalau dari mukanya aja udah keliatan lagi gak baik. Artinya, suasana hatinya lagi buruk. Soalnya, perempuan itu bukan perempuan yang baperan. Sekalinya marah, berarti yang ngusik perempuan itu bukan hal yang bagi dia sepele.
Sejauh ini yang mereka tahu, ada tiga hal yang bikin suasana hati Vega buruk. Pertama, ketika keluarga nya di pandang buruk atau di sepelekan. Kedua, ketika teman-temannya dilukai. Ketiga, seseorang berhasil membohongi nya.
Soal poin ke tiga, Vega benar-benar tidak suka di bohongi. Lagipula siapa orang yang suka dibohongi sih? Vega pernah bertengkar dengan Hazel karena perempuan itu berbohong kepadanya. Hazel hampir saja celaka, akibat kesalahannya. Jika saja ia berkata jujur, Hazel pasti tidak akan mengalami hal buruk. Sejak saat itu, semua teman-temannya harus mengatakan hal penting kepada dirinya, entah buruk atau baik. Vega benar-benar peduli dan tulus kepada anggota Athena, dan anggota Athena pun selalu mengandalkan Vega.
"Ve?"
Vega menoleh mendapati Daffa yang sedang berdiri di dekatnya.
"Ngapain berdiri di sini?" tanya Daffa heran.
"Lagi nunggu," ujar Vega sembari mengalihkan pandangannya.
Daffa mengernyit, "Nunggu siapa, kenapa gak di kelas aja?"
"Nunggu Naren, mau di kelas atau di sini juga terserah gue kan?" ujarnya membuat Daffa bungkam.
Daffa mengangguk, "Ooh, lo beneran suka anak itu?"
Vega menaikkan sebelah alisnya, "Anak itu? dia punya nama."
"Iya, maksud gue Naren. Lo suka dia?" Daffa berharap bahwa gosip Vega yang mengejar Naren itu adalah hoax.
Vega mengangguk, "Iya, kenapa?"
Hati Daffa mencelos mendengar itu. Bagaimana bisa adik kelas yang terlihat biasa saja itu berhasil menarik perhatian Vega? anak kelas sebelas itu bahkan bukan lelaki yang sering disebut dalam pembicaraan seputar most wanted. Namanya hanya disebut beberapa kali, itupun oleh guru karena pencapaiannya dalam akademik. Ia pernah dengar, bahwa lelaki itu dijuluki kutu buku ganteng.
KAMU SEDANG MEMBACA
VEGANDRA [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA!] belum direvisii, buruan bacaa! Cerita cowok ngejar cewek? Bukan! Nih kali ini kenalin cerita cewek primadona yang ngejar cowok sedingin kulkas! Tapi yakin kuat bacanya? Mampir ke cerita Vegandra! --- Vega suka makan, suka moto...